AP- 25

1.3K 87 54
                                    

Jinyoung menatap tampilannya di cermin di dalam kamar. Setelah melakukan hubungan intim dengan Jaebum, Jinyoung bergegas mandi dan memakai pakaian. Ia bisa melihat tanda yang di buat suaminya itu sehingga ia harus memutar otak mensiasati agar tanda itu tidak terlihat. Untungnya Jaebum membuat tanda itu di bawah dadanya coba jika di leher, akan susah menutupinya.

Setelah selesai berdandan dan berpakaian rapi, Jinyoung berjalan menuju lemari dan mengambil tas besar lalu memasukan pakaiannya dan juga pakaian Jaebum. Rencananya ia akan menginap disana untuk beberapa hari. Jaebum pun selesai mandi dan keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk.

"Kita akan menginap?" Tanyanya menghampiri Jinyoung.

"Iya kita menginap, kan kemarin sempat tidak jadi karena ada masalah"

Jaebum hanya mengangguk kemudian mengambil pakaian yang akan ia pakai. Pria itu memakai pakaiannya namun mata sipitnya tak pernah lepas dari Jinyoung yang memantul di cermin yang ada di hadapannya. Jaebum mengambil gel rambut kemudian mengoleskannya di rambut dan menata rapi rambutnya tersebut. Setelah rapi Jaebum menghampiri Jinyoung dan duduk di samping sang istri yang tengah melihat sebuah buku.

Jaebum mengintip sedikit dan ternyata Jinyoung tengah melihat album foto. Pria itu tidak sengaja melihat seorang bayi tengah menggunakan dress berwarna putih tersenyum manis hingga matanya tak terlihat.

"Ini siapa?" Tunjuk Jaebum pada foto tersebut.

"Ini Yeji" jawab Jinyoung.

Jaebum terdiam dan memandang foto itu lekat-lekat. Jinyoung yang melihat raut wajah Jaebum tersenyum kemudian mengambil sebuah foto dan menyimpannya di samping foto kecil Yeji.

"Mirip sekali denganmu kan" ujarnya.

Jaebum menatap sendu Jinyoung yang kini tersenyum manis padanya. Pria itu kembali menatap foto Yeji kecil. Perlahan senyumannya mengembang namun raut wajahnya menyendu. Entah mengapa melihat foto itu dada Jaebum sesak. Ia merasa sedih tak bisa melihat tumbuh kembang Yeji bahkan ia tak tahu jika putri secantik dan semanis Yeji ada di dalam perut Jinyoung. Ia benar-benar merasa gagal menjadi seorang ayah.

"Dia cantik dan sangat imut. Dia juga manis persis seperti dirimu"

Jinyoung menatap sendu Jaebum saat satu air mata pria itu lolos membasahi foto Yeji yang terbungkus album tersebut. Ia merengkuh memeluk tubuh Jaebum erat.

"Aku.... Aku ayah yang buruk. Aku bahkan tak tahu malaikat manis ini ada. Aku bahkan tak ada saat ia lahir dan tumbuh besar seperti sekarang. Aku tak ada saat ia tertawa. Aku tak ada saat ia menangis dan terjatuh, aku..." Lirih Jaebum menjada ucapannya.

Air mata sudah tak bisa Jaebum bendung lagi. Pria itu menangis.

"Aku tak pantas untuk di sampingnya. Aku bukan ayah yang baik baginya. Aku bahkan tak pantas mendapatkan maafnya tapi putriku itu ternyata seorang malaikat kecil. Ia mau memaafkan ku dan menerimaku kembali. Ia tak membenciku sama sekali. Aku menyesal sungguh menyesal Jinyoung" lirihnya pilu.

Jaebum menangis terisak di pelukan Jinyoung. Wanita itu mengusap lembut punggung sang suami berusaha menenangkan. Jinyoung menahan air matanya agar tidak jatuh, ia harus kuat tidak boleh lemah.

"Jangan berpikir seperti itu. Sekarang kau ayah dan suami yang baik. Sekarang kau bisa bersama dengan putrimu dan melihatnya tumbuh dewasa. Jangan lagi memikirkan masa lalu karena itu adalah masa yang sudah lalu dan tidak lagi untuk kita lihat. Tataplah masa depanmu, bahagiakan anak-anak kita dengan seluruh kasih sayangmu. Bagaimana pun dirimu, masa lalumu, mereka tetap menyayangimu karena kau adalah ayah kandung mereka. Darahmu mengalir pada tubuh mereka. Sekesal dan sebenci apapun mereka terhadapmu, mereka akan tetap memaafkan mu, oppa" lirih Jinyoung.

After Parting •JJP•Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ