18.Punya Hubungan?

157 19 2
                                    

Kantin di penuhi oleh banyak siswa siswi Sma Harapan Bangsa. Termasuk Nayara dan teman temannya. Gelak tawa terdengar dari meja yang di tempati Nayara dan teman temannya.

"Hahaha!! Beneran Adit kek gitu waktu kecil?"tanya Shakira sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa terbahak bahak.

Nayara mengangguk mengiyakan. Adit yang menjadi bahan perbincangan hanya diam dengan wajah memerah menahan malu.

"Terus Nay, ada lagi gak??" Fika meminta untuk melanjutkan cerita.

Nayara tampak berpikir. Setelahnya ia menjentikkan jarinya pertanda ia punya cerita lagi.
Dengan sigap mereka mendengarkan cerita Naya. Bahkan makanan yang mereka pesan hanya termakan setengah saja.
Mereka lebih tertarik mendengarkan kisah Nayara saat bersahabat dengan Adit.

Flashback on

Seorang bocah cewek, berjalan ke arah rumah yang tepat di sebelah rumahnya.

"Hai aunty Mita" sapanya ketika melihat pemilik rumah tengah menyiram tanaman di halaman rumah.

Yang disapa pun menoleh.
"Eh, ada Naya. Mau ngajak Aditnya main ya?!" Tebak wanita paruh baya yang disapa Mita itu. Bocah itu menganggukkan kepalanya, membenarkan ucapan ibu dari sahabatnya.


"Yaudah, Naya masuk ke kamar Adit aja. Mungkin lagi tidur. Tolong bangunin ya Nay" pinta Mita yang di balas hormat layaknya seorang komandan oleh Naya kecil.

Naya kecil menapaki rumah itu, hingga ia tiba di depan pintu berwarna putih. Naya kecil membuka pintu kamar itu, dan terlihatlah seorang anak laki laki seumurannya tengah tertidur di atas kasur.

Naya kecil melangkahkan kakinya masuk ke kamar itu.

"Ih!! Ini bau apasih? Kok bau" ucapnya. Dengan menutup hidungnya, Naya melangkah mendekat ke arah bocah laki laki yang tidur di atas kasur itu.

"Kasurnya Adit kok basah? Atapnya bocor ya?" Naya kecil bertanya tanya, ketika melihat kasur dan baju yang di kenakan Adit basah.

"Eh, tapikan semalam gak ujan." Sergahnya.

"Ha!! Jangan jangan...."

"AUNTY MITAA.... ADIT NGOMPOL'"

Flashback off

Shakira, Fika dan Bella tertawa ngakak mendengar cerita Nayara.

"Nay, udahlah. Malu tau"Rengek Adit seperti anak kecil yang ingin di berikan es krim

"Belum Adit" sanggah Nayara.

"Nay." Adit memasang wajah memelasnya agar sang sahabat memberhentikan ceritanya.

"Uluh uluh!! Iya iya gue berhenti cerita" Nayara mencubit kedua pipi Adit.

"Sakit Nay" Adit mengusap usap pipinya akibat di cubit Nayara.

Sedang asyik asyiknya tertawa, Nayara di panggil oleh dua kucrut di meja paling pojok. Tawa Nayara terhenti seketika. Nayara melangkah menghampiri meja Regan dan teman temannya dengan rasa tak ikhlas dan berat hati.

"Apa mau lo?" Tanya Nayara langsung. Karena ia sangat malas berhadapan sama Regan.Apalagi saat momen cerianya di ganggu.

"Beliin gue makanan" perintah Regan.

"Makanan apa? Yang jelas dong kalo ngomong" kesal Nayara.

"Pak bos mah emang gak jelas" celetuk Reyhan secara tiba tiba. Regan menatap Reyhan dengan tatapan tajam.

RegaNayaWhere stories live. Discover now