"Jangan kaget, aku sudah membunyikan bel dipintumu tapi kamu sendiri yang terpaku dengan bunga itu."

"Ahahahaha iya maaf."

"Kenapa?"

"Kau pernah mendengar dongeng tentang bunga matahari?" Dia pun menggelang.

"Mau mendengarnya?" Dia mengangguk.

"Aku pernah mendengar sebuah dongeng yang mengisahkan tentang seorang nimfa (dalam mitologi Yunani adalah salah satu kaum dari makhluk legendaris yang berwujud wanita, tinggal di tempat-tempat tertentu dan menyatu dengan alam) bernama Clytie yang jatuh cinta kepada sang dewa matahari bernama Helios. Helios setiap hari menjelajah angkasa dengan segala kegagahannya, tanpa mengindahkan Clytie yang sedang jatuh cinta kepadanya." Aku menatap Raihan dan rupanya dia masih betah mendengarkan.

Aku pun melanjutkan dongengnya "Namun, rupanya kesetiaan Clytie tak tergoyahkan. Dia rela memandangi Helios mulai pagi hingga malam menjelang. Sedetik pun tak mau berpaling dari Helios. Sepanjang malam, Clytie tak berpindah tempat dan menunggu pagi untuk melihat Helios menjelajah angkasa lagi. Sampai suatu hari, sebuah keajaiban terjadi. Dari kaki Clytie tumbuh akar dan tubuhnya berubah menjadi baang tanaman. Wajahnya perlahan-lahan berubah menjadi bunga yang anggun, yang selalu menghadap matahari."

"Entah kenapa, dongeng itu memiliki tempat sendiri dihatiku sedari dulu."

"Cerita yang bagus."

"Aku bahkan juga menyukai lagu yang berjudul Sunflower, setiap kali aku mendengarnya entah mengapa hatiku merasakan sakit."

"Aku ingin mendengarnya."

Atas permintaannya aku pun mulai menyanyikan bagian reffnya.

Jejari georeum, neo egero
( Aku berjalan di tempat ini, menuju dirimu)

Honja utgo tto na ulgo isseo yo, ireohke nan
( Aku tertawa sendiri dan menangis lagi, selalu saja begini)

Geuneul sok seulpeun, hae bara gi
( “Aku si sedih bunga matahari di balik bayangan” )

Geurae yo nan, neo hanaman geurijyo
( Itu benar, Aku hanya (berani untuk) memandangimu saja)

Jejari georeum, neo egero
( Aku berjalan ditempat ini, menuju dirimu)

Imankeum na
( Aku sudah sejauh ini)

Nan anin ga yo, wae geureon ga yo
( "Mengapa dia bukan diriku ?  Mengapa bisa seperti itu ?")

Honjat mare, tto nunmul man heureu jyo
(Berbicara pada diriku sendiri, aku menangis sekali lagi)
Sunflower - Girls' Generation

"Suaramu bagus."

Menanggapi itu, aku hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

"Apa kau sedang menyukai seseorang secara sepihak?"

"Eh??"

"Hanya terlihat seperti itu dimataku."

Aku hanya tersenyum kaku menanggapinya. Tidak mungkinkan perasaanku akan terbongkar secepat ini? Tidak lucu.

"Hahaha tidak juga."

"Ah baiklah."
   
"Eh ada urusan apa?"
   
"Itu, aku ingin mengajakmu makan malam untuk menepati janjiku. Apa kau sibuk?"
   
"Tidak terlalu, tapi aku harus mengantarkan pesanan ini."

Moonglade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang