part 20 💏 Wanita Yang Dulu Tersakiti 💏

1.5K 185 33
                                    

Pagi telah tiba lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi telah tiba lagi. Jiwon membuka matanya dan langsung mendapati ada buket origami bunga mawar di sebelahnya, juga sebuah kotak kaca yang berisi origami berbentuk hati. Jiwon tersenyum karena tahu siapa yang meletakkan kedua benda itu di sini.

   “Kau sudah tahu aku membuat ini, kan?” Lalu terdengar suara Kyuhyun.

  Jiwon membalikkan badannya dan ternyata Kyuhyun tengah berdiri di sebelah ranjang. Tidak, Kyuhyun tidak lagi berdiri sekarang melainkan naik ke ranjang dan tidur di sebelah Jiwon. “Aku hanya tahu bunga mawarnya. Aku tidak tahu kalau kau juga menyiapkan origami berbentuk hati. Apa artinya?”

   “Itu berisi hal-hal yang ingin aku lakukan denganmu. Setiap kau akan cuti kau harus membuka satu origami hati itu dan wajib melakukan apapun yang kutulis di sana.” Kyuhyun menjawab dan Jiwon langsung menoleh.

   “Itu tidak adil. Bagaimana kalau aku tidak suka dengan yang kau tulis? Bisa dibatalkan?”

   “Tidak.” Dan kali ini Kyuhyun menjawab dengan singkat dan cepat.

   Jiwon tersenyum. Baiklah. Apapun itu Jiwon akan berusaha melakukannya dengan Kyuhyun, tapi tentu ada batas sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Benar. Jiwon hampir lupa kalau ia juga sudah menyiapkan hadiah untuk Kyuhyun.

   “Aku juga punya sesuatu untukmu.” Ucap Jiwon, lalu mengambil sesuatu dari dalam laci meja di sebelah ranjangnya.

   Itu adalah sebuah kotak dan di saat dibuka terlihat sebuah jam tangan yang Kyuhyun yakin harganya mahal karena dari merk terkenal. Kyuhyun bahkan sampai tidak mengerjapkan mata karena melihat hadiah dari Jiwon.

   “Ini sangat mahal, kan?” Tanya Kyuhyun.

   “Tidak perlu memikirkan harganya. Ini di desain khusus untukmu. Ini hanya ada satu-satunya di dunia.” Dan jawaban dari Jiwon membuat Kyuhyun lebih tercengang.

   Sungguh. Kyuhyun tidak pernah membayangkan akan mendapat hadiah semewah ini dari Jiwon. “Hadiahku tidak ada apa-apanya dengan hadiahmu.” Ucap Kyuhyun pelan.

   “Aku suka hadiahmu karena belum pernah mendapat hadiah seperti itu sebelumnya. Hadiah bukan tentang harga, tapi ketulusan. Kau suka hadiah dariku, kan?”

   Kyuhyun tersenyum, lalu mengangguk pelan. Kyuhyun berpikir siapa yang tidak suka di beri hadiah sebagus dan semewah itu?

••••

   Sesuai janjinya pada Hana, yaitu hari ini Jiwon ke kantor dengan memakai sepatu yang merupakan hadiah dari Hana. Jiwon ingin lebih baik pada karyawannya jadi tidak menunjukkan tatapan dingin seperti biasanya. Namun bukan tersenyum juga, Jiwon tidak bisa melakukan itu. Yang Jiwon lakukan hanya memberikan tatapan yang lebih santai.

   Orang lain mungkin tidak menyadari sedikit perubahan Jiwon, tapi Hana menyadarinya. Hana tersenyum kecil saat melihat tatapan Jiwon yang lumayan bersahabat, tidak seperti biasanya. Ini membuat Hana senang dan tambah senang karena Jiwon memakai hadiah pemberiannya.

   “Anda lebih cantik hari ini. Aku yakin Anda akan lebih cantik jika tersenyum.” Hana bicara saat berada di dalam lift bersama Jiwon.

   “Apa kau sedang merayuku agar mendekatkanmu dengan Sung Cheol?” Jiwon bicara tanpa menatap Hana karena sedang melihat pesan yang Sung Cheol kirim. Pria itu menuliskan kalau Kyuhyun meninggalkan rumah 5 menit yang lalu.

   “Kenapa Anda berpikir begitu? Apa itu pesan dari Sung Cheol?” Hana bertanya.

   “Ya. Setahuku besok Sung Cheol tidak bekerja. Ajak dia makan malam. Kalian tidak akan berkembang jika kau hanya diam saja. Dia bukan pria yang peka pada perasaan seseorang.” Lagi. Jiwon kembali tidak menatap Hana saat bicara. Bukan karena masih sibuk membaca pesan, Jiwon hanya tidak ingin memperlihatkan senyum kecilnya saat melihat wajah terkejut Hana.

   “Presdir, Anda tahu...”

   “Ya, aku tahu. Ketertarikan terlihat jelas di matamu saat kuajak kau bertemu dia untuk bekerjasama mengawasi Kyuhyun.” Jiwon menyela ucapan Hana karena tahu apa yang akan Hana katakan.

   Sungguh tidak Hana sangka semudah itu bagi Jiwon untuk mengetahui bahwa dirinya tertarik pada Sung Cheol. “Tapi bagaimana jika Sung Cheol tidak mau? Akan memalukan.”

   “Coba saja dulu. Kenapa kau sangat pesimis? Harus kau coba!” Jiwon memberikan penekanan, lalu keluar lebih dulu dari lift.

  “Aku seperti di nasehati oleh Kakakku. Presdir orang yang sangat peka. Menyenangkan.” Gumam Hana sambil mengikuti Jiwon dan wanita berusia 24 tahun ini terlihat tersenyum.

••••

   Kyuhyun berjalan di area sebuah pemakaman, lalu berhenti dan berdiri di makam Gil Ra. Dari jarak beberapa meter ada Sung Cheol yang memperhatikan Kyuhyun. Sung Cheol tahu Kyuhyun pasti hidup dengan berat setelah kematian Gil Ra dan itu karena Ji Kyung. Woo Hyun memang orang memasukkan peluru tapi Ji Kyung adalah orang yang menarik pelatuknya. Peluru itu bisa tersembunyi dengan baik, tetapi Ji Kyung justru melukai Gil Ra dengan peluru itu.

   Kyuhyun membawa bunga Daisy yang merupakan bunga favorit Gil Ra. Kyuhyun meletakkan bunga itu di atas makam Gil Ra, lalu menundukkan kepala dan menangis. “Aku membawakan bunga yang paling kau sukai. Aku bersama sahabatmu sekarang, dia yang membuatku berhenti menjadi Call Boy, seperti yang kau lakukan dulu. Kau pasti benci saat melihatku kembali seperti dulu, tapi aku sudah berubah sekarang. Aku akan kuliah lagi dan menjadi Pengacara. Dulu, kau juga ingin aku kembali kuliah dan aku tolak. Sekarang, aku akan melakukannya untukmu dan Jiwon.” Kyuhyun bicara dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

   “Si brengsek itu sudah mengakui segalanya padaku, tapi dia tidak mau melakukan konferensi pers untuk mengakui semua perbuatannya. Jangan khawatir, dengan atau tanpa konferensi pers aku yakin citra Rumah Sakit itu akan hancur lalu akhirnya bangkrut. Entah itu kutukan atau karma aku harap yang menyakitimu akan hancur. Aku akan berdoa.” Ucap Kyuhyun lagi.

   Sung Cheol ikut sedih melihat Kyuhyun yang menangis di sebelah makam Gil Ra. Saat ini yang paling menderita adalah Cho Kyuhyun, tapi di masa depan derita itu bisa beralih pada Jiwon. Wanita yang terlalu baik itu bisa saja jauh lebih terluka dari Kyuhyun. Benar. Sung Cheol lupa memberitahu Jiwon ke mana Kyuhyun pergi. Karena sudah ingat Sung Cheol langsung mengetik pesan yang berisi nama tempat yang Kyuhyun kunjungi, lalu di kirim pada Jiwon.

   “Jangan khawatirkan apapun. Tenanglah di sana. Karma akan bekerja dengan sendirinya untuk menghukum orang jahat. Aku juga akan berusaha hidup dengan terus lebih baik. Tolong jangan marah karena sekarang aku mencintai sahabatmu. Jiwon yang telah membuatku bisa melalui hari-hari yang berat dan lepas dari one night stand. Tapi kenapa Jiwon tidak seperti yang kau ceritakan? Dia tidak begitu ramah pada orang lain, dia adalah Presdir Es. Apa terjadi sesuatu padanya sampai berubah drastis?”

  Kyuhyun kembali bercerita pada Gil Ra. Kyuhyun masih ingat cerita Gil Ra yang mengatakan memiliki sahabat dari SMP yang sangat baik, pintar dan ramah. Gil Ra berjanji mengenalkan pada Kyuhyun sahabat yang sangat Gil Ra sayangi. Tetapi Gil Ra tidak pernah melakukannya dan Gil Ra malah pergi untuk selama-lamanya.

••••

   Saat jam makan siang tiba, Jiwon pergi ke suatu tempat untuk bertemu dengan seseorang. Sebenarnya Jiwon sangat membenci orang itu, namun perlu bicara dengannya tentang sesuatu yang sangat penting.

  Moon Woo Hyun, itulah orang yang Jiwon temui di suatu tempat. Dengan tatapan yang terlihat sangat dingin Jiwon terus melangkahkan kakinya hingga akhirnya tiba di hadapan seorang pria yang sudah menunggunya.

   Woo Hyun tidak tahu harus berekspresi seperti apa saat berhadapan dengan Jiwon. Dulu Woo Hyun akrab dengan Jiwon bahkan sering makan bersama Jiwon dan juga Gil Ra. Sekarang, sudahlah lupakan saja masa lalu.

   “Kenapa kau ingin bertemu denganku?” Woo Hyun bertanya pada Jiwon.

  “Menurutmu? Jika kau ingin melakukan sesuatu, maka lakukan sepenuhnya jangan hanya setengah. Kau pikir berlutut di depan Kyuhyun dan mengakui segalanya bisa membuat dirimu berhenti menjadi pengecut? Kau masih seorang pengecut.” Ucap Jiwon. Sungguh, Jiwon tidak tahu apa alasan Woo Hyun menemui Kyuhyun jika tidak mau mengakui kesalahan di depan publik.

   “Aku tidak bisa melakukan apa yang Kyuhyun inginkan. Kau tahu betapa butuk citra Rumah Sakit sekarang? Itu membuat kondisi Ayahku semakin buruk. Lalu jika aku melakukan konferensi pers bisa kau bayangkan apa yang akan terjadi?”

   “Ayahmu mendatangi Gil Ra untuk melakukan konferensi pers dan berbohong, kan? Gil Ra menderita dan kau melarikan diri ke luar negeri, lalu namamu di bersihkan oleh Ayahmu dengan mengorbankan sahabatku. Apa aku salah?” Jiwon sangat cepat membalas ucapan Woo Hyun. Masa bodoh dengan apa yang terjadi pada Rumah Sakit milik Woo Hyun, Jiwon tidak peduli sedikitpun.

   Woo Hyun bingung harus mengatakan apa karena ucapan Jiwon memang benar. Semua terjadi tepat seperti ucapan Jiwon. “Apa kau tahu semuanya? Tapi jika tahu kenapa tidak memberitahu Kyuhyun?” Dan akhirnya inilah yang Woo Hyun keluarkan.

   “Apa yang Ayahmu katakan pada Gil Ra? Aku tahu Gil Ra bukan seseorang yang mudah di perintah. Apa yang Ayahmu katakan pada Gil Ra?” Tapi Jiwon tidak akan pernah menjawab pertanyaan Woo Hyun.

   “Aku tidak tahu apa yang Ayahku katakan pada Gil Ra. Tapi aku tanya apa kau tanya semuanya? Apa sejak awal kau sudah tahu kalau di video itu adalah aku? Dan apa kau tahu siapa yang menyebarkan video itu?”

   Jiwon menatap Woo Hyun. Menyebalkan sekali bicara dengan pria ini. “Kenapa kau tidak tanya pada mantan kekasihmu saat kuliah? Wanita yang kau tinggalkan begitu saja demi Song Hye Rin.”

   “Apa?” Ucap Woo Hyun bingung.

   “Jangan pernah temui Kyuhyun lagi jika kau masih menjadi pengecut. Pria brengsek!” Dan Jiwon pergi setelah memaki Woo Hyun.

   Woo Hyun masih diam di tempatnya, mencerna semua ucapan Jiwon tentang mantan kekasihnya. Woo Hyun tidak lupa pada wanita itu, bahkan tidak akan pernah lupa. Tapi apa hubungannya dengan semua masalah ini?

  Saat Jiwon masuk ke dalam mobilnya, wanita ini mendapat pesan dari Sung Cheol yang mengatakan bahwa Kyuhyun pergi menemui Ji Kyung setelah dari makam. Sung Cheol juga mengirim foto saat Kyuhyun yang duduk berhadapan dengan Ji Kyung di sebuah cafe.

   “Untuk apa Kyuhyun bertemu dengan Ji Kyung?” Jiwon berucap pelan.

••••

  “Aku senang kau menghubungiku dan mengatakan ingin bertemu denganku. Ada apa? Apa Jiwon tidak marah?” Di tempat lain, Ji Kyung baru saja bertanya pada Kyuhyun.

   “Aku menemuimu bukan untuk seperti dulu. Aku hanya ingin bertanya untuk memastikan sesuatu. Kau berteman baik dengan Gil Ra, kan? Atau lebih tepatnya bersahabat.”

    Ji Kyung yang tadi penuh senyuman langsung berubah seketika. Ji Kyung tidak pernah mengatakan bahwa dirinya bersahabat dengan Gil Ra. Apa Jiwon yang mengatakannya? Tapi selama ini Kyuhyun seperti tidak tahu tentang hal itu, bukan?

   “Ya. Dia sahabat Jiwon, jadi aku juga bersahabat dengannya. Memang kenapa? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan ini?” Ucap Ji Kyung dengan sedikit terbata-bata.

   “Aku pernah mengatakan padamu kalau aku berhenti menjadi Call Boy karena kekasihku. Aku dengan jelas menyebut nama Gil Ra dan menunjukkan fotonya padamu karena kau ingin melihat wanita seperti apa yang berhasil merubahku, lalu aku meminta maaf karena tidak bisa lagi melayanimu lagi.Tapi kenapa kau bersikap seolah tidak mengenal Gil Ra? Kau bahkan masih menghubungiku setelahnya. Kenapa kau melakukannya? Aku hanya ingin memastikan.”

   Di bawah meja, tidak seorangpun tahu bahwa Gil Ra tengah meremas tangannya setelah mendengar ucapan panjang lebar dari Kyuhyun. “Kau ingin memastikan apa? Apa kau berpikir kalau aku membenci Gil Ra karena telah membuatmu berhenti, lalu terlibat dalam penyebab kematiannya?” Tanya Ji Kyung.

   “Aku tidak bisa meminta untuk tidak memikirkan itu. Jadi, beri aku jawaban paling masuk akal agar pikiran itu hilang.” Inilah yang Kyuhyun ucapkan pada Ji Kyung.

   Ji Kyung meremas tangannya di semakin kuat. Ji Kyung masih memikirkan harus memberikan jawaban seperti apa agar sangat masuk akal bagi Kyuhyun. “Apa sejak awal Jiwon mengakui dirinya sebagai sahabat Gil Ra?”

   “Tidak. Jiwon mengatakan tidak ingin mengatakan itu agar aku tidak merasa bahwa semua tindakkannya karena rasa kasihan. Jiwon memberikan jawaban terbaik padaku, jadi jangan mengalihkan pembicaraan.” Kyuhyun memperingatkan Ji Kyung.

   “Aku hanya tidak ingin kau merasa tidak nyaman. Gil Ra adalah sahabatku dan kita pernah beberapa kali melakukan sesuatu sebelumnya. Jika kau mengetahuinya saat itu, apa kau yakin tidak akan merasa tidak nyaman saat bertemu Gil Ra? Aku menghubungimu karena ada barangmu yang tertinggal di tempatku. Kau tidak ingat? Tolong jangan salah paham padaku.”

   “Aku meninggalkan sesuatu?” Wajah Kyuhyun terlihat bingung karena tidak pernah ingat meninggalkan sesuatu di tempat Ji Kyung.

  TBC...

Tinggalkan jejak ya

Yg belum baca THE WORLD OF THE MARRIED yuk baca dulu di tunggu vote dan komennya

My Sugar Boy ✔Where stories live. Discover now