03 ㅡ Worry About Him

Start from the beginning
                                    

Hyejin sedikit terlonjak kaget saat mendengar kemarah yang Jaeyoung tumpahkan untuknya. "Galak sekali." Gumam Hyejin pelan sebelum akhirnya kembali berguling kesisi sebelah kiri.

Bukan, Hyejin bukannya tidak mau menelepon Yoongi. Tapi menurutnya hal itu mungkin kurang sopan dan ia juga cukup malu jika nanti di katai berlebihan oleh pria itu.

Pandangan Hyejin kembali teralih kearah layar ponselnya. Ah beginikah rasanya di abaikan oleh Yoongi? Ugh, jika saja tadi Han Ahjumma tidak mengatakan bahwa Yoongi sedang flu pasti Hyejin tidak akan sekhawatir ini. Ia pasti akan lebih bisa menguasai dirinya dan tidak bertingkah belebihan seperti ini.

Gadis itu kembali menggerakan jemarinya pada layar ponselnya, mengetik beberapa kalimat sebelum akhirnya mengirimkan pesan tersebut kepada Yoongi.

Yoon, sebenarnya kau dimana? Apa kau tidak melihat pesan yang membanjiri ponselmu? Cepat balas pesankuㅠㅠ

Selepas pesan itu terkirim Hyejin melemparkan ponsel itu kesebelah kanannya. Tubuhnya berguling dan sekerang ia terlentang sambil mendongak menatap langit-langit kamarnya yang di desain dengan gambar awan. Biasanya lukisan itu akan membuat hatinya sedikit tenang namun tidak untuk hari ini, meski sudah beberapa kali ia menatap lukisan itu tapi tetap saja, fokusnya hanya tertuju pada Yoongi dan tak akan berubah sebelum pria itu membalas pesannya.

Lagi, Hyejin kembali melirik kearah ponselnya. Huh! Kenapa dia tidak kunjung membalas? Apa Yoongi sedang berusaha menghindarinya sekarang?

Dengan kesal Hyejin mulai meraih ponselnya dan kembali mengetikkan beberapa kalimat untuk Yoongi.

Kau benar-benar sedang mengabaikanku?

Ponsel itu kembali terlempar ke atas tempat tidur seperti benda yang paling tidak berguna. Gadis itu beranjak dari tempat tidur, tenggorokannya terasa kering karena sejak tadi terus menggumam tak jelas. Jadi mungkin turun kebawah untuk sekedar menenangkan fikiran bukan ide yang buruk, lagi pula siapa tahu jika nanti ia kembali ke kamar Yoongi telah membalas pesannya.

Akhirnya Hyejin memilih opsi pergi ke dapur untuk sekedar mengambil minuman, gadis itu melangkah dengan pelan membuat Jaeyoung menolehkan kepala kearahnya.

"Kau mau kemana?"

"Aku haus." jawabnya yang kini hendak membuka pintu.

"Bawakan satu untukku."

"Hm."

Sepanjang perjalanan gadis itu masih saja mendengus dan menggumam tak jelas. Kadang ekspresinya terlihat sangat frustasi kadang juga kekhawatirannya muncul. Setelah sampai di dapur Hyejin segera membuka kulkas dan hanya mengambil sebotol air mineral kemudian menuangkannya kedalam gelas.

"Dasar Yoongi sialan, dia fikir dia siapa? Mengabaikanku tanpa sebab yang jelas. Huh aku membencinya."

Gadis itu masih saja menggerutu sambil membasahi tenggorokannya dengan air dingin yang baru saja ia minum. Dalam sekali tegukan gadis itu menghabisi segelas penuh air putih yang ia tuang.

Hyejin menyeka sisa air putih yang menempel disekitar bibirnya dengan punggung tangannya, setelahnya ia meletakan gelas itu keatas meja pantri. Tubuhnya masih menyandar di dinding sebelah lemari besar, kepalanya menatap lurus dan pandangannya seketika berubah menjadi lebih sendu. "Sebenarnya kau kemana, Yoon.." Gumamnya begitu lirih.

Kali ini Hyejin benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Gadis itu mengela nafas sembari bergerak menaiki satu persatu anak tangga dengan ekspresi yang sulit di jelaskan. Sebelah tangannya membawa sebolot air mineral dan sebelah tanannya bergerak membuka pintu kamar. Ia harap Yoongi sudah membalas pesannya kali ini.

"Apa ponselku berdering?" Tanyannya sedikit ragu. Tapi keraguan itu seketika sirna saat Jaeyoung berdehem dan mengangguk singkat.

"Benarkah? Yoongi membalas pesanku?"

Tanpa pikir panjang Hyejin segera bergrak meraih ponselnya, senyumnya mengembang begitu saja.

"Tidak, tapi dari Eunbi, dia bilang kau harus segera mengembalikan tugas sastra inggrisnya."

Senyum itu seketika berubah menjadi masam, ia masih menapat layar ponselnya yang masih menampilkan pesan yang dikirman oleh Eunbi untuknya.

"Ahh aku lupa." Sahutnya dengan lesu kemudian merebahkan kembali tubuhnya diatas tempat tidur.

Gadis itu meleparkan pandangannya kembali ke langit-langit kamarnya, pandagannya menerawang jauh hingga tanpa sadar mulutnya menggumam menyebut nama pria itu.

"Min Yoongi.."

Seperti sebuah mantra penenang, Hyejin merasakan hatinya sedikit berdesir tiap kali ia mengucapkan nama itu. Sepertinya nama itu sudah menjadi bagian dalam dirinya hingga ia tak tahu apa yang akan terjadi jika nama itu menghilang dari hidupnya.

"Astaga!" Hyejin mendadak bangkit dengan wajah panik, hal itu seketika membuat Jaeyoung yang tengah duduk di sebelahnya ikut terlonjak kaget.

"Kau mengagetkanku bodoh!" seru Jaeyoung sambil melempar sebuah bantal kearah Hyejin.

Gadis itu tak merespon kemudian tatapannya terlihat serius, hingga mau tidak mau Jaeyoung ikut menatapnya dengan ekspresi penasaran.

"Jangan-jangan Yoongi tidak membalas pesanku karena dia berselingkuh–Ya! Sakit tahu! Kenapa kau memukulku?" Suara jeritan itu terdengar saat Jaeyoung dengan teganya memukul kepala Hyejin dengan kepalan tangannya. Gadis itu menatap sengit kearah Jaeyoung sementara sebelah tangannya masih mengusap pelan kepalanya yang terasa lumayan berdenyut.

"Fikiranmu sempit sekali, mana mungkin Yoongi melakukan hal seperti itu?"

Hyejin mendengus sebal kemudian menatap malas kearahnya. "Aku hanya mengira-ngira, tidak perlu memukulku seperti itu,"

"Kau yang bodoh!"

Hyejin tak lagi menghiraukan ucapan Jaeyong, gadis itu kembali menghempaskan tubuhnya pada tempat tidur kemudian berguling hingga sekarang tubuhnya tengkurap dengan tangan yang masih memegang ponsel kesayangannya. Gadis itu memutar-mutar ponsel itu dengan fikiran tak menentu.

Bagaimana jika firasatnya benar bahwa Yoongi berselingkuh? Tapi tidak ada alasan yang cukup kuat untuk Yoongi melakukan hal itu, tapi jika dia sudah bosan dengannya mungkin saja terjadi.

Sekedar untuk berjaga-jaga. Jemari lentik itu kembali berkutat dengan paduan huruf yang berjejer di layar ponselnya.

Kau tidak berselingkuh kan, Yoon?

Setelah pesan itu terkirim Hyejin mulai menempelkan kepalanya pada sebuah bantal. Ia sudah lelah tapi hatinya masih terus bergejolak jika Yoongi belum membalas pesannya. Hingga sekarang ia hanya bisa diam menatap layar ponsel seperti orang bodoh.

 Hingga sekarang ia hanya bisa diam menatap layar ponsel seperti orang bodoh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoon, jangan suka ngilang dong, Hyejin kan jadi takut:( takut kamu tinggal:(( sama kayak aku yang takut di tinggal bangtan pergi wamil:")

Topik wajib militer emang lagi hot di kalangan army ya kan? Karna 2020 ini jin bakal melaksanakan tugasnya itu. Duh jadi sedih hiks:"))

Vomments ya💜
Tinggal dikit lagi Devil Rabbit selesai, dan sesuai janji aku bakal up cerita ini setiap hari. Borahae💜

Something Sweet • MYGWhere stories live. Discover now