XXXIV : Kenapa Gak Bilang?

7.4K 744 112
                                    

“Mau pecah otak gue!” Gerutu Haechan setelah Bu Yoona meninggalkan kelas XII MIPA-3. Satu kelas pun juga sama peningnya. Iya sih Bu Yoona itu cantik, tapi galaknya gak tanggung-tanggung.

“Bolos kuy!” Celetuk Seungmin. Lantas Sena dan Han langsung berbinar ketika mendengar kata bolos. “Skuy lah!! Gue lagi gak mau ikut jam nya Pak Chanyeol, ngantuk sumpah!” Balas Han seraya meregangkan otot tanganya.

“Gas lah gue!!” Kali ini Felix juga setuju. Ya masalahnya Pak Chanyeol itu mengajar Seni Budaya. Tapi jika sudah bertemu Lucas, Haechan, dan Felix, ia tidak henti-hentinya berceramah. Sehingga membuat beberapa murid mengantuk karena berasa pelajaran Agama.

“Sekarang aja, keburu Pak Chanyeol dateng.” Mereka berlima, Yera, Sena, Seungmin, Felix, dan Han pun meninggalkan kelas.

“Ajak Ayen gak nih?” Tanya Han. Mendengar itu, Sena tertawa. “Lo kalau ada adek gue aja sok-sokan gak mau. Giliran adek gue gak ada, malah nyariin.”

“Heh, kita kalau berlima itu gak lengkap formasinya. Lagian kita udah dua setengah tahun berenam terus sama Ayen.” Ucap Han membela diri.

“Yaudah, skuy lah. Mampir ke XI MIPA-5.” Ajak Felix. Kemudian kelima orang itu mampir dulu ke kelas Jeongin. Yang kebetulan sedang jamkos. Jeongin ya gas aja.

Selama mereka berjalan pun banyak siswa yang memperhatikan Yera. Padahal istirahat telah berakhir lima menit yang lalu. Tapi koridor masih sangat ramai. “Kenapa sih mereka pada liatan gue?” Bisik Yera pada Jeongin yang berada disampingnya.

“Gara-gara Ryujin ngomong kalau dia hamil anaknya Hyunjin, makanya anak-anak ngira lo putus sama Bang Hyunjin, kak.” Yera mengangguk paham. Ia tidak ingin terlalu peduli dengan itu.

Sesampainya mereka dikantin, Yera segera berlari menuju warung Pak Joko untuk memesan Siomay. Sedangkan yang lain memilih pergi kewarung lain. Setelah keenamnya selesai memesan, mereka duduk dibangku pojok. Memakan pesanan mereka masing-masing seraya tertawa.

“Ya elo sih gak liat komuknya Mark kemarin! Mana keciduk bawa pengaman sama Pak Yoongi.” Ucap Han. Ya gini kalau suka bergaul dengan Nancy.

“Trus akhirnya si Mark dikasih hukuman apa sama kanjeng?” Tanya Seungmin yang masih fokus dengan baksonya. “Disuruh meragain adegan pilem india sama Mina. Mina nya sih ayo-ayo aja kalau sama si Mark. Meragain pilem india pun dijabanin.” Jawab Han.

“Ahaha!! Banyanginya aja gue geli bangsat. Udah Mark mukanya tengil gitu belagak jadi orang idiot.” Tidak ada yang lucu. Tapi Sena kan memang humornya sudah anjlok.

Yera memilih diam. Pikiranya melayang pada kejadian empat hari yang lalu. Bahkan ia hanya mengaduk siomay nya yang tinggal setengah.

“JADI KALIAN DISINI?”

Teriakan dari pintu masuk kantin membuat keenam siswa itu gelagapan. Bahkan Felix sampai tersedak saking kaget nya. “Sial! Kenapa Pak Cahyo bisa sampe nyariin sih!” Gerutu Seungmin kesal.

Pak Chanyeol menghampiri mereka. Sedangkan ke enamnya hanya menyengir kuda. Membuat Pak Chanyeol semakin kesal. “Kalian berenam! Baris dilapangan basket sekarang juga!”

“Sekarang, Pak? Panas loh ini!” Protes Sena. Sehingga Pak Chanyeol semakin kesal. “Kalian cuma bikin saya naik darah! Bukan naik haji!” Balas Pak Chanyeol.

Yera lantas tertawa. merasa sangat lucu hingga memukul lengan Seungmin yang ada disamping nya. “Aduh, Pak!! Saya kan cuma siswa langganan BK, buka biro umroh dan haji, apa lagi biro jodoh!” Ucap Yera yang masih tertawa seraya memukul lengan Seungmin.

“Bapak mau cari jodoh? Sama saya aja pak! Dijamin saya masih segel dan siap mencintai Pak Chanyeol lahir batin!” Sahut Sena.

“Dosa saya apa sih punya murid kayak kalian! Sekarang baris dilapangan basket!” Ucap Pak Chanyeol sembari memijit pangkal hidung nya.

Yera dan teman-temanya pun memilih menuruti perintah Pak Chanyeol dari pada hukuman mereka ditambah. Pak Chanyeol juga mengikuti keenam muridnya dari belakang.

“Hyunjin!!” Kebetulan sekali XII MIPA-1 sedang Free class. Jika guru sudah memanggil Ketua OSIS seperti ini, Yera dan teman-temanya mempunyai firasat buruk. “Mereka ini bolos jam pelajaran saya! Kamu urus ya, saya mau ngajar!”

Tuh kan!! Baru saja Yera berfikir, Pak Chanyeol langsung menyebutkan isi kepala Yera.

“Siap, Pak!” Setelahnya Pak Chanyeol pergi menuju kelas XII MIPA-3, mengajar kembali teman-teman Yera yang lain. Sedangkan Yera hanya bisa berdecak sebal tanpa menatap Hyunjin.

“Jangan kelepasan!” Bisik Han. Nampaknya ia paham bagaimana perasaan Yera saat ini.

“Kenapa bolos?” Tanya Hyunjin.

“Mager gue sama pelajaranya Pak Cahyo! Ngantuk banget!” Jawab Felix.

“Gue nanya Yera, bukan Felix.”

“Loh? Emang disini yang bolos cuman Yera? Gue sama yang lain kan juga bolos!” Sahut Han tidak terima. Hyunjin hanya bisa menghela nafas. “Lari sepuluh putaran!”

“Lo gila? Panas-panas gini lo nyuruh kita lari sepuluh putaran? Lo bukan ketos lagi ya disini!” Protes Sena memekik.

“Gue disuruh Pak Chanyeol! Tumben yang protes bukan Yera?” Tanya Hyunjin sembari menatap Yera intens. Sedangkan Yera mengalihkan pandangan kemana saja, asal tidak menatap Hyunjin.

“Udah lah, tinggal lari aja apa susah nya!” Gumam Yera. Kemudian gadis itu berlari lebih dulu, meninggalkan teman-temanya yang masih mematung.

“Hyunjin gila!” Ucap Seungmin seraya menyusul Yera berlari. Kemudian Sena, Han, Felix dan Jeongin juga menyusul berlari.

“Lo beneran ngehindar dari gue, Yer?” Gumam Hyunjin sembari melihat Yera yang terus berlari. “Yera lepas hoodienya! Ini sekolah bukan mall!” Teriak Hyunjin. Namun Yera tetap berlari tanpa memperdulikan teriakan Hyunjin.

Hyunjin menghela nafas seraya memperhatikan Yera yang sudah melanjalankan dua putaran lapangan basket. Namun setelah putaran ketiga, gadis itu mulai melambat. Memegang kepalanya yang mulai pusing.

Han menghentikan langkahnya, menghampiri Yera yang terlihat kesusahan bernafas. Hyunjin juga merasa Yera sudah tidak kuat, ia segera menghampiri Yera. “YERA!!”

Dan benar, baru saja Hyunjin menyentuh bahu cewek itu, Yera terlebih dahulu tidak sadar kan diri.
“Yer!! Yera!!” Hyunjin menepuk pipi Yera, tapi gadis itu tidak bergerak sama sekali. Bahkan wajahnya terlihat pucat karena terlalu lelah berlari.

“Hyunjin!! Hyunjin!! Dengerin gue, bawa Yera ke rumah sakit sekarang juga sebelum lo beneran kehilangan apa yang belom lo tau! Cepet Hyunjin!” Ucap Felix panik. Iya, laki-laki itu panik jika terjadi apa-apa pada kandungan Yera.






--Bagian ini dihapus untuk kepentingan penerbitan--

Info terbit silahkan follow dan cek instagram @pearlpubliser atau @ataliayuan_

Follow dan cek juga wattpad account PearlPublisher atau bisa juga cek cerita punya Lia yang lain di ataliayuan

Atau bisa juga kunjungin sosial media Lia lainnya :

Instagram : @ataliayuan_
Youtube : Ataliayuan
Tiktok : @ataliayuan
Telegram Account : @ataliayuan
Telegram Channel : @ataliayuanwp

My Ketos My Husband | Hwang Hyunjin [TERBIT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant