▶BxB▶Mpreg
Summary :
||Baca Tears dulu biar paham||
Satu kata yang dapat Taehyung jabarkan dari isi hatinya.
'Penyesalan'
Dan apakah tuhan masih mau memberikan satu kesempatan dalam hidupnya? Setelah sekian banyak orang yang ia sakiti?
Warning!!
...
Selama hampir sepuluh tahun mereka benar-benar tidak bertemu menjadikan jungkook pria yang egois, keras kepala, dingin dan enggan tersentuh oleh siapapun. Dia hanya akan ramah pada anggota staffnya juga para managementnya. Karena hanya mereka yang akan tahu sisi lemahnya, mereka sangat paham walaupun terkadang dibuat jengkel dengan sifat bossinya.
Jungkook antara bahagia dan entah lah. Jungkook tentu berharap akan bertemu dengan Yoongi lagi sangat, dan saat managernya mengatakan ia akan bekerja sama dalam album barunya bersama dengan salah satu produser agensi yang selama ini enggan menunjukan batang hidungnya. Jungkook langsung memilih penerbangan tercepat ke korea dari Los Angles.
Jungkook ingin memeluk tubuh yang semakim hari semakin kurus didepanya sekarang. Namun melihat tatapan kosong dan marah disana membuatnya terdiam, terdiam dalam rasa rindu itu sendiri lisanya keluh hanya untuk memberikan satu kata yang tepat menjabarkan betapa rindunya dia.
Bahkan yoongi sama sekali tidak menatapnya melewatinya seprti angin lalu baginya. Jungkook tidak tahu dimana letak kesalahanya.
Meninggalkan lorong sepi menuju ke ruanganya. Yoongi meghentikan langkahnya membiarkn satu bening tetes meluncur dari tempatnya. Menekan dadanya yang terasa seperti tertekan dadakan, pasokan udara bahkan sulit ia raup.
Meski begitu yoongi masi mencintai namja itu tanpa ia elak lagi, namun rasa ego dan sakit hati menguasainya. Biarlah ini menjadi penyakit hati baginya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Eomma! ". Yoongi tersenyum saat Yoonki berlari kecil ke arahnya.
"matamu bengkak? ". Yoongi memeriksa mata yoonki yang sedikit bengkak dan pipinya yang memerah,juga hidungnya.
"aniyo, aku sedang kesal. Bisa kita pulang saja".
"ah ya tadi paman lee tidak jadi menjemput mu jadi eoma yang menjemputmu. Tidak apakan? ".
Yoonki mengangguk kecil sebagai jawaban. Yoongi membawa yoonki masuk kedalam mobil.
Tidak lama mobil hitam sedan datang tepat didepan gerbang sekolah. Taehyung berdiri menjulang menjadi topik bicara beberapa ibu-ibu yang tengah menjemput anaknya.
"Appa! ". Teriak melengking Jihyun. Taehyung tersenyum merekah saat melihat anaknya dengan seragam baru menghamipirinya ditambah gemas saat melihat seokjun dengan wajah datarnya menghampirinya.
"wah sepertinya aku melewatkan sesuatu bukan?". Jihyun tertawa kecil.
"Jihyun membuat anak orang menangis tae appa". Seokjun melipat tanganya didepan dada. Jihyun ingin sekali mengajak gelut itu bocah.
"Aish kau ini. Jangan suka bikin onar, appa tidak mau dipanggil ke kantor gara-gara kau membuat anak orang menangis! ". Kesal Taehyung membawa jihyun masuk ke mobil disusul seokjun dibelakang.
Sepanjang jalanan taehyung terus memperhatikan Seokjun yang banyak diam meski jihyun mengajaknya bicara dua anak itu entah kenapa tiba-tiba sedikit berbeda. Seokjun terlihat lebih banyak menatap luar kaca mobil dibanding menjawab pertanyaan nya ataupun jihyun.
Bahkan saat mereka sudah sampai di apartemen pun seokjun langsung masuk kekamarnya.
"ji pa seokjun ada masalah di sekolah? ". Yang ditanya menghentikan aktifitas nya memakan cookes.
"aniyo. Jun-ie baik-baik saja". Dan Taehyung hanya mampu percaya pada anaknya saja.
Namun setelahnya rasanya Taehyung tahu alasan seokjun terdiam dengan tatapan sendu.
"Tapi appa tadi saat kami menunggu appa menjemput kami berpapasan dengan murid lain yang di jemput appanya. Aku rasa karena itu".
Taehyung menyimpulkan seokjun menginginkan seorang ayah kandung untuknya. Lantas taehyung beranjak dari duduknya menuju kamar seokjun dimana anak itu tengah mengerjakan pr sekolahnya.
"jun-ie boleh tae appa masuk?".
"ne tae appa". Tanpa mengalihkan tatapanya dari bukunya. Taehyung mendekat duduk di sisi ranjang menghadap keponakanya itu.
Taehyung akui seokjun sangat mirip dengan hyungnya bahkan saat pertama kali bayi itu lahir taehyung seakan melihat namjoon kecil. Namun karena Taehyung masi belum tahu faktanya duluh ia hanya menganggap hanya mirip saja. Dan kini taehyung harus mengakui kalau segalah DNA didalam tubuh seokjun menurun dari Namjoon bahkan lekuk tubuh, parasny, matany, otaknya, dan sifatnya yang terlalu tegas untuk ukuran anak di umur 10 tahun.
Taehyung terus memperhatikan seokjun sampai matanya tajamnya membola manakala satu figura terpajang di kamar seokjun.
"seokjun? ". Taehyung menyentaj figura itu yang berpindah tangan. Seokjun cukup terkejut karena Taehyung tiba-tiba mengambil figura itu. Seokjun hanya mampu menunduk.
"jun-ie kau dapat dari mana foto ini nak? ".
Diam!, seokjun diam dia takut menatap taehyung dan taehyung sadar kalau anak ini ketakutan membuatnya harus mensjajarkan tingginya, menggenggam tangan mungil seokjun menatap lamat-lamat wajah dengan lesung pipi yang sangat kentara.
"dengar tae appa tidak akan marah sayang. Tapi bisa jujur pada tae appa, dpat dari mana foto ini? ". Perlahan seokjun mendongak memberanikan diri menatap taehyung dengan mata sayu.
"dari gudang, waktu eomma menyuruh ku mengambil bola".
"seokjun tahu siapa namja di foto ini? ". Dan Taehyung tidak dapat terkejut lagi untuk kesekian bahwa seokjun mengangguk tahu.
"Namjoon appa". Sudah cukup taehyung dikejutkan dengan semua perkataan seokjun dan entah kenapa kepalanya tiba-tiba pening.
"Eomma tahu kalau seokjun menyimpan foto ini? ".
"jangan beri tahu eomma dia pasti akan marah. A-aku tidak mau membuat eomma bersedih tae appa, setiap kali aku bertanya siapa appaku, eomma selalu menghindar". Seokjun menunduk membuat Taehyung tidak tega lagi ia merengkuh tubuh seokjun dalam dekapanya, kalau begini tidak akan bisa membuatnya memisahkan seokjin dengan namjoon. Apalagi seokjun sudah tahu siapa appanya dan namjoon juga pasti akan mencari keberadaan Seokjun. Sekarang, bagaimana dengan seokjin? Taehyung yakin jika seokjun bertemu dengan namjoon dunianya mungkin akam runtuh untuk kesekian kalinya.
'mianhae namjoon hyung, aku tidak bisa melihat seorang ibu kehilangan anaknya'. Dan keputusan Taehyung bulat dia tidak akan membiarkan namjoon bertemu seokjun tanpa persetujuan seokjin sendiri.