Bukankah Yoongi jadi jauh lebih tampan jika sedang dalam keadaan seperti sekarang?

Merasa tangannya sudah membaik, Hyejin mulai berani menggerakan telapak tangannya. Senyum samarnya tercipta dan Yoongi langsung menolehkan pandangan kearahnya.

"Sudah lebih baik, terima kasih." Seru Hyejin diiringi senyum simpul.

Yoongi mendecak kemudian ikut tersenyum. Lihat saja wajah kekasihnya yang berantakan, dengan sisa air mata yang masih menghiasi wajahnya.

"Lihat, kau jadi semakin jelek jika menangis. Dasar gadis keras kepala dan suka membuat orang lain khawatir!" Seru Yoongi sambil mengusap air mata Hyejin.

Hyejin mengerucutkan bibir, sambil melepas tangan Yoongi dari pipinya. "Itu karena kau membentaku tadi." Ujar Hyejin masih dengan raut sedikit kesal.

"Aku sudah meminta maaf, kan?"

Hyejin mengangguk sebelum akhirnya merasakan kedua tangan Yoongi mulai menyentuh bahunya dengan begitu lembut. Tubuh pria itu masih berada tepat dihadapannya, dengan tatapan intens yang benar-benar membuat Hyejin sesak nafas.

"Dengarkan aku," Seru Yoongi dengan nada suara yang terdengar begitu serius. Hyejin langsung menganggukan kepala, dengan fokus mata yang sepenuhnya tertuju pada Yoongi.

"Aku mohon jangan pernah lakukan hal ini lagi. Sungguh aku tidak pernah suka melihatmu dalam keadaan seperti tadi. Kau terluka, dan aku tidak bisa melakukan apapun. Jika aku bisa, aku lebih memilih menggantikanmu dari pada harus melihatmu merintih seperti tadi. Maka dari itu kumohon barhati-hatilah jika aku sedang tidak berada disebelahmu. Jangan membuat dirimu terluka seperti ini, karena jika kau seperti ini aku adalah orang yang merasa paling bersalah karena gagal melindungimu."

"Yoon Yoon.." Gumam Hyejin dengan mata yang kembali berkaca-kaca. Ia tak menyangka jika Yoongi begitu mengkhawatirkannya. Hatinya begitu bahagia mengatahui kenyataan itu. Ia sangat bahagia hingga rasaya ingin segera berhambur kedalam pelukan Yoongi.

"Aku sangat mencintaimu. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpamu dan aku tak pernah membayangkan bagaiman jadinya jika aku kehilanganmu. Itu mengerikan Hye. Aku tidak ingin kau terluka. Karena setiap lukamu adalah lukaku, sakitmu adalah sakikku. Aku hanya ingin kau selalu aman saat berada di sampingku, bahagia saat bersamaku dan tersenyum hanya untukku. Aku mencintaimu, sangat."

Hyejin sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak memeluk Yoongi. Gadis itu langsung masuk kedalam dekapan pria itu. Memejamkan mata erat-erat sambil melingkarkan tangan sebelah kirinya di pinggang Yoongi.

"Aku juga mencintaimu, maaf selalu membuatmu khawatir." Serunya dengan suara serak dan air mata yang kembali membasahi wajahnya.

Kali ini bukan air mata sakit ataupun kesedihan, melaikan kebahagiaan karena bisa dicintai oleh seorang Min Yoongi.

Yoongi tersenyum mendengar ucapan Hyejin. Pria itu masih memeluk erat tubuh gadisnya sambil sesekali mengusap lembut ramut panjang kekasihnya.

"Jadi? Kau mau pergi kedokter?" Dan kalimat itu seketika menghapuskan rasa bahagia yang menyelimuti hati Hyejin. Gadis itu melepaskan pelukannya sambil menghapus kasar air matanya.

"Aku sudah membaik." Serunya dengan suara yang sedikit terbata-bata. Namun Yoongi justru menyipitkan kedua mata dengan tatapan yang menyelidik.

"Kau sudah janji untuk tidak membuatku khawatir, so?"

Oke, Hyejin mengalah kali ini. Dengan sebuah helaan nafas panjang Hyejin mulai menundukan kepala dan menggumam dengan nada yang sedikit tidak rela.

"Baiklah."

—

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Ada yang masih nunggu cerita ini update? Maaf ya, dari awal agustus lalu belum sempat update karena belum ada waktu buat revisi. Sebenarnya cerita ini udah di tahap akhir, tapi aku ga mau up tanpa di revisi dulu:")

Something Sweet • MYGDove le storie prendono vita. Scoprilo ora