24 • I'm Fine

74 10 2
                                    

Langkah cepat Jihoon ayunkan ketika kakinya menapaki lobby rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah cepat Jihoon ayunkan ketika kakinya menapaki lobby rumah sakit. Dia buru-buru menuju liftㅡsebelah tangannya sibuk menghubungi Woojin lagi, meskipun ia belum tahu pasti lantai berapa tempat Jiyeon dirawat.

"Yah, Jihoon-ah!" seru seseorang yang namanya sedang terpampang di layar ponsel Jihoon sebagai tujuan panggilan. Lelaki itu mengalihkan atensinya pada Woojin yang menghampirinya sambil tegopoh-gopoh. "Kau gila, huh?" lanjutnya masih terengah-engah sambil mengecek arloji hitam di tangan kirinya.

"Di mana Jiyeon? Aku tidak punya banyak waktu."

"Aku sudah bilang dia baik-baik saja," sergah Woojin cepat. "Pergilah. Kau tidak seharusnya di sini, bodoh."

Seolah tak mengindahkan ucapan lelaki gingsul itu, Jihoon justru melayangkan tatapan datar yang membuat Woojin menyerah untuk memakinya lebih jauh. "Aku akan pergi setelah melihatnya sendiri dengan mata kepalaku."

Kini Woojin mengacak rambutnya sekilas. Ia frustrasi menghadapi Jihoon yang masih saja keras kepala. Akhirnya ia tidak punya pilihan. Lelaki itu langsung memencet tombol lift dan setelah terbuka Jihoon mengikutinya masuk.

"Aku tidak bertanggungjawab jika semua yang kau rancang dengan Sera kacau," ungkap Woojin dengan nada datar, membuat Jihoon yang berdiri tepat di sisi kanan meliriknya sejenak. "Aku tidak mau kau menyeret namaku jika nanti masalah membesarnya bahkan sampai diketahui Halmeoni."

Jihoon mengangguk pelan, meyakinkan sepupu yang seumuran dengannya itu. "Kau tenang saja. Ini pilihanku dan aku sudah memikirkan berbagai resikonya."

Setelah lift berdenting, keduanya berderap menuju salah satu ruangan VIP pintu kedua dari ujung lorong. Tepat sebelum membuka pintunya, ada seseorang yang keluar sehingga berhadapan secara langsung. Jihoon langsung mengenalinya, lelaki berjas putih itu bukan dokter biasa.

"Dokter Mark," gumam Jihoon seraya tersenyum tipis sedangkan Woojin nampak sedikit heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dokter Mark," gumam Jihoon seraya tersenyum tipis sedangkan Woojin nampak sedikit heran. Lelaki yang semula bergegas segera berlaluㅡsetelah tersenyum hangat karena tidak sengaja berhadapan dengan Woojin, itu mengalihkan atensi pada Jihoon. "Bagaimana keadaan Jiyeon?"

Tell Me Why ▪ Park JihoonWhere stories live. Discover now