28 ㅡ Dirty

913 132 10
                                    

Hyejin akhirnya membalikan badan dan memberanikan diri menatap Yoongi yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Aku tidak ingin kabur, aku kemari ingin bertemu denganmu, tapi Ahra eonnie bilang kau sedang terlihat frustasi jadi aku fikir kau butuh waktu untuk sendiri." Serunya berusaha setenang mungkin. Tapi Yoongi justru mendecak sambil melipat kedua tangan di depan dada.

"Menurutmu karena siapa aku frustasi?" Serunya begitu tajam.

Hyejin menggeleng, berpura-pura tidak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi. "Molla, para staff mungkin?"

"Cih!"

Ahra benar-benar tak tahu apa yang sedang terjadi diantara dua orang itu. Ia tak begitu memperhatikan dan memilih untuk melangkah menuju sofa sambil mmenikmati saladnya. Sementara itu Hyejin masih membeku ditempatnya, gadis itu melirik Yoongi kemudian mencari jalan agar bisa keluar dari tempat ini. "Ah aku harus segera ketempat Jaeyoung–YA! Apa yang kau lakukaann?!"

BLAM!

Ahra terjolak kaget saat mendengar suara dentuman keras dan pintu kamar Yoongi sudah tertutup rapat. Gadis itu segera bergerak medekat dengan wajah panik.

"Min Yoongi apa yang akan kau lakukan?!" Teriaknya sambil menggedor pintu kamar Yoongi.

Di dalam, Yoongi masih mencengkram tangan Hyejin dengan erat. Tatapannya masih tertuju kearah Hyejin yang terus saja memberontak.

"Tenang Noona, aku hanya ingin menyelesikan masalah dengan gadis ini."

Hyejin mendelik mendengar hal itu. Gadis itu kembali berontak dan berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Yoongi.

"Ada apa denganmu?! Kenapa kasar sekali?" Bentak Hyejin saat ia berhasil melepaskan tangannya dari cengkraman Yoongi. Gadis itu sedikit meringis merasakan panas dipergelangan tangannya.

"Kasar? Lalu bagaimana denganmu? Yang seenaknya memecahkan ponselku dan kabur?"

"Aku kemari ingin meminta maaf, aku tidak sengaja."

"Apa permintaan maafmu akan mengembalikan segalanya? Bagimana dengan data-data yang ada di ponselku? Kau bisa mengembalikannya?"

"Salahmu kenapa meletakan data penting di ponsel."

"Karena aku akan lebih mudah mengakasesnya, dan kau? Kau adalah gadis pengacau segalannya."

Hyejin benar-benar merasa kesabarannya habis gara-gara pertengkarannya dengan Yoongi. Pria itu terus saja mendebatnya dan itu sangat menyebalkan. "Aku mengacau karena aku kesal denganmu!" Serunya sambil menunjuk kearah Yoongi.

"Apa yang membuatmu kesal?!" Balas Yoongi tak kalah keras. Hyejin menajamkan mata sambil menarik nafas dalam-dalam.

"Sejak pagi kau sibuk membalas chat dari Han Sun Hee, yang aku dengar menaruh hati padamu. Kau selalu membalas chatannya bahkan hingga aku datang ke studiomu pun kau masih menyempatkan diri membalas chat dari gadis genit itu kan?"

"Kau bisa membalas chat gadis itu tapi kenapa kau tidak bisa membalas satu dari sekian banyak pesan yang aku kirimkan untukmu? Kau mengabaikan panggilanku dan justru sibuk berchat dengan gadis lain, bagaimana aku tidak kesal? Apa itu adil?!"

Dada Hyejin bergerak naik turun setelah meluapkan emosinya. Gadis itu merasa puas sekarang. Ia masih menunjukan ekspresi kesalnya kearah Yoongi, namun entah kenapa pria itu justru mengeluarkan senyum menyebalkannya.

"Jadi kau bertingkah seperti itu karena cemburu?"

Apa? Kali ini mata indah itu membelalak. Apa yang baru saja Yoongi katakan?

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now