XVII : Makasih Mama

8.7K 1K 76
                                    

──────────────────────────

-Terkadang, yang tidak sengaja pun mampu memberikan keuntungan untuk kita-

──────────────────────────
































“Mending kita beresin kamar lo dulu deh, jaga-jaga kalo mama lo mau nginep!"

“Gampang itu mah! Yang penting ini dulu.”

“Barang lu banyak banget anjir!”

“Banyakan sambah botol mogu-mogu lo!”

“Kok malah bahas mogu-mogu sih? Kan gue jadi pengen!”

“Entar aja! Bantuin gue dulu!”

“Ogah! Mau ngambil mogu-mogu di kulkas dulu!”

“Heh! Bantuin ini dulu!”

“Mogu-mogu, Hyunjin!!”

“Bantuin dulu, Yera!”

Ting Tong..



Baik Yera maupun Hyunjin saling bertatapan. Sama-sama membelalakan mata mereka. “Mampus!” Gumam Yera.

Sesegera mungkin, Hyunjin membereskan barang-barangnya. Sementara Yera keluar kamar. Bukan untuk mengambil mogu-mogu. Tetapi membukakan pintu untuk ibu mertua. Mereka berdua kelabakan. Tidak menyangka Herin akan datang secepat ini. Hyunjin bilang, Herin akan datang pukul 8 malam. Tetapi pada pukul 6 sore Herin telah menekan bel apartemen.

“Halo mantu mama!” Sapa Herin. Wanita dua orang anak itu memeluk Yera. Mencoba mendekatkan dirinya kepada menantunya.

Jujur, Yera masih canggung.

“Mama apa kabar?” Tanya Yera seramah mungkin. Baik Yera maupun Herin sama-sama ingin membangun hubungan baik. Walupun niat untuk bercerai dari Hyunjin masih ada.

“Baik. Hyunjin mana?”

“Eung... Hyunjin masih di atas. Tidur deh kayaknya.” Jawab Yera setenang mungkin. Mana mungkin gadis itu menjawab ‘Hyunjin masih beres-beres karena pindah kamar. Kan Mama mau dateng...’ Hey! Yang benar saja.

“Eh, masuk ma. Sampai lupa kalau kita masih didepan pintu.” Yera menunjukan cengirannya. Lalu Herin memasuki apartemen milik Yera dan Hyunjin. Wanita yang berstatus ibu mertua Yera itu duduk di sofa. Matanya menjelajahi seluruh sudut apartemen.

“Interiornya kok sepi banget. Kalian gak masang foto apa gitu? Foto pernikahan mungkin.”

“Eh, mama udah dateng!” Sahut Hyunjin. Laki-laki itu sedang menuruni tangga sembari tersenyum ke arah sang mama.

Yera mengelus dadanya. Hyunjin menyelamatkanya kali ini. Jika tidak, Yera bingung harus menjawab apa. Masang foto pernikahan? Yera saja suka jengkel jika melihat Hyunjin. Herin pun berdiri. Menyambut sang putra kedalam pelukanya.

“Katanya jam delapan? Kok jam enam udah dateng?” tanya Hyunjin sembari melepas pelukan. “Kamu gak seneng mama dateng cepet-cepet? Yera aja gak keberatan kok.”

My Ketos My Husband | Hwang Hyunjin [TERBIT]Where stories live. Discover now