part twenty✔

37.9K 1.7K 53
                                    

Happy Reading

⤵⤵⤵

Sudah setengah jam Cloudy terdiam di sofa miliknya. Sedikit kecewa dengan sikap Vino yang tiba-tiba berubah. Semakin mencari akar permasalahannya semakin otaknya buntu.

"Apa aku salah mengijinkan dia menyentuhku? Apa aku terlihat murahan? Aaargh pusing, mending aku tidur aja" Cloudy mengacak rambutnya frustasi.  Melepaskan pakaiannya, masuk ke kamar mandi, membersihkan dirinya sebelum tidur.

Direbahkan tubuhnya diranjang berukuran queen size. Melihat langit-langit kamar apartemennya, pikirannya menerawang kemana-mana. Ia teringat benda yang baru tersemat dijari tengahnya. Diangkatnya keatas, dilihatnya permata kecil yang memantulkan cahaya.

"Kak Vino ga salah ngasih cincin ini ke aku kan ya? Pokoknya besok aku harus ketemu dia, bikin perasaan ga enak aja" Monolognya.

Drrt... Drrt... Drrt...

Mas Dimas is calling...

"Nah kenapa juga malem-malem gini telepon" Gumam Cloudy.

"..."

"Iya halo mas, ada apa?"

"..."

"Aku ada di apartemen kok, ini mau tidur"

"..."

"Ga. Sekarang jadwal kuliahku mulai senggang kok"

"..."

"Hmm... Kenapa mendadak sih Mas. Ga bilang dari kemaren-kemaren"

"..."

"Iya kalau aku bisa bangun pagi ya"

"..."

"Hmm... Bye"

⤵⤵⤵

Cloudy pov on

Pagi ini menjadi pagi yang paling sibuk bagiku. Memakai baju semi formalku menemui Mas Dimas di kantor Ayah.

Ya, hari ini mau ga mau aku harus membantu Mas Dimas mengurus kantor Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, hari ini mau ga mau aku harus membantu Mas Dimas mengurus kantor Ayah. Aku disuruh menggantikan sekretarisnya yang cuti melahirkan. Kalau dihitung-hitung berarti sekitar 3 bulan aku membantunya, ah amsyong banget deh.

My admirer of the little girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang