4.

232 39 46
                                    

Sepanjang perjalanan aku hanya bisa tertidur karena lelah. Sesampainya didepan rumahku, Raihan langsung membangunkanku perlahan.
    
"Tiff~ bangun, sudah sampai rumahmu."
 
"Ah iya? Maaf aku ketiduran." Aku mengucek mataku berusaha mengembalikan kesadaranku.
    
"Gapapa, terima kasih atas hari ini."
    
"Terima kasih sudah mengantarkanku pulang." Aku pun akan membuka pintu mobil, namun suara Raihan menghentikanku.
    
"Besok aku hubungin lagi, aku akan mentraktirmu makan malam sebagai balasan hari ini."
    
"Ah iya. Selamat malam."
   
"Malam."
    
Aku tersenyum sekilas dan langsung berjalan menuju rumahku.

Karena terlalu lelah, aku langsung mandi dan tidur hingga tak terasa pagi yang baru telah menyapa.  Aku mencuci mukaku, melihat tampilan wajahku dicermin. Hari kemarin masih terasa seperti mimpi bagiku.

Tidak pernah ku sangka, akhirnya aku bisa berkenalan dengan seseorang yang selama ini hanya aku tatap dibalik jendela kamarku.

"Ah iya. Hari ini Yoana tidak masuk."

Teringat akan hal itu aku pun bergegas membereskan dan membuka toko. Berharap hari ini akan mendatang lebih banyak pelanggan dan rezeki yang menghampiri.

Waaaah entah mengapa seharian ini terasa repot sekali menjaga toko. Apakah karena tidak ada Yoana?

Tak terasa hari sudah sore aku kembali duduk dibalik jendela menunggu seseorang yang selalu berhenti didepan sana. Namun, aku harus bangun kembali karena terdengar suara telfon masuk. Bisa saja itu pelanggan.

Kring

Kring

Kring

(Anggap saja itu suara telephone  😂)

"Hally sunny breathe disini, ada yang perlu saya bantu?"

Ah iya, aku lupa menyebutkan. Nama toko bungaku adalah sunny breathe. Tak ada alasan spesial aku memilihnya. Hanya karena aku menyuka dua kata itu.

"......"

"Ah, satu buket bunga matahari bisa. Diantar kemana?"

"......"

" Oke."

Tanpa menunggu lama, aku langsung mengerjakan pesanan pelangganku. Hanya memerlukan beberapa waktu, aku sudah menyelesaikan pekerjaanku. Aku tersenyum puas melihat hasil karyaku.

Aku menatapnya lekat, jika melihat bunga matahari aku selalu teringat dongeng sewaktu kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatapnya lekat, jika melihat bunga matahari aku selalu teringat dongeng sewaktu kecil. Aku sangat menyukai dongengnya namun dongeng itu bukanlah dongeng dengan kisah yang bagus.

"Apa yang kau lakukan?"

Entah datang darimana, tiba - tiba Raihan sudah berdiri disampingku.

"Eh?"

Moonglade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang