Ell membelalakkan matanya tak percaya.Gadis tersebut kemudian duduk di bangku yang ada di hadapan Ell. Ell termangu melihatnya,bahkan tanpa dia sadari ia membuka mulutnya lebar-lebar. Baiklah Ell tidak peduli,dia masih merasa takut dengan orang ini,ralat tetapi dirinya sendiri.

Dengan suara yang berat,Ell memaksakan diri untuk bertanya.
"L-lo si-siapa?"

Gadis yang ditanya tersebut bukannya menjawab dia malah tertawa,suaranya menggema dan bahkan mirip dengan dia, seakan ada hal yang lucu dari ucapan Ell.

Ell kini semakin ketakutan. Setelah tawanya reda dan kembali menunjukkan muka datar. Kemudian gadis tersebut menunjuk dirinya sendiri,
"Gue?" Sambil mengangkat alis sebelah.

"Masa lo lupa sama diri Lo sendiri sih?" Lanjutnya.

Ketakutan Ell justru terhadang oleh rasa keheranannya. Sebenarnya siapa cewek ini yang mengaku-ngaku sebagai dirinya?

"Maksud Lo apa?"

Perempuan tersebut membenarkan posisi duduknya kemudian menaruh tangan yang saling menggenggam di meja hitam tersebut.

"Gue Lo,dan Lo gue,simple." Dengan telunjuk yang bergantian mengarah ke dirinya dan Ell.

Ell semakin kebingungan dengan perkataan cewek ini. Perempuan yang ada di hadapannya ini tak lama kemudian menampilkan ekspresi marah yang membuat Ell ketakutan serta kebingungan secara bersamaan.

"Kenapa Lo marah?" Entah kenapa mulutnya mengatakan hal tersebut.

'BRAK!'

Ell tersentak kaget,perempuan tersebut memukul meja yang ada di tengah mereka tanpa alasan sambil beranjak dari duduknya. Ini mengingatkannya terhadap Reno. Kini wajah perempuan tersebut merah padam akibat menahan emosi,mungkin dia marah karena Ell yang tak mengerti juga apa maksud perkataannya. Kalau benar begitu Ell menerka bahwa perempuan ini memiliki sikap yang mudah emosi dan itu membuatnya khawatir.

Perempuan ini pun menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya kasar.

"Lo mau tau tentang gue dan apa yang keluarga Lo sembunyiin dari Lo selama ini?" Tanya gadis ini sambil sedikit mendekatkan wajahnya ke arah Ell,masih dengan ekspresi marah. Ell mengangguk dengan cepat,sebenarnya dia tidak terlalu yakin,tetapi dia tak mau membuat gadis ini semakin murka.
Ell sempat berpikir bila dia marah,inilah ekspresinya, cukup menakutkan.

"Pergi ke ruang kantor bokap Lo, terus masuk ke ruang rahasianya dan ambil berkas ini." ujarnya sambil menunjuk berkas berwarna kuning, pandangan Ell pun ke arah yang dia tuju. Berkas tersebut sudah tergeletak di meja Entah dari mana asalnya. Ell tidak peduli asal muasal berkas ini,kini ia hanya berusaha mencerna dengan kata 'ruang rahasia' yang di maksudnya. Dia saja tak pernah memasuki kantor ayahnya kecuali seizin ayahnya.

Tetapi ada yang membuatnya semakin heran,berkas itu pernah Ell lihat. Ell mengerutkan dahinya.
'ini bukannya berkas yang pernah papah pegang waktu itu?'
(Ada di episode 'prolog' )

Saat Ell ingin memegang berkas tersebut, tangannya menembus benda itu begitu saja dan menyapu udara. Ell tak tau sebenarnya dunia apa ini? Membuatnya terheran-heran.

"Di balik rak buku,ada sebuah ruang rahasia. Lo cari buku yang berjudul 'hope' dan tarik,pintunya akan terbuka secara otomatis.'

Saat Ell ingin menanyakan siapa sebenarnya sosok perempuan tersebut dan kenapa Ell harus mempercayainya,ia justru menghilang entah kemana. Kemudian Ell terbangun dari tidurnya dikarenakan suara telfon dari Raquel yang sengaja ia abaikan.

Ell segera mengganti bajunya dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 7 malam berarti dia tertidur selama 2 jam. Ell merasa dia harus melakukan hal tersebut, Ell juga merasa bahwa itu seperti bukan mimpi,mimpi pada umumnya sulit untuk di ingat tetapi Ell mengingat seluruh percakapan dan aktivitas mimpi saat berada di tempat tersebut.

AxellaWhere stories live. Discover now