23. Menjenguk

81.6K 7.4K 609
                                    

Kinara tengah menahan kantuknya saat Bu Sinta sedang menjelaskan materi. Hari ini pembelajaran berjalan secara normal kembali setelah kemarin sekolah Kinara mengadakan HUTnya.

Sandra menyenggol pelan Kinara dengan siku setelah Kinara berani-beraninya memejamkan mata.

"Ra, perhatiin. Kita sebentar lagi semester dua, loh. Banyak ulangan-ulangan yang menanti kita. Lo gak merhatiin, nanti mau jawab soal gimana?" bisik Sandra.

"Iya-iya, nih gue merhatiin," ucap Kinara seraya melebarkan matanya.

"Gak gitu juga. Yang normal aja," ucap Sandra. Kinara mengerucutkan bibirnya.

"Baik, untuk pembelajaran hari ini dicukupkan. Untuk tugasnya jangan lupa dikerjakan. Ibu pamit. Selamat siang."

Kelas XII-IPS 2 nampak kegirangan. Mereka mulai berhamburan keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing.

"Kantin kuy!" ajak Ita.

Ita, Sandra dan Veli mulai bangkit dari kursi, namun Kinara justru memejamkan matanya seraya menjadikan lengannya sebagai bantal untuk kepala.

Sandra yang melihat itu lantas menarik lengan Kinara hingga berdiri, kemudian mendorongnya hingga menabrak punggung Veli pelan.

"Gendong tuh bocah," ucap Sandra pada Veli.

"Tuntun gue kejalan yang benar," ucap Kinara seraya melingkarkan tangannya pada leher Veli dengan mata yang masih terpejam.

"Ck, ada-ada aja nih anak."

"Gue boleh gabung gak?" Sandra, Ita, dan Veli menoleh pada Theresa. Bahkan Kinara pun membuka matanya.

"Boleh-boleh aja sih," ucap Sandra. Kinara mendengus pelan, kemudian memejamkan matanya kembali.

***

"Mau pesen apa?" tanya Ita setelah mereka berada di kantin.

"Samain aja," ucap Kinara.

"Gue mie ayam sama es teh manis," ucap Sandra.

"Kalau lo, Sa?"

"Gue mau pesen sendiri aja," ucap Theresa.

"Yaudah kalau gitu." Ita, Veli dan Theresa meninggalkan meja kantin untuk memesan makanan.

Kinara menopang kepalanya dengan tangan kiri sambil memejamkan matanya. Entahlah, hari ini rasanya ia ingin beristirahat saja setelah apa yang telah terjadi kemarin.

Kinara melirik Sandra. Gadis itu tengah menatap layar handphonenya sambil tersenyum kecil membuat Kinara memicingkan mata. Kinara pun lantas mendekat perlahan pada Sandra, berniat mengintip handphone gadis itu. Namun, Kinara kalah cepat. Sandra telah mengantongi ponselnya itu terlebih dahulu. Kinara berdecak kesal.

"Pasti lagi chatan sama Arjuna, ya?" Sandra diam tidak menjawab.

"Ngaku aja. Ya, ga? Ya? Ya?" Kinara mencolek-colek bahu Sandra, menggodanya. Sandra melirik Kinara dengan tajam.

"Biasa aja kali liatinnya," ucap Kinara. Lantas ia menarik kedua pipi Sandra.

"Lucu tau. Gemes, gemes banget, San." Kinara mencubit pipi Sandra dengan gemas.

"Apaan sih, Ra? Sakit tau." Sandra meringis.

"Bodo."

"Lepasin, Ra. Nanti pipi gue merah."

Cewek Barbar VS Ketua OSIS [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang