YA ELONYA YANG DIPANGGIL NGGAK NYAUT!

"Lagian lo dipanggilin nggak nyaut!!" sewot Jamie.

"Jae, gue mau tanya ke elo dan lo harus jawab jujur," lanjut Jamie serius.

Kayanya harus ada yang mereka bicarain secara serius. Ada yang mengganjal buat Jamie dan dia mau ngelurusin hal itu.

"Apaan?" tanya Jae masih nggak tertarik. Beneran ini cowok kayanya lagi banyak pikiran.

"Apa arti sikap lo ke gue sih? Sikap lo jadi berubah. Jadi kaya Jae yang dulu,"

Jae bener-bener kaget denger Jamie ngomong kaya gini. Nggak mungkin juga kalau Jae bilang kalau dia suka sama Jamie karena Jae masih sadar kalau dia nggak bisa ngomong kaya gitu disaat keadaan Jae kaya gini.

Jae masih inget kalau dia punya Wendy sekarang. Ditambah Jisung. Jadi Jae nggak mau ngomong sembarangan.

"Ya karena lo temen gue, sahabat gue, manager gue dan udah sewajarnya kalau gue berbuat baik sama lo. Ada yang salah?"

Jamie menghela napas kasar, nggak puas sama jawaban Jae. "Lo serius? Perlu gue ingetin apa yang lo lakuin ke gue beberapa tahun yang lalu? Perlu gue ingetin hubungan kita setelah putus? Perlu gue ingetin sikap lo pas gue ngenalin diri jadi manager Enam Hari?"

Jae langsung merasa bersalah. Bahas masalah dulu yang sebenernya Jae nggak tau itu kapan, menyadarkan Jae kalau dia tuh cowok brengsek yang bisa-bisanya ngeduain Jamie.

Kalau bisa, Jae nggak akan pernah mau ngelakuin hal itu ke Jamie.

"Maaf, gue bener-bener minta maaf," kata Jae menyesal.

"Jangan kaya gini. Jangan bersikap baik ke gue karena rasa bersalah lo itu. Gue baik-baik aja," lirih Jamie.

Jae beberapa saat diem buat mencerna kalimat Jamie barusan.

Apa Jamie bilang sikapnya ke dia itu cuma bentuk rasa bersalahnya doang?

Apa Jae sehina itu di mata Jamie sampe kebaikannya aja di salah artikan? Jae jadi sedikit emosi.

"Tau apa lo sama perasaan gue? Denger ya, gue bersikap baik ke elo bukan karena gue merasa bersalah atau apapun itu. Tapi gue suk -"

"STOP!" Potong Jamie tau apa kelanjutan kalimat Jae. Dia nggak mau denger.

"Jangan lanjutin! Lo yang harusnya dengerin gue, Jae! Lo memang nggak pernah berubah. Gue nggak tau masalah lo sama Wendy sebelumnya apa sampai lo berpikir kalo lo suka sama gue, tapi apa lo yakin tentang itu, hah? Mau sampai kapan lo menyangkal perasaan lo sekarang?"

Jamie nggak peduli dengan wajah kebingungan Jae saat ini. Dia cuma menyadarkan perasaan Jae dan bikin cowok itu berhenti buat Jamie berharap lebih ke dia. Udah cukup Jamie sakit hati karena Jae.

"Lo lagi bingung sama perasaan lo sendiri bukan?"

Pertanyaan itu secara nggak langsung menampar Jae.

Bener. Jae lagi dalam keadaan bingung sama perasaannya sendiri.

Mungkin saat pertama Jae terbangun di tahun 2030, Jae dengan yakin akan meneriakkan perasaannya kalau Jae suka Jamie, Jae cinta sama Jamie.

Tapi sekarang? Jae nggak yakin tentang itu walau Jae terus-terusan meyakinkan diri kalau yang disukai, yang dia cintai itu Jamie, bukan Wendy.

Oke, biar Jae perjelas. Mungkin pas awal, Jae cuma terpaksa jadi sosok 'cowok manis' buat si istri. JAE TERPAKSA.

Jae juga bukan tipe orang yang bakal seperhatian itu sama orang yang nggak dia anggep penting. Soalnya menurut Jae itu ngerepotin. Tapi buat sekarang, apa iya semua perhatian dia ke Wendy itu cuma sekedar karena kata terpaksa?

Jae ragu.

"Lo pasti tau kan kalau perasaan gue ke elo belum hilang sepenuhnya? Jadi please, jangan buat gue berharap kalau pada akhirnya harapan gue sampai kapanpun cuma akan jadi sebuah harapan yang nggak pernah terealisasi. Karena gue tau di detik pertama kali lo bilang lo cinta sama Wendy, dan sampai sekarangpun gue selalu sadar kalau lo masih nyimpen Wendy disana. Di hati lo! Dan gue nggak mau jadi pemeran antagonis di hidup kalian," lanjut Jamie natap Jae.

Sementara itu, setelah Jamie ngomong kaya gitu, Jae jadi diem. Ragu mau membantah karena kalau dipikir-pikir, apa alasan berubahnya sikap Jae ke Wendy? Apa alasan hilangnya sifat 'maung' Jae yang pasti muncul kalau berhadapan sama Wendy? Terus, apa alasan dari semua perhatian yang Jae kasih ke Wendy selama ini?

"Gue -"

"MBAK MANAGER, LO KOK -Eh Bang Jae?" Dowoon masuk diikuti sama anggota Enam Hari yang lain.

Bukannya ngucap salam malah teriak kaya lagi di hutan. Dan karena datangnya mereka pula, pembicaraan Jae sama Jamie terhenti disitu. Tanpa ada balasan dari Jae.

🌸🌸🌸

5 Juni 2020

10 Years Later ✔️Where stories live. Discover now