Luna masih enggan untuk bangun dari tidurnya tapi suara bel apartemennya terus mengganggunya. Terpaksa luna bangun untuk membukakan pintu untuk Jessica pastinya.
"ohh astaga lun, ini sudah siang dan kamu baru bangun" ucap jessica mengomel seperti dia adalah mama luna
"semalam begadang jess mengedit cerita untuk terbit bulan depan" ucap luna
"kamu mandi, biar aku masakin sesuatu" ucap jessica menuju dapur
"thanks jess, kamu yang terbaik" ucap luna memeluk temannya itu
"huuuhhh jangan peluk peluk kamu bau" canda jessica
Setelah mandi dan segar luna makan bersama jessica sambil ngobrol-ngobrol santai, entah kenapa pembahasan mereka tak pernah habis padahal hampir setiap hari luna dan jessica bertemu tapi selalu ada saja pembahasan baru. Luna juga heran dengan itu.
"aku mau ke salon ganti warna baru, kamu ngga mau ikut?" ajak jessica memainkan rambutnya
"boleh, aku mau ganti model rambut" ucap luna sambil meminum jus buatan jess
"tidak mau ganti warna rambut? aku saja bosan lihat warna rambut kamu, kamu tidak bosan?" tanya jess
"menurut kamu aku ganti warna rambut?" tanya luna sedikit tertarik
"yahh, brown maybe?" usul jess
"ok boleh di coba" ucap Luna setuju.
Hari berganti malam membuat Luna tidak sadar sudah jalan seharian bersama jessica, tadi siang Luna dan jessica akhirnya kesalon untuk mengecat rambut, setelah itu mereka lanjut berbelanja beberapa baju.
Luna selama di new york merubah sedikit penampilannya, yang dulunya luna memakai apa saja asalkan nyaman sekarang luna lebih memikirkan style nya bahkan terkadang Luna menghabiskan banyak waktu hanya untuk berbelanja pakaian dan aksesoris lainnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"kau tampak seksi lun" puji jessica
"kamu menghina?" tanya Luna memastikan
"No, aku serius apalagi dengan warna rambut baru" ucap jessica
"mantan mu akan menyesal selingkuhin kamu Lun" ucap jessica
"ya harus! Dia harus menyesal jess" ucap luna sedikit tertawa
"dia belum tau kalau kamu hamil?" tanya jess
"dia tidak boleh tau sampai kapan pun jess" ucap Luna
"bagaimana kalau anakmu menanyakan ayah nya?" tanya jess lagi
"itu yang ku pikirkan sekarang jess" ucap luna murung
"kenapa tidak menikah saja dengan dion, bukannya dia suka sama kamu?" tanya jess sedikit menggoda
"aku tidak mau menikah jess" ucap luna
"serius?? kamu mau jadi perawan tua?" tanya jess
"aku tidak perawan lagi jess kalau kau lupa aku sedang hamil" ucap luna, sedangkan jess memutar bola matanya karena kesal dengan luna yang memilih jadi single mother
