Tipe Ideal

1.9K 297 27
                                    

Bismillah..

Fani menyipitkan mata, menatap Sagara yang senyum-senyum di depannya dengan curiga.

Beberapa menit yang lalu, pemuda itu meminjam laptopnya dengan alasan minta film anime, tapi entah kenapa saat laptop itu dikembalikan Sagara, perasaan Fani mendadak tak enak.

"Lo gak ngapa-ngapain kan?" tanya Fani tanpa susah payah menutupi prasangka buruknya pada Sagara.
Sagara tidak menjawab malah tertawa saja membuat Fani jadi makin curiga.

Fani segera memeriksa laptop. Menghembuskan napas lega saat melihat film-film animenya masih tersimpan di tempat yang benar. Gadis itu lalu beralih ke dokumen kuliahnya. Matanya membulat saat melihat tugas yang hendak dikumpulkannya hari ini menghilang. 

"GARAAAA! DOKUMEN GUEEE!"

Fani langsung meneriaki Sagara membuat semua orang yang ada di kelas jadi menoleh ke arahnya dengan tak senang. Namun Fani yang sudah terbiasa dengan pandangan itu tidak terlalu peduli. Ia memilih untuk fokus menganiaya Sagara yang sudah tertawa kencang sambil berlari menuju kursinya.

"Gak mau tau, lo harus bikinin tugas gue lagi," ujar Fani yang sudah berhasil menyusul Sagara, dengan beringas Fani memukuli punggung Sagara dengan buku cetak tebalnya.

Sagara mengaduh, menahan tangan Fani lalu tertawa puas melihat ekspresi masam gadis itu.

"Gak gue hapus kok," kata Sagara membela diri.

"Tapi di dokumen gue gak ada," kata Fani kesal lalu menghentakkan tangannya yang dicekal Sagara untuk kembali menganiaya cowok itu.

"Balikin gak?" kata Fani sudah hampir menangis membuat Sagara jadi mengerjap kaget.

Meski terlihat kuat, Fani memang paling cengeng kalau sudah berurusan dengan nilai. Apalagi ini mata kuliah terakhir yang harus mereka selesaikan, kalau gagal berarti Fani tidak bisa wisuda tahun ini.

"Gak gue hapus kok, cuma gue pindahin aja," ceplos Sagara yang mulai merasa bersalah. Memperhatikan bibir Fani yang sudah bergetar karena menahan tangis. Sagara mendesah pelan, menyerah.

"Di video pasti ada," sambungnya pelan, berhasil membuat Fani yang awalnya hendak menangis jadi mencubit cowok itu gemas. Sagara langsung menjerit kesakitan yang dibalas Fani dengan cibiran kecil.

"Mana ada gue kepikiran file tugas ada di video," kata Fani sebal setelah itu baru melapaskan tangannya dari lengan Sagara.

Pertengkaran mereka baru berhenti saat seseorang yang duduk di barisan belakang meneriaki nama mereka.

"Sagara! Fani! Daripada lo berantem mending ke sini!" teriak Alesha tiba-tiba membuat Fani dan Sagara jadi menoleh kompak ke arah gadis itu.

"Awas kalau tugas gue gak ada di video," ancam Fani pada Sagara sebelum melangkah pelan ke arah Alesha.

"Kenapa Sha?" tanya Fani. Sagara mengikutinya di belakang. Agak menjaga jarak karena takut Fani menyiksanya lagi.

Alesha menghela napas.

"Mau makan siang gratis gak?" tanya Alesha yang terlihat sedikit berat hati.

Sagara dan Fani yang awalnya jutek-jutekkan jadi saling pandang dengan mata berbinar sebelum mengangguk barsamaan.

"MAUU!"

Alesha mendengus melihat reaksi itu. Kalau sudah soal gratisan mereka jadi kompak ya?

"Bang Ales ngajakin makan bareng," kata Alesha malas. Sagara mengerjap.

"Lah? Trus ngapain lo ngajakin kami?" tanya cowok itu. Alesha mendengus.

"Maunya gue mah berdua aja, tapi bang Ales gak mau kalau cuman berdua, dia suruh gue ngajak temen," jelas Alesha.

Gara-Gara Sagara [SELESAI]Where stories live. Discover now