Chapter 10

3.3K 680 90
                                    

Sebelumnya, aku mau minta maaf kalau ceritanya makin gak jelas. Wkwk 😅

Happy reading!!!! 😸

🌸🌸🌸




"Lo pernah pacaran sama Jamie, Bang."





"Gue lupa tepatnya kapan, tapi lo cukup lama pacaran sama Jamie. Mungkin sekitar 1 tahunan kali ya," Wonpil keliatan mikir. Mengingat lagi memori 10 tahun kebelakang.

"Dan kalian putus."

"Kenapa?"

Wonpil diem, keliatan ragu buat ngelanjutin ceritanya. Takut Jae ngamuk kalau Wonpil cerita seberapa brengseknya Jae dulu.

"Lo selingkuh –"

"SIALAN LO! MANA MUNGKIN GUE SELINGKUH?!!!"

Kan? Belum juga selesai, Jae udah teriak. Nggak tau diri memang. Padahal Jae yang ngelakuin hal itu dan bisa-bisanya Wonpil yang kena marah.

"Lo selingkuh, Bang. Lo mungkin nggak menjalin hubungan sama wanita lain selain Jamie tapi lo cinta sama cewek lain. Lo deket sama cewek lain selain Jamie. Apa namanya kalau bukan selingkuh?"

Iya sih, secara emosional Jae memang selingkuh. Susah memang buat Jae percaya perkataan Wonpil, tapi Wonpil nggak akan bohong kalau tentang masalah seserius ini kan?

"Dan cewek lain itu Wendy? Istri gue?" tebak Jae seratus persen benar begitu Wonpil mengangguk.

Pelan-pelan, Jae makin ngerti. Alasan dibalik perkataan Jamie siang tadi, alasan perubahan sikap Wendy setelah ketemu Jamie, dan alasan dibalik hubungan Wendy dan Jamie yang nggak baik diikuti hubungan Jae dengan Jamie yang nggak baik pula, padahal mereka udah cukup lama sahabatan.

"Gimana bisa?"

"Gimana bisa? Itu juga yang pengen gue tanyain ke elo, Bang! Gimana bisa lo yang udah suka Jamie sekian tahun dan akhirnya berhasil dapetin dia tapi dengan semudah itu lo pindah ke lain hati? Dan yang bikin nggak nyangkanya orang itu Wendy, cewek yang lo benci setengah mati. Cewek yang jadi musuh lo,"

Jae juga nggak tau, Wonpil!

Gimana bisa?

Jae terus mikirin pertanyaan itu sejak dirinya datang ke masa depan. Gimana bisa dia ada disini? Gimana bisa semuanya terjadi sama Jae? Gimana bisa Jae menikahi Wendy? Gimana bisa hubungannya dengan Jamie berakhir setragis ini? Dan gimana bisa Jae kembali ke waktu yang seharusnya?

"Jadi karena Wendy, gue sama Jamie putus?"

"Jangan pernah bilang kalau lo sama Jamie putus karena Wendy, Bang. Lo sendiri yang memutuskan buat mengakhiri hubungan lo sama Jamie dan ngejelasin semua alasannya. Jamie marah, pastilah. Siapa yang nggak marah saat tau cowoknya sendiri malah suka sama cewek lain? Gue juga nggak bisa nyalahin Jamie karena marah ke Wendy ya. Tapi yang gue tau, Wendy nggak punya secuil pun niat buat ngehancurin hubungan lo sama Jamie sekalipun dia suka sama lo, Bang."

Wonpil tahu persis gimana Wendy karena dia cukup deket sama Wendy sejak dipertemukan di UKM Seni Musik. Wendy nggak sepicik itu. Cewek itu selalu jaga jarak sama Jae. Tapi Jae berusaha keras buat deketin Wendy, Wendy bisa apa? Dari yang musuhan aja jadi saling suka.

Wendy tau itu salah. Dia salah karena suka cowok yang nggak seharusnya dia suka. Maka yang bisa dilakukan Wendy saat itu cuma menjauh dari Jae. Walau pada kenyataannya udah terlambat.

Hubungan Jamie sama Jae nggak bisa terselamatkan.

"Baik Jamie atau Wendy sama-sama disakitin. Jamie yang sakit karena lo duain dan Wendy yang sakit karena disebut pelakor,"

Kepala Jae pening. Dia nggak nyangka kalau dia bisa sebrengsek itu. Nyakitin dua orang cewek sekaligus nggak pernah ada di niat Jae sekalipun.

"Tapi pada akhirnya gue pacaran juga kan sama Wendy? Bahkan sampe punya Jisung," lirih Jae.

"Lo lupa? Wendy ngejauhin lo. Dia bahkan nggak mau ketemu lo setelah tau kalau lo putus sama Jamie gara-gara perasaan lo sama dia. Dan apa yang lo lakuin? Lo udah kaya orang gila cuma karena satu cewek. Kerjaan lo cuma ngamuk doang. Gue sama anggota Enam Hari yang jadi saksi dan korban amukan lo itu, Bang," sewot Wonpil.

Wonpil masih inget banget secara detail bagian itu karena dia dan Dowoon jadi korban paling dirugikan karena keduanya harus rela dibentak-bentak sama Jae. Padahal Wonpil dan Dowoon sama sekali nggak melakukan kesalahan apapun.

"Beneran gue ngelakuin itu?"

"LO MASIH NGERAGUIN CERITA GUE?!!!! Bang, gue aja masih nggak ngerti pelet jenis apa yang dikasih Wendy ke elo. Manjur abis, Bang! Lo yang tadinya sebegitu bencinya sama Wendy bisa sampe bucinin dia sebegitu besar. Atas usaha lo juga akhirnya Wendy bisa luluh dan nggak lama setelahnya lo mutusin nikahin Wendy di usia muda," jawab Wonpil.

Dipikir-pikir memang Jae seberani itu buat memutuskan nikahin Wendy di usia muda. Penghasilan Jae pun waktu itu masih sedikit karena belum dapet gaji tetap.

Makanya Wonpil merasa salut ke Jae yang segampang itu memantapkan hati buat nikahin Wendy. Lebih salut lagi ke Wendy karena mau-maunya dinikahin Jae.

"Pil," panggil Jae.

"Apa lagi?" jawab Wonpil ogah-ogahan. Udah capek sebenernya tapi ya tetap melek karena Jae masih belum berencana menyudahi pembicaraan.

Wonpil nggak enak kalau pamit tidur duluan. KAKAK IPAR INI!!

"Apa pilihan gue tepat?"

"Hah?"

"Pilihan gue buat nikahin Wendy,"

Wonpil duduk tegak, natap Jae yang kayanya lagi kalut entah karena apa. Dari tadi sebenernya udah curiga karena sikap aneh Jae hari ini. "Lo lagi berantem sama Wendy, Bang?"

Nggak ada jawaban apapun dari mulut Jae buat Wonpil menduga-duga. Apa emang Jae berantem sama Wendy karena Jamie? Itu lebih masuk akal karena hubungan ketiganya berubah total sejak beberapa tahun yang lalu dan sampai sekarang mereka belum berdamai. Padahal itu udah lama banget.

"Sorry, Bang. Gue nggak punya jawaban atas pertanyaan lo itu. Yang tau jawabannya ya cuma lo sendiri. Tapi gue bersyukur lo milih Wendy sebagai istri lo, karena lo bahagia. Lo bahagia dengan pilihan lo itu. Itu yang gue liat," kata Wonpil tulus.

Jae yang dari tadi menunduk dan cuma mainin cincin di jari manisnya –cincin pernikahannya, sekarang balik menatap Wonpil.

"Pil, lo percaya nggak kalau gue yang sekarang ini adalah gue yang dateng dari masa lalu?"



28 April 2020

10 Years Later ✔️Where stories live. Discover now