10. Sweetest Accident.

Mulai dari awal
                                    

"Sini aku bantuin berdirinya," sahut Rachel sembari meraih tangan Sehun dan langsung meletakkan tangan lelaki itu di sekitar pundaknya. Ya, intinya Sehun layaknya merangkul Rachel.

"Pelan-pelan," bisik Sehun.

Terpaksa Rachel memegang pinggang Sehun. Jujur, selama bersama dengan Sehun, mereka jarang ada di posisi yang dekat seperti ini. Sungguh.

"Bisa masuk mobil, nggak?" tanya Rachel pelan.

"Mau ke mana?" alih-alih menjawab pertanyaan Rachel, Sehun malah melemparkan pertanyaan baru.

"Ke kampus. Mau ke mana lagi kalau bukan ke sana?"

"Kamu masih bisa ke kampus? Nggak tega lihat keadaan aku?"

Lagi dan lagi Rachel menghembuskan nafasnya pelan. "Satu jam lagi pelajarannya Prof. Lee di kelas kamu. Kamu udah dua kali bolos di kelasnya. Kalau bolos lagi hari ini, kamu bakalan dapat E di mata kuliahnya."

Sehun diam.

Pikirnya Rachel ingin ke kampus untuk kepentingan gadis itu dan memilih mengabaikan kondisinya. Namun, justru Rachel ingin ke kampus demi dirinya.

Tidak tahu diri memang.

"Bertahan satu setengah jam bisa, kan? Aku nggak usah masuk kelas hari ini. Setelah Prof. Lee keluar, kita pulang. Aku antar ke apartemen kamu kalau memang nggak mau ke rumah sakit."

"Rachel ...."

"Hm?"

"Kamu ingat kalau aku udah dua kali bolos di kelas Prof. Lee? Itu artinya kamu belum lupain aku, kan? Kita masih bisa sama-sama lagi, kan?"

Rachel hanya diam. Matanya menatap iris gelap milik Sehun. Apa benar yang dikatakan Sehun?

Namun, menurutnya tidak seperti itu. Lagi pula, tidak semua hal yang berhubungan dengan masa lalu harus dilupakan, bukan?

"Kunci mobilnya mana? Aku yang nyetir," sahut Rachel pelan.

Sehun menghembuskan nafasnya. Kemudian meraih kunci mobilnya di saku jeans yang ia pakai kemudian menyerahkan benda tersebut pada Rachel.

Rachel menuntun Sehun untuk masuk ke dalam mobil dengan perlahan, melupakan hubungan mereka yang bahkan tidak baik-baik saja.

"Duduk di belakang dulu hari ini. Lurusin kakinya," sahut Rachel masih membantu Sehun.

Sehun hanya mengikuti perintah Rachel. Tidak mau melawan lagi.

"Aku masukin mobil aku dulu ke garasi," ujar Rachel kemudian melenggang pergi untuk memasukkan mobilnya kembali ke dalam garasi rumahnya. Tak lama, gadis itu kembali muncul. Masuk di dalam mobil Sehun dan langsung duduk di jok pengemudi.

Hari ini Rachel yang memegang kendali mobil kesayangan Sehun. Hanya Rachel satu-satunya orang yang pernah berada di sana selain Sehun. Tidak pernah ada orang lain yang Sehun izinkan untuk menyentuh mobil tersebut kecuali Rachel.

"Chell?"

"Hm?"

"Kita nggak musuhan, kan?" tanya Sehun dengan segala raut wajah menyesalnya.

"Memangnya kita musuh?" tanya Rachel balik.

"Aku menyesal. Aku menyesal minta putus."

"Kenapa?"

"Aku tersiksa. Pura-pura kuat. Sok tegar. Najis pokoknya."

Rachel tertawa kecil. "Ngapain keluarin umpatan untuk diri sendiri? Nggak seru! Lebih seru kalau mengumpat buat orang lain."

"Kalau gitu umpat aja aku."

"You are a fucking bastard!" sahut Rachel membuat Sehun tertegun.

"Chell,"

"Lo yang nyuruh, kan?"

"Mulutnya!"

Rachel tidak mempedulikan Sehun. Ia tetap fokus untuk mengemudi.

Hingga sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka berdua sudah berada di depan fakultas milik Sehun. Membuat Rachel lagi-lagi harus turun dari mobil dan menghampiri Sehun yang duduk di jok belakang.

"Masih sakit banget?" tanya Rachel pelan.

Sehun mengangguk. Membuat Rachel jadi pusing sendiri.

"Ya udah. Duduk aja dulu di sini. Masih ada waktu setengah jam," sahut Rachel kemudian ikut duduk di jok belakang. Kedua kaki Sehun ia letakkan di atas pangkuannya.

Mereka berdua larut dalam hening.

"Amanda Rachelia Withlove."

"Apa, sih?"

"Balikan, yah? Janji nggak gitu lagi."

Rachel menatap Sehun dalam. Kali ini ia memilih bungkam dan tak ingin bersuara.

***
B e r s a m b u n g

Hayolohh. Yang baca My Cold Boyfriend pasti gak asing sama scene ini.

Eh btw mau jujur.

Amanda Rachelia Withlove itu, sejujurnya pas pakai nama itu, aku gak sadar kalau ada nama aku di sana.

Seriusan.

Aku memang suka nama Amanda dan Rachel karena artinya bagus.

Baru ketika aku pakai cast, baru mikir. Ternyata aku cantumin nama aku di sana. Padahal gak niat sama sekali.

Tapi. ya udah sih. Pakai aja. Hahaha.

Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang