35 ㅡ Ready?

768 127 14
                                    


"Semua akan baik-baik saja sayang, semuanya akan berjalan dengan lancar. Kau tak perlu khawatir."

Min Ahra tersenyum sambil menganggukan kepala. Bodoh, tentu saja Seokjin tidak akan bisa melihat anggukan itu. Dengan senyum simpul Ahra mulai bersuara mengiyakan ucapan calon suaminya.

"Aku mengerti." Balasnya singkat.

Pagi ini ia masih berada didalam rumahnya, sekedar untuk menenangkan rasa gugup bercampur khawatir yang mendadak menenuhi perasaannya. Gadis itu menghela nafas, sebelum akhirnya memilih untuk duduk disalah satu sofa yang ada di ruang tengah kediamannya.

"Jangan terlalu di fikirkan karena hal itu hanya akan mengganggu kesehatanmu. Saranghae."

Setidaknya ungkapan-ungkapan kecil yang selalu Seokjin berikan bisa mengurangi sedikit rasa gugup yang menyerangnya. Ahra kembali tersenyum, dan lagi-lagi kepalanya mengangguk tanpa di komando.

"Iya, nado saranghae." Balasnya sebelum akhirnya memutuskan sambungan telfonnya.

Lagi-lagi Ahra menghela nafas panjang. Tangannya bergerak meletakan ponsel putihnya kesamping sebelah kanan sementara kepalanya mendongak, menyandar pada punggung sofa. Kedua matanya terpejam, dan yang dilakukannya sekarang hanyalah menarik nafas dalam-dalam untuk sekedar mengurangi segala rasa tak mengenakan yang menyerangnya menjelang hari pernikahan besok.

"Eonni!"

Ahra langsung membuka mata saat mendengar seseorang seperti memanggilnya. Gadis itu mengangkat kepalanya dari punggung sofa sebelum akhirnya melirik ke sumber suara.

"Eh? Hye, kau datang?" Seru Ahra sambil tersenyum saat melihat kehadiran Hyejin bersama Yoongi. Hyejin mengangguk singkat sembari bergerak mendekat ke arah Ahra, sementara Yoongi berada disampingnya.

"Sebenarnya adikmu yang menyeretku kemari," Ucap Hyejin dengan lirikan tajam ke arah Yoongi. Gadis itu masih sedikit kesal jika mengingat bagaimana menyebalkannya Yoongi yang benar-benar menariknya turun dari atas ranjang. Tsk!

"Eonni, selamat ya! Semoga semuanya berjalan dengan lancar." Seru Hyejin seraya berhambur memeluk Ahra. Min Ahra ikut tersenyum, gadis itu membalas pelukan Hyejin dengan begitu hangat.

"Ya, terima kasih. Kalian harus segera menyusul."

"Dia tidak mau menjadi istriku–Ya! Sakit!" Yoongi memekik kecil saat Hyejin dengan kejam mencubit pinggangnya. Dan sekarang ekspresinya justru terlihat seperti gadis tak berdosa, yang tersenyum manis ke arah Ahra.

"Eonni, bagaimana perasaanmu hari ini? Apa kau bisa tidur dengan nyenyak?"

Hyejin langsung menghempaskan tubuhnya pada sofa terdekat. Wajahnya terlihat excited ingin mendengarkan cerita dari Ahra.

"Hah, aku bahkan baru bisa memejamkan mata pukul tiga pagi, Hye! Kau tahu semalaman aku memikirkan bagaimana acara besok, apa semuanya akan berjalan lancar, aku sangat khawatir jika nanti aku mengacau, jantungku bahkan terus berdebar dengan cepat. Ya Tuhan, aku ingin berteriak sekarang."

Apa rasanya memang akan semendebarkan itu? Entah kenapa mendadak Hyejin menoleh ke arah Yoongi yang tengah memejamkan mata di sofa yang berada di hadapannya.

Apa yang aku fikirkan? Batin Hyejin seraya mengusap tengkuknya yang mendadak terasa meremang.

"Astaga! Aku bahkan ikut merinding mendengarnya. Eonni, tenanglah semuanya pasti akan berjalan lancar." Seulas senyum manis terlukis di wajah cantik Hyejin. Gadis itu mengulurkan tangannya, sekedar mengusap tangan Ahra untuk memberikan sedikit rasa nyaman pada gadis itu.

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now