Bagian 1 : Putus

154 11 4
                                    

Happy Reading Guys!!

PS : Huruf berbentuk miring adalah masa lalu (flashback).

*************************

Suara berisik dan terdengar sedikit ribut itu memenuhi lorong kelas XI SMA Cendekia. Mata mereka tertuju pada seorang siswi berparas imut yang berjalan melewati lorong tiap-tiap kelas untuk menuju kelasnya. Rambut hitam panjangnya yang tergerai menutupi sebagian wajah -yang saat ini tengah menunduk untuk menghindari tatapan siswa-siswi lain yang berada di sekitar lorong.

Risih? Tentu saja dia risih. Semua mata menatapnya penasaran. Terlebih lagi menjadi pusat perhatian orang banyak adalah hal yang tidak disukainya.

Kakinya terus melangkah menghiraukan bisikan-bisikan orang-orang yang berada disekitar. Dia harus cepat sampai di kelas, jika ingin bisikan-bisikan memuakan itu menghilang dari indra pendengaran nya.

"AYA!!"

Siswi itu menghentikan langkah kakinya -saat mendengar teriakan seseorang memanggil namanya. Kepalanya yang semula menunduk perlahan terangkat untuk menatap orang yang memanggilnya dengan suara yang amat lantang.

Sembab! Itulah kata yang akan terucap saat menatap mata Aya. Matanya terlihat sembab dengan lingkaran hitam mengelilingi matanya.

Siswi yang berteriak memanggil namanya itu berlari menuju Aya -yang masih setia berdiri di tempatnya. Pandangan Aya terlihat sayu dan tak bersemangat. Dia seperti seseorang yang kehilangan semangat hidup. Aya menatap temannya yang tengah mengatur nafas yang tersengal karena berlari.

"Aya, Lo baik-baik aja kan?" tanya siswi itu setelah berhasil mengatur kembali nafasnya yang tersengal. Pandangan matanya terlihat khawatir menatap kondisi Aya.

"Emangnya gue kenapa Iren?" Aya balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Iren. "B-bukannya Lo sama Ji-"

"Gue baik-baik aja, Ren. Lebih baik kita ke kelas, sebentar lagi bel masuk bunyi" Potong Aya cepat. Dia segera melangkahkan kakinya kembali, meninggalkan Iren yang masih termenung menatap punggung Aya.

"Gue tau lo gak baik-baik aja. Lo gak bisa bohong sama gue." Iren bergumam, dia menghela nafas dan mengikuti langkah Aya untuk kembali ke kelas.

Aya menghentikan sejenak langkah kakinya di depan pintu kelas XI IPA 1. Kelas yang dihuninya hampir 1 tahun di SMA Cendekia. Kelas yang menjadi suka dukanya bersama teman-temannya yang selalu bisa membuat Aya tertawa bahagia. Pandangan matanya lurus memandang kedepan dengan sirat mata terluka.

Kuat! Lo harus kuat Aya! Gak boleh cengeng!

Bisikan kata hati yang terus terulang-ulang dalam pikiran Aya saat ini. Aya menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. Aya menarik ujung bibirnya membentuk senyuman lebar. Tentu saja senyum yang sedikit dipaksakan.

"Pagi!" Aya menyapa dengan ceria setelah melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas XI IPA 1. Seluruh mata penghuni kelas tertuju pada Aya saat mendengar suaranya yang lumayan nyaring.

"Kenapa? Ada yang salah sama penampilan gue?" tanya Aya bingung saat tak ada satupun yang membalas sapaannya, tapi malah menatap Aya sangat lama. Aya memperhatikan penampilannya, sama sekali tidak ada kejanggalan. Aya berpakaian sesuai peraturan sekolah.

Iren yang baru saja berjalan masuk ke dalam kelas segera manarik tangan Aya. Membawa Aya ke tempat duduk mereka dan menghiraukan pandangan teman-teman sekelasnya.

"Jelasin semuanya!!" Tegas Iren saat mereka telah duduk -mereka teman sebangku. Seorang siswi yang duduk di depan Aya seketika membalikan tubuhnya menghadap Aya dan Iren.

Getting Back Together? | SLOW UPDATE Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz