XVI : Kita Teman

9.1K 1K 102
                                    

──────────────────────────

-Aku takut harus berbuat apa. Karena aku benci sebuah ketidakpastian-

──────────────────────────






“Udah dong jangan marah!” Yera terus terdiam. Melengang begitu saja, meninggalkan Hyunjin yang mengacak rambutnya frustasi.

Setelah kemarin Sena berteriak, Yera langsung mematikan sambungan telefon. Memukul Hyunjin dengan keras hingga laki-laki itu terbangung. Memaki-maki Hyunjin karena menyahut saat Yera dan Sena sedang bertelefon. Dan juga tengtang Hyunjin yang tidur dengan memeluknya.

Sejak kemarin, Yera terus mendiami Hyunjin. Membuat laki-laki itu hampir gila karena permintaan maafnya diabaikan oleh Yera. Bahkan hingga sekarang pun, Yera masih mendiaminya.

Hari ini, Yera kembali bersekolah setelah keadaanya membaik. Gadis itu berangkat bersama Hyunjin. Tentu saja dengan Hyunjin yang memaksanya dengan alasan dirinya yang masih belum sembuh.

“Gue beliin susu rasa coklat deh!” Yera masih tetap diam. “Tambah es krim coklat!” Yera masih tetap diam.

“Tambah mogu-mogu semua varian!” Yera menghentikan langkahnya. Menatap Hyunjin sembari tersenyum lebar. “Bisa dipertimbangkan!”

Akhirnya, Hyunjin bisa bernafas lega. Tapi laki-laki itu kembali mengerutkan kening ketika Yera menatap lurus didepan sana. Felix Alfarizie.

Yera kembali menoleh pada Hyunjin. Menepuk bahu Hyunjin dua kali dengan cengirannya. “Bantuin gue jelasin sama Sena, abis itu gue maafin. Batas mogu-mogu sampe nanti malem!”

Setelahnya, gaadis itu melangkah pergi meninggalkan Hyunjin. Menghampiri Felix yang berjalan ditengah lapangan basket. Yera merentangkan kedua tangannya manghadang Felix. Menyengir kuda seperti tidak terjadi apa-apa antara mereka. Sedangkan Felix mengerutkan keningnya bingung.

Yera mengulurkan telapak tangannya. “Lo Felix kan? Gue Yera! Ayera Jenar. Temen sekelas lo!” Karena Felix tidak kunjung menjabat tangan Yera, gadis itu lebih dulu meraih tangan Felix dan bersalaman.

“Gue mau kenalan sama lo karena lo ganteng. Semoga dari MOS sampe lulus nanti, kita tetap berteman dengan baik!” lanjutnya seraya melepas tangan Felix.

“Gue ke kelas dulu ya, Felix. Ingat nama gue, Ayera Jenar!”  Yera melangkah pergi meninggalkan Felix yang mematung. Laki-laki itu menatap tangannya yang baru saja bersalaman dengan Yera.

Ayera Jenar Aditya. Gadis itu melakukanya sama persis saat mereka MOS dahulu. Tidak ada satu pun adegan yang terlewatkan. Segalanya sangat rinci. Yera yang menghentikan langkah Felix. Dan Hyunjin yang memandangi keduanya dari jauh.

“Kejadianya persis. Tapi dulu Felix yang dapetin Yera. Sekarang, gue gak akan lepasin Yera sejengkal pun!”





--🍓🍓🍓--









Yera terus berjalan menuju kelasnya. Senyum manis dibibirnya tidak luntur setelah berbicara dengan Felix. Hatinya lega saat ini. Ia hanya ingin tetap berteman dengan Felix.

Namun, senyum dibibirnya perlahan luntur saat ia melihat Jina tengah membicarak dirinya didepan mading. Oh, maksutnya menjelekan Yera di depan banyak orang.

“Ya lo pikir kenapa Yera sama Felix putus? Felix itu lebih milih gue! Secara kan gue sama Felix udah pacaran selama tiga tahun!” Ucap Jina berteriak. Kening Yera mengerut bingung. Pacar Felix itu tidak sedang menantang seorang Ayera Aditya, bukan?

My Ketos My Husband | Hwang Hyunjin [TERBIT]Where stories live. Discover now