Bagian 8 : Kedatangan Tak Terduga

48 4 2
                                    

Sorry for long update guys.

HAPPY READING!

Warning : Tulisan bercetak miring adalah masa lalu

⚠️ : Mengandung sedikit Harsh words

*****

Jiro perlahan melepaskan genggaman tangannya pada tangan Aya. Dia membalikkan tubuhnya menghadap cewek itu. Jiro dapat melihat Aya yang tengah menatapnya dengan pandangan yang mungkin sedikit kecewa.

Entahlah.

Jiro merogoh saku belakang celananya untuk mengambil dompetnya. Dia mengeluarkan selembar uang seratus ribu.

"Maaf ya Mas Asep, ini uang untuk ganti mangkok yang pecah," ucap Jiro menyerahkan uang itu pada Mas Asep.

"Eh, ini banyak banget Mas Jiro. Harga mangkoknya nggak semahal ini." Tolak Mas Asep tak enak.

"Nggak apa-apa, Mas. Sekalian saya pesan bakso satu ya."

"Aduh, makasih banyak Mas Jiro. Saya siapin dulu baksonya kalo gitu." Mas Asep menerima uang itu dari Jiro, dan berlalu untuk menyiapkan pesanan Jiro.

Jiro mengalihkan pandangan matanya —yang sebelumnya menatap Mas Asep— kembali menatap Aya. Cewek itu masih berdiri didepannya dengan mata bulat yang menatap Jiro. Mereka saling bertatapan, seakan-akan dari tatapan itu mereka saling berbicara meskipun tanpa suara.

"Ayo pergi, ya." Sarah menarik tangan Aya, membuat tatapan Aya dan Jiro terputus.

"Bye, cewek sinting." Zay melambaikan tangannya dengan senyum mengejek. Sarah mendesis sebelum menarik Aya pergi dari hadapan dua cowok itu. Semua orang juga kembali pada kegiatan mereka masing-masing —menikmati makan siang mereka. Jiro dan Zay juga ikut beranjak untuk menuju tempat duduk mereka.

"Kalian lihat tadi kan? Jiro sama Aya pegangan tangan," ucap seorang siswi yang duduk di meja dekat dengan keributan tadi. Beberapa siswi lain yang duduk bersamanya menganggukkan kepala mereka.

"Udah kek drama-drama, anjir,"

"Mereka tuh sebenernya udah putus atau belum sih?"

*****

"Astaga, rah. Nggak bisa berkata-kata lagi gue lihat kelakuan lo." Sahut Iren saat Sarah dan Aya sampai dimeja mereka.

"Habisnya bawaannya emosi lihat muka tuh cowok." gerutu Sarah setelah mendudukkan dirinya. Aya menggelengkan kepalanya, dia mengisi gelas dengan air mineral dan menyodorkan gelas itu pada Sarah.

Sarah segera meneguk habis air mineral itu, dia menghela nafas lega saat kerongkongannya dialiri air. Berdebat dengan suara keras membuat kerongkongannya kering.

"Lo ada masalah apa sama Zay?" Tanya Aya penasaran.

"Jadi nama tuh cowok Zay,"

"Eh, lo nggak tau?" Kaget Iren. Sarah mengangguk.

"Lah terus bisa sampe cek-cok gitu karna apa? Kenal aja kagak,"

Sarah berdecak kesal saat kembali mengingat pertemuan tak mengenakannya dengan cowok bernama Zay itu.

"Cowok itu anak setan yang gue ceritain tadi pagi."

"Oh.. Zay cowok sok kecakepan yang ngelempar bola basket ke kepala lo,"

"Ya itulah pokoknya, semakin gue inget muka sok gantengnya itu gue semakin kesel. Harusnya gue tampar dia tadi." Aya dan Iren bergidik mendengar ucapan Sarah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Getting Back Together? | SLOW UPDATE Where stories live. Discover now