Remember

172 10 0
                                    

Cinta itu menyakitkan ketika dirinya tak bisa melupakan seseorang yang sudah bahagia bersama orang lain. Sudah berjuang mati-matian move on dari dia sampai pergi ke Malang dan balik lagi ke Jakarta hasilnya nihil, sia-sia Lia masih belum bisa melupakan Vino.

Lia seakan terperangkap oleh masalalunya bersama Vino yang jelas-jelas sudah menikahi Faras sahabatnya sendiri. Dihari bahagianya Fauzan, Lia malah belum bisa melupakan Vino yang sedang bergandengan erat dengan Faras.

Tita sahabatnyapun berkhianat menutupi semua perjalanan cinta antara Faras dan Vino hingga mereka berdua menikah 2 tahun yang lalu. Semua permainan drama ini dibungkus terlalu rapi hingga sampai Lia tak menyadari bahwa selama ini Tita menyimpan semua rahasia yang tak pernah Lia tau selama ini.

"Itu Vino sama Faras udah menikah ya?". Celetuk Lia didepan meja prasmanan.
"Iiya". Tita menjawab agak kikuk.
"Oh gitu sejak kapan? Lo diundang?". Lia bertubi-tubi menanyakan semua yang dia harus tau.
"Kurang tahu ya Ia, eeee". Belum selesai Tita berbicara tiba-tiba saja Azof pacar Tita datang.

Membuat Lia semakin malas berada diantara orang pacaran. Lia memilih pergi meninggalkan mereka berdua dan memutuskan menghampiri Faras dan Vino yang tengah asyik menyantap makanan.

"Hei boleh gabung gak?". Sapa Lia terlebih dahulu.
Vino dan Faras tampak cangung keduanya yang tadinya asyik malah seperti es yang diam membisu. Lia berusaha kuat agar dapat mencairkan suasana walaupun memang berat.
"Kalian udah menikah ya". Serunya basa-basi sambil tersenyum tipis.
"Iya gue sama Vino udah menikah dan lagi program anak. Doain ya semoga tahun ini kita berdua bisa punya momongan". Faras dengan tegas menjawab dan tak mau melepaskan tangan Vino.
"Aamiin". Lia.
Vino sedari tadi hanya fokus menyantap makanan tanpa memperdulikan kehadiran Lia disitu. Faras berusaha keras tetap romantis dihapan Lia agar tak ada celah bagi Lia menganggu kehidupan dirinya bersama Vino.

Tak lama Lia pamit ke mereka berdua untuk memutuskan ke toilet. Sebab Lia tak tahan melihat tingkah laku mereka berdua yang seolah-olah dibuat-buat. Lia menyadari kehadirannya disitu hanya membuka luka lama yang telah terkubur bertahun-tahun lamanya.

"Huhuhuhuhuhu". Lia menangis didalam kamar mandi.
Berusaha tetap tegar tapi kenyataanya tak mudah.
Lia membasuh semua wajahnya yang terlihat habis menangis dan pergi meninggalkan tempat acara tanpa pamit ke Fauzan dan Tita.

Agar penulisanya tetap semangat yuk teman klik tombol bintang  ⭐️ dan share  📲 keteman-temanmu supaya novel ini banyak yang membaca. Oh iya jangan lupa kritik dan saran ditunggu ☺️

RASAWhere stories live. Discover now