part 21 💏 Hadiah Di Jeju 💏

1.7K 192 24
                                    

Semangkuk sundubujjigae telah tersaji di hadapan Jiwon dan semangkuk ramen di hadapan Seo Miran, seorang Psikiater sekaligus sahabat Jiwon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semangkuk sundubujjigae telah tersaji di hadapan Jiwon dan semangkuk ramen di hadapan Seo Miran, seorang Psikiater sekaligus sahabat Jiwon. Saat ini, Jiwon sedang berada di tempat makan yang dulu sering di kunjungi oleh Gil Ra. Sebenarnya Jiwon sudah tahu tempat ini karena dulu sering kemari bersama Gil Ra. Namun harus bersikap naif di depan Kyuhyun.

   “Kau masih belum bisa melepaskan rasa bersalahmu?” Miran bertanya pada Jiwon.

   Jiwon yang baru mencoba makanannya kembali meletakkan sendok, lalu menatap Miran. “Aku akan lega jika sudah mengatakan semuanya. Aku minta maaf karena melakukan konseling di luar jam kerjamu.”

   “Tidak apa-apa. Kita sudah saling mengenal sejak di bangku kuliah, jadi jangan merasa sungkan. Kau bisa menghubungiku kapan saja.” Miran tersenyum pada Jiwon.

   “Benar. Kau yang menghiburku saat sedih karena Gil Ra tidak berhasil masuk Universitas yang sama denganku.” Jiwon kembali mengingat awal pertemuannya dengan Miran.

   Dari ucapan Jiwon, Miran kembali disadarkan bahwa Jiwon begitu menyayangi semua sahabatnya, apalagi Gil Ra yang sudah Jiwon kenal jauh sebelum Jiwon kenal dengan dirinya jadi sangat sulit untuk menghilangkan rasa bersalah Jiwon atas sesuatu yang menimpa Gil Ra.

  “Apa perasaanmu lebih baik akhir-akhir ini?” Miran kembali bertanya pada Jiwon.

  Karena masih mengunyah makanan maka Jiwon mengangguk, baru bicara setelah menelan makanannya. “Ya, aku merasa lebih baik. Aku pernah mengatakan padamu tidak ingin jatuh cinta pada Kyuhyun. Tapi pada akhirnya aku justru jatuh cinta padanya. Aku harus bagaimana? Aku takut.”

  Sedih sekali Miran melihat Jiwon seperti ini, bahkan jatuh cinta menjadi sesuatu yang menakutkan bagi Jiwon. Sudah tidak ada lagi Jiwon yang ceria, hanya ada Jiwon yang dingin di luar namun di dalam Jiwon penuh dengan rasa bersalah dan Ketakutan. Itu pasti membuat Jiwon sangat tertekan hingga akhirnya memutuskan melakukan konseling sejak 1 tahun yang lalu.

   “Bukan salahmu jika jatuh cinta. Kenapa harus takut? Jika kau merasa perasaanmu lebih baik, maka kau seharusnya senang. Jangan keras pada dirimu sendiri, kau juga harus menghormati perasaanmu sendiri. Terlepas dari apa yang terjadi, kau pantas untuk bahagia. Kau juga salah satu korban, kau bukan penjahatnya. Kau adalah korban yang berusaha melindungi Ayahmu yang bisa menjadi korban juga.” Miran mengelus lengan Jiwon.

  Jiwon menundukkan kepalanya dan menangis dalam diam. Ini melelahkan. Bahkan disaat orang-orang mengatakan bahwa dirinya tidak harus merasa bersalah dan tidak harus bertanggungjawab atas semua yang terjadi, tetap saja Jiwon tidak bisa membuat dirinya berpikir seperti itu. Jiwon merasa sangat lelah terus berbohong pada Kyuhyun.

My Sugar Boy ✔Where stories live. Discover now