12. Penjelasan

21 10 0
                                    

Bismillah....

Cusss...

Now playing | Maafkanlah Reza RE

Selamat beribadah semuanya👼


***
"Masih belum sadar?" Tanya Angga saat sudah berada di UKS.

"Udah. Cuma lagi nutup mata, pusing katanya."

"Sorry, gue gak sengaja sumpah." Raga muncul di belakang Angga sembari memelas.

"Iya iya, gue tau. Lo minta maaf aja sama anak nya nih," sahut Amran.

Perlahan Raga mendekat ke arah Asya yang tengah memejamkan matanya. Asya sepenuhnya mendengar suara orang itu, hanya saja, dia enggan membuka matanya. Takut kejadian di masa lalu terulang kembali di memori nya.

"Maaf," suara Raga datar. Tapi, tetap saja Asya memejamkan matanya.

"Gue beneran gak sengaja," kali ini suaranya lebih berintonasi.

Asya ingin sekali membuka matanya. Tapi, dia belum tentu bisa berhadapan dengan orang itu lagi. Tapi, bagaimanapun masalah harus tetap diselesaikan. Dulu Asya memilih lari dari masalah, kali ini jangan. Dia harus meluruskan segalanya, sebelum menjalar kesegala arah.

Perlahan Asya membuka matanya. Yang pertama kali dilihat adalah wajah Raga. Wajah yang sama saat 3 tahun lalu. Wajah yang hampir membuat dia kehilangan segalanya. Wajah yang menjadi trauma tersendiri untuk nya.

Asya mendudukkan dirinya, sembari bersandar ke dinding.

"Iya, gak papa." Asya menundukkan kepalanya, tak ingin melihat wajah itu.

"Maaf atas kesalahan yang lalu," Raga memusatkan seluruh perhatiannya kepada gadis yang ada di depannya.

"Hmm," sahut Asya.

"Tunggu, emang dulu lo apain Asya?" Tanya Amran heran.

Sedangkan Angga, separuh mengerti permasalahan ini. Tapi, belum tau apa inti dari masalah ini.

"Emm, ng-nggak kok. Kak Raga nya aja kali yang salah ngomong." Elak Asya.

"Sya, kita harus lurusin masalah dulu itu Sya. Gue gak mau kalo sampe masalah itu gak selesai, lo juga belum denger penjelasan gue saat tiga tahun lalu." Raga melirih, "pliss, kasih gue kesempatan buat ngejelasin apa yang terjadi di masa lalu."

"Tap-,"

"Sya, jangan berlarut-larut dalam masalah. Kasih Raga kesempatan buat ngejelasin yang terjadi." Angga ikut nimbrung.

Amran celingak-celinguk gak jelas. Dia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Oke, silahkan." Putus Asya.

Raga mengambil nafas sebanyak-banyak nya. Sedangkan Amran dan Angga sudah siap menjadi pendengar yang baik.

"Dulu, saat ada bazar makanan-minuman di pesantren. Gue dikasih minuman sama Rizky. Katanya ini bisa bikin gue fokus sama hafalan, ya gue mau-mau aja." Raga menghela nafas sejenak. "Gue juga agak bingung sama sikap si Rizky, biasanya dia gak suka sama gue, biasanya dia selalu sensi sama gue. Singkat cerita, setelah gue minum itu minuman, kepala gue pusing. Gue ngerasa pengen ngelepas diri, gak sengaja gue liat Asya."

Perlahan air mata Asya turun.

"Gue awal nya gak kenal dia, tapi karena gue ngerasain gue butuh pelepasan, akhirnya gue tarik dia. Dia tentu kaget, apalagi gue lawan jenis nya dia. Asya mulai nangis-nangis mukul-mulul gue, dia terus-terusan berontak. Tapi, gue gak ngehirauin tangisan dia. Gue lepas kontrol. Gue hampir aja mau cium Asya kalau sahabat Asya, Renata gak dateng. Gue kenal Renata, karena dia selalu ngirim gue surat, dia suka sama gue."

Semua Karena AllahWhere stories live. Discover now