AP- 20

1.1K 129 80
                                    

Mobil Jaebum berhenti tepat di halaman depan kediaman kedua orang tuanya. Di sambut pak Hwang di depan pintu rumah Jaebum berserta ketiga kesayangannya dan juga Jinyoung keluar dari dalam mobil.

"Selamat sore tuan muda, senang bisa melihat anda lagi" sapanya ramah sambil menyunggingkan sebuah senyuman.

Jaebum tersenyum kemudian menghampiri pak Hwang.

"Ne, saya juga senang bisa kembali ke rumah ini. Ah iya, apa eomma dan appa ada di dalam?"

Pak Hwang mengangguk.
"Kebetulan sekali tuan dan nyonya sedang ada di rumah. Didalam juga ada tuan muda Yugyeom beserta Noona bambam. Silahkan masuk tuan"

"Ne, terima kasih pak Hwang. Ah iya, anak-anak beri salam pada pak Hwang" instruksi Jaebum pada ketiga kesayangannya.

Daniel dan Hyunjin pun serempak membungkuk memberi salam pada supir pribadi keluarga Im tersebut.

"Anyeonghaseyo pak Hwang" ucap Daniel dan Hyunjin bersamaan. Sementara Yeji hanya membungkuk dan menatap pria paruh baya itu dengan senyuman manis.

"Ne, kalian sudah besar sekarang ya terutama Daniel"

Daniel mengangguk. "Ne, pak Hwang"

Pria paruh baya itu kemudian menatap Yeji yang kini menatapnya. Gadis remaja itu tersenyum kemudian berdiri di samping Daniel.

"Anyeonghaseyo pak Hwang, aku Yeji"

Pak Hwang tersenyum kemudian berjalan menghampiri Yeji dan mengusap lembut surai gadis remaja itu.

"Ne, senang berkenalan denganmu anak manis" pak Hwang menoleh menatap Jaebum. "Gadis ini benar-benar mirip dengan tuan muda"

Jaebum tersenyum. "Jelas pak, dia kan putriku"

"Ah iya"

Pria paruh baya itu kemudian menatap Jinyoung yang tengah tersenyum. "Nyonya muda"

"Senang bisa bertemu denganmu pak" ramah Jinyoung.

Pak Hwang mengangguk. "Ne, saya juga begitu nyonya"

"Ya sudah kalau begitu ayo kita masuk" ajak Jaebum.

"Silahkan tuan nyonya"

Pria paruh baya itu kemudian berjalan ke samping dan membiarkan keluarga Jaebum masuk ke dalam. Ia tersenyum, tidak menyangka jika akhirnya tuan muda nya bisa kembali seperti dulu bahkan kini ia mengetahui fakta baru bahwa Jaebum pun mempunyai seorang putri karena yang ia tahu Jaebum hanya mempunyai dua putra.

Senang, tentu.

Tapi ada sedikit ke khawatiran pada Jinyoung dan Yeji. Pasalnya yang ia tahu setelah kepergian Jinyoung majikannya itu dengan terang-terangan membenci sang menantu bahkan hingga sampai membuat nyonya dan tuan besarnya bertengkar hebat dengan sang tuan muda. Namun keyakinan dalam diri pria paruh baya bermarga Hwang tersebut kuat pada tuan mudanya bahwa sang tuan muda bisa meluluhkan hati nyonya dan tuan besarnya. Ia pun melenggang pergi menuju ke samping dan masuk ke dalam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pintu besar berwarna putih itu pun terbuka, keluarga kecil Jaebum melangkah masuk ke dalam dan di sambut beberapa maid yang kebetulan tengah membersihkan ruang tamu. Jaebum hanya tersenyum menanggapi sapaan para maid tersebut termasuk Daniel dan Hyunjin yang berjalan di belakang Jaebum. Jinyoung dan Yeji yang berjalan di belakang punggung ikut tersenyum.

Yeji melirik ke samping kanan dan kiri rumah kakek dan neneknya. Mulutnya sedikit terbuka karena kagum dengan rumah bergaya klasik tersebut. Ia tidak menyangka jika kakek dan neneknya sekaya ini.

After Parting •JJP•Where stories live. Discover now