10. sepupunya

41 18 0
                                    

Bismillah

klik ya temen²

____

"Alisya!" Merasa terpanggil, Asya menolehkan kepalanya ke sumber suara. Gilang.

"Iya?" Sahut nya.

"Lo, udah data semua yang mau jadi keanggotaan organisasi?" Tanya Gilang.

"Udah, tadi ak- eh gue, udah kok data semuanya. Bendahara nya Toni"

"Lo... yakin Toni? Toni yang kata anak-anak bisu?" tanya Gilang meragukan.

"Iya, dia tadi nyamperin ak- ehh ini mulut, gue maksudnya. Katanya dia aja yang jadi bendahara" ucapnya meyakinkan.

"Ohh, oke deh. Lo mau ke kelas?"

Asya hanya mengangguk.

"Bareng gue aja, sekalian pengen kenal sama lo"

"O-oke" sahutnya gugup.

Mereka berjalan berdampingan menuju kelas X IPA 1.

"Btw, asal sekolah lo di mana?" Gilang memulai percakapan selagi berjalan di koridor.

"Gu-gue pesantren di Sukabumi"

"Seriusan lo?" tanya nya hampir tak percaya. "Pantes aja lo pake kerudung"

"Ya kalau gue gak pesantren juga, gue harus tetep pake lah. Kata bunda gue aurat, dan sekarang gue dah ngerti kenapa itu aurat" jawaban Asya menohok kedalam hati Gilang. Pasalnya mamah Gilang tak memakai hijab, paling-paling kalau pake pas acara-acara tertentu doang.

Gilang hanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Saat memasuki kelas, kelas yang tadinya ricuh, Mendadak hening saat kedatangan Asya berbarengan dengan Gilang dan mereka memperhatikan kepada dua orang yang sedang berada di ambang pintu kelas.

"Loh, kenapa pada ngeliatin kita?" Tanya Gilang keheranan.

Setelah Gilang mengatakan itu, semuanya kembali ke kegiatannya masing-masing.

"Lah, kok ngikutin ak-" Asya memukul-mukul mulutnya pelan, karena salah mengucapkan kata yang seharusnya 'gue' menjadi 'aku'

"Lo kayak nya gak biasa pake bahasa gue-elo ya?" Tebakan Gilang sepenuhnya benar. Nyatanya sekarang kalau Asya terbiasa menggunakan gue-lo pasti dia tidak akan salah berucap seperti sekarang.

"I-iya, gue... biasanya pake aku-kamu" jujur Asya sepenuhnya sambil cengengesan.

"Terus, sekarang kenapa?"

"Kenapa apanya?" Bingung nya.

"Maksud gue, kenapa pake gue-lo"

"Pengen aja, gaul gapapa kali" ujar nya dengan kekehan di akhir kata.

"Ada-ada aja lo" Gilang terkekeh bersama.

***

"Congratulation untuk Jika, atas kemenangan nya" ucap Saka bersemangat. Sedari tadi dia yang paling heboh, pertama kali yang mendengar Jika telah resmi berpacaran dengan Nayma adalah Raga, dia dengan entengnya membeberkan kabar tersebut di depan kelas. Dengan suara datar dan tentunya muka triplek.

"Gelo yeuh si Saka, gue kan jadi rugi kalo gini, gara-gara lo umumin kalo gue traktir mereka hari ini, duit gue langsung abis parah!"

Semua tertawa karena kelakuan absurd Saka yang bisa dibilang nekat. Iyalah, bayangin sodarah-sodarah duit Jika sekicep langsung habis saat dia membayar lunas tagihan pedagang di kantin.

Semua Karena AllahWhere stories live. Discover now