"Ale tidur kamar sayang" ucap Luna membangunkan Ale

tanpa menjawab Luna, Ale langsung bangun dan berjalan ke arah kamar, sesampainya di kamar langsung membuka bajunya dan kembali tidur tengkurap.

"sayang pijitin belakang aku tolong" ucap Ale masih menutup matanya

"enak ngga?" ucap Luna mulai memijit belakang Ale

"hmmm ngalahin cantik bali" ucap Ale

"ihhhh kamu sering di pijit sama cewe lain ya???" teriak luna memukul belakang Ale

"astagaa becanda doang sayang" ucap Ale reflek memegang belakangnya yang terasa perih di pukul Luna

"awass ya aku tau kamu pergi kek gituan" ucap Luna

"pijitan kamu lebih enak dari semua cewe di dunia" ucap Ale

"menghina banget, padahal pijitan aku ngga enak" ucap Luna

"kamu kalau jadi kang pijit laku nih pasti, saking enaknya" ucap Ale

"kamu nyuruh aku jadi kang pijit"ucap Luna

"perumpamaan aja sayang, sensi banget" ucap Ale

"iyaaaaa aku emang sensiii" ucap Luna langsung berhenti memijit Ale

"kamu mens lagi ya??" tanya Ale

"nggaa lahh, masa haid mulu" jawab Luna

"trus kenapa masih galak gini?" ucap Ale langsung mendapat mukulan maut dari luna

"heheheee serius banget si, becanda doang ihhh" ucap Ale

"ngga lucu" ucap Luna cemberut

"emang ngga lucu" ucap Ale

"ngeselin!!" ucap luna

"ya emang ngga lucu, yang lucu itu kamu, manis lagi apalagi tambah cantik mau nikah, ciee" ucap Ale menggoda Luna

"ihhh apasi le hahah" ucap luna tersipu malu.

"hahaa aku tidur bentar ya baru kita pulang, aku ngantuk banget" ucap Ale

"iya tidur aja" ucap Luna mengusap kepala Ale


Tak lama setelah Ale tidur, Luna juga ikut tertidur mungkin karena lelah mereka sampai tertidur hingga sore.

"astagaaa Aleeee bangun bangun" ucap Luna terkaget saat bangun sudah menunjukkan jam 5 sore


"Le cepetan udah jam 5 astaga" ucap Luna lagi

"udah jam 5?" tanya Ale

"iya cepetan, duh Alena udah ngambek nih di tinggal kelamaan" ucap Luna mengikat asal rambutnya


"kamu tidur juga ya?hahaa" ucap Ale bangun dari kasur menuju kamar mandi

"Alee ngga usah mandi" teriak Luna terburu-buru

"cuci muka doang sayang" jawab ale

Dengan perasaan cemas Luna menyuruh Ale untuk mempercepat laju kendaraannya. Luna sudah janji dengan Alena untuk ke mall jam 2 siang tadi tapi sekarang sudah jam 5 lewat 15 menit dan Luna masih di jalan dan sekarang malah terjebak macet.

"ngga usah cemas gitu sayang" ucap Ale menggenggam tangan Luna

"aku ngga pernah telat gini kalau udah janji sama Alena" ucap Luna

"kita kan ketiduran bukan sengaja mau telat gini" ucap Ale

"anak kecil mana ngerti Alesan le, kamu ngga tau aja kalau dia ngambek, bikin satu rumah heboh" ucap Luna

"oh ya?? Kok kalau sama aku ngga pernah ngambek" ucap Ale


"masih permulaan, tunggu aja" ucap Luna


"jadi merinding mikirinnya, trus kalau ngambek di apain?" tanya Ale


"ya ngga di apa-apain, dia bakal nangis 2 sampai 3 jam tanpa henti dan ngga mau di bujuk dengan apapun" ucap Luna


"di bujukin beli mainan atau apa gitu" ucap Ale

"ngga mempan le" ucap Luna


Setelah sampai di rumah, baru saja luna dan Ale di depan pintu rumah suara Alena menangis sudah terdengar di telinga Luna dan Ale

"kamu dengar kan?" ucap Luna ke Ale kemudian buru-buru masuk kerumah

"kamu kenapa lama banget si lun? Tuh dia ngambek kan jadinya" ucap mama luna yang sudah terlihat lebih sehat.

"maaf maa, tadi Luna ketiduran" ucap Luna

"sayang, sini sama mamaa" ucap Luna menggendong Alena

"huaaa hiksss hikss" suara Alena menangis tambah besar memenuhi ruangan sampai Luna kembali kenurunkannya dan menutup telinga.

"tunggu aja sampai 3 jam lagi" ucap Mamanya meninggalkan Luna dan Ale.

"sini sama papa sayang" ucap Ale menggendong Alena

suatu keajaiban dunia karena tangis Alena langsung mereda bahkan kini sudah tidak ada suara, Mama luna yang tadinya sudah pergi kembali dan heran melihat Alena sudah berhenti menangis.

"maaf ya mami sama papa telat" ucap Ale mengusap kepala Alena yang bersandar di bahunya.


Alena hanya mengangguk dan memelum leher Ale, Luna dan mamanya yang melihat itu langsung saling tatap heran, baru kali ini Alena langsung diam saat di bujuk, biasanya Alena tidak akan mendengar siapapun itu yang membujuknya bahkan suara tangisnya akan semakin kencang dan membuat telinga sakit.

"hebatt" ucap Luna pelan dan mengacungkan 2 jempolnya untuk Ale

Ale hanya tersenyum sembari mengelus punggung Alena yang berada di gendongannya.







Ternyata pawangnya Alena itu Ale hahaha

Lebaran sebentar lagi nih hahaha, sekedar info aja luv hehe
yuk vote, coment dan share luv, tengkyu♥



luhyuhh♥✨













Help Me Please! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang