AP- 6

1.3K 145 191
                                    

"M- mommy.."

Yeji mematung diambang pintu menatap bingung Jinyoung dan juga Daniel. Jinyoung yang melihat keberadaan Yeji langsung menarik tangan Daniel dan menghampirinya.

Jinyoung tersenyum melihat wajah bingung Yeji yang sekilas menatap Daniel kemudian kembali menatapnya. Sama seperti Yeji, Daniel pun menatap bingung Yeji kemudian berganti menatap Jinyoung.

Jinyoung yang melihat tatapan bingung dari kedua anaknya itu pun mengerti, lalu mencoba menjelaskan pada Daniel dan Yeji.

"Sayang, sini"

Yeji berjalan menghampiri Jinyoung dan Daniel. Mata kucingnya masih setia menatap pria yang ada dihadapannya.

Siapa pria ini?

Kenapa dia bisa memeluk mommy nya bahkan menangis di pelukannya?

Yeji bingung.

"Yeji, ingat tidak apa yang mommy ceritakan dulu tentang kakak kandungmu?" Tanya Jinyoung.

"Huh?"

Yeji menatap bingung Jinyoung. Sang mommy hanya memberi senyum penuh arti.

"Maksud mommy tentang Daniel oppa dan Hyunjin oppa?" Tanyanya polos.

Jinyoung mengangguk. "Ne, dan ini adalah Daniel oppa. Ayo beri salam pada kakakmu, baby"

Daniel dan Yeji terdiam. Mata mereka membulat sama-sama tidak percaya. Yeji akhirnya bisa bertemu dengan kakak kandungnya yang selama belasan tahun ini tidak pernah sekalipun bertemu dan hanya mengetahuinya lewat cerita dari Jinyoung.

"O- oppa~"

Yeji memeluk Daniel yang masih terdiam mencerna semuanya. Dada Yeji bergetar, ia menangis. Tidak bisa dibohongi, perasaannya sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan Daniel.

Hal yang dirasakan Yeji pun dirasakan oleh Daniel. Ia senang dan terharu ternyata selama ini ia mempunyai adik selain Hyunjin dan yang membuatnya lebih bahagia adalah adiknya ini perempuan. Dan baru sekarang keinginan nya sejak kecil itu terkabul.

Dulu, ia menginginkan adik perempuan namun sayang saat itu yang dikandung dan dilahirkan sang mommy ternyata adalah Hyunjin. Ia bahkan sampai menangis tersedu-sedu sangat sedih membuat Jaebum dan Jinyoung bingung.

Bukankah seharusnya Daniel senang?

Saat Daniel ditanya oleh Jaebum mengapa ia menangis, anak usia 5 tahun itu kemudian menjawab dengan polos nya bahwa ia sedih ternyata adiknya bukan perempuan seperti yang ia inginkan membuat Jaebum dan Jinyoung mengulas senyum serta merasa sedikit bersalah. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena semua yang menentukan adalah tuhan.

Meski begitu Daniel tidak pernah cemburu atau pun membenci Hyunjin. Ia malah sangat menyayangi adiknya itu dan selalu melindungi Hyunjin hingga saat ini. Bahkan dulu saat di Jepang Daniel selalu mengantar jemput Hyunjin karena Jaebum yang sibuk dengan pekerjaannya. Ia menjadi pengganti Jaebum dan Jinyoung dalam mengurusi semua kebutuhan Hyunjin. Daniel benar-benar dewasa sebelum waktunya. Ia menjadi terbiasa mandiri tanpa adanya bantuan dari Jaebum.

Seulas senyum terlihat dari bibir Daniel. Perasaannya menghangat, sungguh ia sangat bahagia. Ia yang menyadari Yeji yang menangis langsung membalas pelukan gadis itu. Ia mengelus punggung Yeji lembut menenangkan nya.

"Ssst... Jangan menangis, nanti matamu bisa sakit, Yeji-ah"

Daniel melepas pelukan Yeji dan memegang pundak Yeji. Mata yang sama-sama indah dan juga tajam itu bertemu menatap satu sama lain. Saling menyampaikan rasa bahagia dan juga rindu. Daniel mengusap air mata yang menetes turun ke pipi chubby Yeji.

After Parting •JJP•Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon