Chernobyl

631 65 10
                                    

Pagi itu aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan saudariku, Ukraine, tapi aku tak tau apa yang ganjil dengannya, jadi aku tak begitu mengkhawatirkannya

Aku bergegas turun untuk membantu Esto membuat sarapan, tapi sesampainya diruang makan semua makanan untuk sarapan sudah tersusun rapi diatas meja

"baru bangun ya kak?, tumben kesiangan" kata Esto yang sudah duduk manis di kursi nya

"mau gimana lagi, kemarin begadang cuman buat ngerjain tugas, mana belum kelar lagi" jawabku agak malas

"kalau begitu, biar aku bantu kak" sahut East Germany

"eh, kerjain punyaku juga dong East, aku belum ada ngerjain nih" seru Kaza

Papa yang baru datang pun langsung menatap tajam kearah Kaza, yang ditatap hanya bisa sweatdrop

"bercanda, aku bisa ngerjain sendiri kok" lanjutnya

Sarapan segera dimulai, tapi Ukraine masih belum menampakkan dirinya sama sekali, padahal tadi saat aku melihatnya didepan kamar, dia masih terlihat baik-baik saja

"kalian ada yang tau dimana Ukra?" tanya Bela sambil menutup bukunya

"huh? bukannya tadi dia ada dikamarnya ya" jawab Latvia

"kamu tadi ngusilin Ukra lagi ya Kaz?" selidik Bela

"buat apa aku ngusilin dia pagi-pagi buta, kurang kerjaan banget sih" balasnya

"lha, kemarin yang nyiram lantai kamarku jam 5 pagi itu siapa?!" kata Esto tak terima

"iya iya, maaf"

Tak lama kemudian, Ukra baru muncul diruang makan dengan wajah yang pucat

"Ukra, kamu kenapa?" tanya Esto

"aku cuman kelelahan aja, kemaren kan aku sibuk banget" jawabnya

"hari ini kamu istirahat dirumah, jangan main kemana-mana" kata papa kepada Ukra

"aku baik-baik aja pa, masih banyak tugas yang belum selesai, aku nggak bisa istirahat sek-"

Ukra tiba-tiba memuntahkan darah, darah yang ia muntahkan amat banyak sampai membanjiri lantai, semua orang diruang makan (kecuali papa) menjadi panik tak karuan, setelah tidak ada darah yang keluar dari mulut Ukra, papa segera membawanya keluar

"Russia, ikut papa ke rumah sakit sekarang, dan kalian bersihkan ini setelah sarapan" kata papa sambil beranjak pergi

Sesampainya kami dirumah sakit, Ukra segera diperiksa oleh dokter yang bertugas, setelah selesai memeriksa keadaan Ukra dokter itu mengatakan kalau Ukra mengalami masalah serius dengan tubuhnya dan perlu dirawat dirumah sakit selama beberapa minggu sampai tubuhnya pulih total

"saya rasa dia sempat menghirup debu partikel radio aktif dalam jumlah yang besar, waktu ia pergi keluar" kata dokter itu lalu pergi meninggalkan ruangan

Aku melirik kearah Ukra, dia terlihat makin pucat dan beberapa bagian kulitnya melepuh

"papa.... tubuhku rasanya sakit semua" Ukra terisak pelan

Papa tersenyum pahit sambil mengusap pucuk kepala Ukra

"sabarlah, beberapa minggu lagi kamu akan sembuh" kata papa

"Russia, jaga adik mu dulu, papa akan mengurus barang-barangnya dulu dirumah" lanjutnya sambil beranjak pergi

Aku menatap kearah mata biru Ukra yang hanya menunjukkan kesedihan, aku makin merasa iba padanya

"kamu butuh sesuatu, Ukra? aku bisa ambilkan" kataku

Ukra menggelengkan kepalanya sambil meringis

Meski ia menggeleng, aku tetap mengambilkannya segelas air mineral dan sepotong semangka yang letaknya tak jauh dariku

"kamu belum sarapan, ayo makan dulu"

Ukra tetap menggelengkan kepalanya

"kalau kamu nggak makan, kamu nggak punya energi untuk memulihkan tubuhmu, kamu masih mau bertahan dengan sakitmu itu?" kataku selembut mungkin

Ukra terdiam, lalu ia menggeleng lagi

"kalau gitu, ayo makan"

Ukra membuka mulutnya perlahan, lalu aku menyuapinya semangka yang ada dalam genggamanku, setelah Ukra selesai memakan semangkanya, ia terlihat sedikit lebih baik dibanding sebelumnya

"masih lapar ya, biar aku belikan makanan, kamu istirahat aja, Ukra"

"kak"

"hmm?"

"jangan pergi ya, aku takut"

"tapi kamu kan belum sarapan"

"tadi udah cukup kok"

"yaudah, kalau gitu biar aku minta papa bawakan sarapan untukmu"

Aku segera menelpon papa untuk membawakan Ukra sarapan, setelah itu aku kembali menemani Ukra

"kak, nanti kalau aku sudah sembuh, kakak yang masak sarapannya ya" katanya

"ogah, kan ada Esto, aku juga lagi males masak" balasku

"untuk sehari aja kak"

"soalnya kalau kakak atau papa yang masak, rasa makanannya jauh lebih enak dari yang lain" lanjutnya

"......"

"iya deh, tapi lain kali kamu juga harus bantu masak lho ya"

Ukra membalasnya dengan senyuman tipis

"tubuhmu masih sakit banget?"

"udah lebih baikan, tapi masih tetap sakit"

"kalau gitu kamu tidur aja dulu, nanti kalau papa udah datang biar aku bangunkan" kataku]

"спасибо kak" ia menutupkan matanya perlahan dan akhirnya tertidur

Countryhuman RussiaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora