AP- 10

1.3K 148 149
                                    

Pagi itu sarapan di kediaman Jinyoung berlangsung dengan baik. Semuanya kini telah selesai sarapan dan makanan yang Jinyoung masak pun hampir habis namun Jinyoung tidak lupa untuk menyimpan sebagian makanannya karena hari ini seperti yang ia lihat dari pesan kemaren bahwa Hyunjin akan datang ke rumahnya bersama Jaebum. Entah sudah berapa kali sejak tadi Jinyoung menghela nafas, rasa gugup dan takut menyelimutinya saat ini. Ia kembali melirik jam yang berada di samping tangga dan kembali membereskan piring kotor yang sekarang sudah bersih di cuci olehnya.

Daniel yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik sang mommy kemudian menghampiri Jinyoung. Ia merasa khawatir, apalagi sekarang keringat dingin terlihat membasahi wajah manis sang mommy.

"Mommy~"

Jinyoung sedikit terlonjak saat suara Daniel menghampiri Indra pendengarannya dan juga tangan sang putra menyentuh lengannya.

"A- ah.. iya sayang, ada apa?"

"Mommy kenapa? Niel lihat mommy sepertinya sedang memikirkan sesuatu, wajah mommy juga pucat. Apa mommy sakit?" Tanyanya dengan nada penuh khawatir.

Jinyoung tersenyum tipis. "Tidak apa-apa sayang, mommy hanya sedikit pusing saja. Mungkin mommy masuk angin"

"Ya ampun, mommy sebaiknya istirahat saja biar ini semua Daniel yang kerjakan ya" Daniel hendak mengambil lap yang ada di tangan Jinyoung namun sang mommy dengan sigap mencegah sang putra.

"Tidak sayang, mommy masih bisa mengerjakannya. Lebih baik kau yang istirahat atau kau sebaiknya jalan-jalan saja minta Yeji untuk menemanimu mengelilingi Seoul menggunakan mobil mommy, bagaimana?" Tawar Jinyoung.

Daniel menggeleng. "Tidak. Kesehatan mommy itu yang paling penting dan Niel yang akan mengerjakan semua pekerjaan mommy sekarang. Niel juga tidak menerima penolakan dari mommy, titik"

Jinyoung hanya menggeleng saat Daniel mengambil lap yang ada di tangannya. Anaknya ini memang keras kepala namun ia merasa bersyukur mempunyai Daniel yang sangat menyayangi dirinya meskipun dirinya telah meninggalkan Daniel dan juga Hyunjin dulu.

"Baiklah mommy mengalah. Terima kasih ya, sayang" Jinyoung mengelus surai kecoklatan milik Daniel.

"Sama-sama, mommy" balas Daniel tersenyum hingga matanya yang sipit hampir tidak terlihat membuat Jinyoung pun ikut mengulas senyum hingga kerutan-kerutan dimatanya terlihat.

"Mommy~ Yeji juga mau membantu mommy sama seperti Daniel oppa ya~" Yeji sedikit berteriak dan berlari menghampiri Jinyoung dan juga Daniel.

"Apa Ryujin sudah pulang?" Tanya Jinyoung.

Yeji mengangguk. "Sudah mommy barusan kedua orang tua Ryujin sudah menjemputnya"

"Baiklah kalau begitu kau bantu Daniel oppa ya. Mommy mau ke kamar dulu" Jinyoung mengelus surai Yeji dan mencubit pelan pipi chubby putrinya tersebut.

"Ay ay, kapten~" Yeji tersenyum kemudian memberi hormat pada sang mommy membuat Jinyoung gemas dengan tingkah lucu sang putri.

Ting Tong

Jinyoung yang hendak ke kamarnya terhenti saat mendengar suara bel berbunyi.

"Biar aku saja yang membukakan, eonnie" ujar Bambam.

Jinyoung hanya mengangguk kemudian masuk ke dalam kamar. Bambam kemudian membuka pintu dan kaget saat melihat sosok tinggi dengan wajah yang tampan bak seorang aktor sedang tersenyum kepadanya.

'Ya Tuhan, dia tampan sekali. Tidak! kau harus ingat Yugyeom bam, ingat' batin Bambam kemudian ia menggelengkan kepalanya.

Sang pria yang bingung kemudian mencoba menyadarkan Bambam dari lamunannya.

After Parting •JJP•Where stories live. Discover now