Thirteen

6 1 0
                                    

Happy Reading
_____________

"Dek,katanya mau olahraga pagi!kok Lo malah lanjutin molor sih!"sahut Zain menarik selimut yang menutupi wajah adiknya yang tengah melanjutkan tidurnya setelah shalat subuh,padahal adiknya sendiri yang tadi membujuk dirinya dan Zaki yang hendak melanjutkan tidurnya lagi,tapi karena bujukan rengekan adiknya yang super nyebelin akhirnya ia mengangguk menyetujui kemauan adiknya itu untuk olahraga pagi.eh malah dia yang enak-enakan molor setelah shalat subuh,adik lucknat memang.

"Emmm,kenapa sih bang!ganggu aja deh kerjaannya."kesal Zee masih dengan mata tertutup sembari menarik kembali selimut yang di tarik tadi oleh Zain.

"Ganggu!"beo Zain kesal."Lo udah janji tadi katanya mau olahraga pagi!kalau tau gini,gue lanjutin aja tidur gue tadi!cepat bangun,Zaki udah nunggu tuh di luar."geram Zain melihat Zee yang memperbaiki posisi tidurnya kembali.dengan kesalnya ia menarik tangan Zee untuk bangun dari tidurnya dan mendorongnya ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang jelek,penuh ileran.

"Gue tunggu di bawah,lima menit kemudian Lo udah harus di bawah!"ujar Zain dan berlalu dari kamar Zee yang masih berantakan.

***

Usai ia membersihkan wajahnya,ia mengambil Hoodie yang tergantung di lemarinya dan melangkah keluar dari kamarnya tanpa membereskan terlebih dahulu.masalahnya ia takut abangnya akan mengamuk lagi jika ia lama kali.

"Yuk,gue udah siap nih."ajak Zee menarik kedua tangan abangnya yang sibuk dengan handphonenya masing-masing.

Rencana ia hari ini mengajak abangnya olahraga sebenarnya,ingin menanyakan tentang apa yang ia ketahui dari elisia,mumpung abangnya lagi pada libur dan belum keluar rumah.hanya mengitari taman depan komplek sih sudah cukup bagi Zee untuk berolahraga,sebenarnya ia juga mengajak calon bang Zaki,tapi ia lihat Kak Akia belum muncul juga nih batang hidungnya.mungkin ia masih di jalan kali.pikir Zee yang berusaha menyeimbangi lari kedua abangnya yang berjalak lima langkah darinya.

"Bang,istirahat dulu,napa!gue capek banget."ucap Zee meneriaki kedua abangnya yang masih melanjutkan larinya tanpa menunggu Zee yang mulai kewalahan di belakangnya.

"Cupu amat sih dek,baru beberapa putaran Lo udah ngeluh capek,payah."canda Zaki melihat wajah adiknya memerah dan penuh dengan keringat  karena terik matahari yang mulai memunculkan dirinya di ufuk timur.

"Payah-payah,gue kan beda sama Abang!"ujar Zee mengibas-ngibaskan jaket abangnya ke kanan dan ke kiri.

"Beda apanya?"tanya Zain menyeringai ke arah adiknya.

"Gak tau deh,cari tau aja sendiri!capek gue bicara sama Abang."sungut Zee.

"Lo semalam bilang ada yang ingin di omongin,mumpung kita bertiga udah lengkap,bicarain aja sekarang,semalam gue penasaran banget kok tiba-tiba aja Lo mau ngomong sama kita berdua."ucap Zaki menatap adiknya yang sedang memandangi orang yang berlalu lalang di depan mereka,ada yang sedang menemani anaknya berolahraga atau sekedar menghabisi waktu libur mereka di taman ini.

"Abang kenal elisia?"tanya Zee takut-takut melihat wajah abangnya yang seketika berubah saat mendengar nama seseorang yang ia ucapkan.

"Dari mana Lo tau ,nama cewek itu?"tanya Zaki balik tanpa menjawab pertanyaan adiknya tadi.

"Gue yang bertanya kok malah Abang sih yang nanya balik."sewot Zee.

"Dia adik teman SMA abang."ucap zain pada akhirnya setelah ia lama terdiam.

"Kamu kenal dia dari mana?"tanya Zain kembali.

"Kemarin dia nemuin aku di salah satu kafe,dan ia mengatakan kalau salah satu dari Abang aku,udah bikin seseorang gila dan seseorang itu hampir bunuh diri jika saja ia tak menahannya."ungkap Zee pada kedua abangnya tanpa menceritakan ancaman tentang ia harus menjauhi zio,si cowok songong itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 05, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ZEIOWhere stories live. Discover now