AP- 9

1.2K 145 143
                                    

Warning ⚠️






Chapter ini bakalan panjang banget melebihi chapter-chapter sebelumnya, karena ini aku nulis tanpa ada jeda jadi aku harap kalian baca dengan satu tarikan nafas yang panjang kemudian keluarkan secara perlahan:v *plak ditampar readernim hehehe gak deng(^^)

Mudah-mudahan kalian gak bosen dan dapet feel ceritanya ya.

Gak mau basa basi lagi langsung aja.
Happy reading~

PS : buat yang tadi kaget sama bacaan warning pasti udah mikir yang enggak-enggak kan;) ayo ngaku wkwkwk *kabur sebelum ditimpuk berjamaah 🏃🏃🏃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jinyoung yang tidak bisa tidur memutuskan untuk pergi ke dapur dan menyiapkan beberapa bahan masakan. Ia kemudian mengambil beras mencucinya lalu memasaknya. Sambil menunggu nasi matang ia masuk ke kamar dan pergi mandi. Guyuran air hangat dari shower lumayan membuat pikiran Jinyoung tenang dan menjadi lebih baik. Setelah selesai mandi dan berpakaian ia hendak kembali menuju dapur namun suara tangis baby mengalihkan perhatiannya.

Jinyoung menghampiri baby dan melihat bayi itu menangis dengan mulut terbuka sementara bambam sang ibu tertidur pulas. Jinyoung yang tidak tega membangunkan bambam yang terlihat lelah karena semalaman begadang mengurus baby itu pun menggendong baby dan membawanya keluar kamar.

Ia menimang-nimang baby sambil mengelus-elus lembut kepala juga kening baby yang masih menangis namun beberapa menit kemudian bayi itu berhenti menangis. Seperti merasa nyaman dengan usapan Jinyoung, baby hampir memejamkan matanya namun ketika Jinyoung berhenti mengusapnya baby kembali membuka mata namun tidak menangis. Bayi itu malah melirik ke sekeliling dan menatap mata bulat milik Jinyoung. Ia tersenyum melihat wajah polos dan menggemaskan baby. Naluri keibuannya berhasil membuat baby tenang dan berhenti menangis.

Jinyoung jadi mengingat bagaimana dulu saat ia pertama kali menjadi ibu.

Flashback on.

Jinyoung terbangun saat mendengar suara bayi menangis tidak jauh dari tempat tidurnya. Ia melirik ke samping dan melihat Jaebum sudah tertidur. Jinyoung mengangkat tangan Jaebum yang melingkar diperutnya kemudian ia perlahan meloloskan tubuhnya dari pelukan sang suami. Ia terbangun dan melihat jam yang berada di atas nakas.

"Omo, jam 12"

Jinyoung kaget sekali karena terakhir kali ia tengah menyusui Daniel setelah makan malam diatas ranjang ditemani Jaebum yang menjaga Daniel disampingnya.

"Iya sayang, ini mommy disini"

Jinyoung membuka box bayi yang Daniel tempati dan menggendong buah hatinya tersebut.

"Sst.. sst... berhenti menangis nak. Daniel haus? Iya?" Jinyoung menempelkan jarinya ke mulut Daniel yang masih menangis dan seketika Daniel terdiam kemudian berusaha meraih jari Jinyoung untuk bayi itu emut.

Ternyata benar, Daniel haus.

"Uhh, putra mommy ternyata benar-benar haus. Ini minum sayang"

Jinyoung membuka kancing piyamanya dan memutar-mutar payudaranya agar air susunya tercampur rata. Daniel yang memang pada dasarnya sudah haus kemudian kembali menangis membuat Jaebum yang tertidur sedikit menggeliat.

Jinyoung kemudian mengeluarkan payudara nya dan mulai menyusui Daniel. Bayi yang baru berusia 2 bulan itu melahap air susu Jinyoung dengan rakus.

After Parting •JJP•Where stories live. Discover now