Part.6

71 43 2
                                    

Bel tanda istirahat telah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Gisel dan kedua temannya yang sudah seperti sahabat kini sudah berada di kantin dan sedang makan.

"Gisel, gue dengar banyak anak-anak di sini yang ngegosipin lo." Seru Ririn di sela-sela makanannya sambil sesekali melirik Gisel

Gisel yang mendengar hanya diam saja, karena ia bingung harus jawab apa.

"Ia betul, tadi juga pas gue izin ke toilet gue dengar ada yang ngomongin lo, katanya lo dibonceng sama Revan pas ke sekolah tadi?." Tambah Kesya yang sudah menghabiskan makanannya.

"What-what-what??." Ririn terkejut
"Bener Gisel??, lo dibonceng sama pangeranku pas datang sekolah?," lanjutnya sembari mendorong mangkok baksonya dan lebih memilih mendengar jawaban dari Gisel dari pada menghabiskan sisa makanannya.

Gisel yang melihat pergerakan Ririn, hanya menatap Ririn dengan wajah bingung

"Ya ampun Rin..,habisin dulu makanannya napa?, liat tuh sih Gisel aja udah mau habis makanannya, lah elo dari tadi makanannya nggak kurang-kurang." Cerocos Kesya seraya menggeleng-gelengkan kepalanya

"Biarin aja gue kan kepo!." Timpal  Ririn

"Next aja yah gue ceritain, bentar lagi kan udah bel masuk." Ujar Gisel dan Kesya hanya Menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Gisel.

"Ihh.. lo berdua mah gitu." Rajuk Ririn
"Lagi pula sebentar kan kita free class karena guru-guru mau rapat terus kayaknya kita pulang juga lebih cepat." Lanjutnya

"Iya, tapi nanti aja ya gue lagi nggak mood, soalnya handphone gue belum di balikin juga sama si Manusia nyebelin itu." Ucap Gisel
"kita balik ke kelas aja yuk." Ajak Gisel

"Iiihh Gisel, ayo dong cerita gue kepo banget sumpah." Rengek Ririn

Melihat Ririn seperti itu, dengan terpaksa Gisel harus membuang-buang energi untuk bercerita hal yang sebenarnya tidak perlu diceritakan

"Ya udah okay, gue cerita. Tadi itu sebenarnya gue dateng ke sekolah pakai grab car, but.. tiba-tiba di perjalanan ban mobilnya kempes,
and finally dengan terpaksa gue harus turun dan jalan kaki sebenarnya gue bisa sih pesan grab lagi cuman handphone gue kan nggak ada dan gue pesan grabnnya pakai handphone mama gue. Jadi pas gue lagi jalan kaki di trotoar tiba-tiba si Revan kebetulan lewat, terus dia nawarin gue buat barengan kesekolahnya. Jadi set----."

"Terus lo terima tawaranya??." Sela Ririn, memotong pembicaraan Gisel

"Ya itu, setelah gue pikir-pikir ya mending gue bareng dia aja, masa iya gue harus jalan kaki?, rencananya gue mau naik angkot aja, tapi kata dia nggak ada angkot yang lewat, ya udah gue bareng dia kesekolahnya." Jelas Gisel, dan setelah itu ia terdiam

"Udah sel ceritanya?." Cecar Ririn dan Gisel hanya mengangguk

"Cuman segitu aja??." Ririn kembali melontarkan pertanyaan

"Iya udah. That's the story, emang lo mau kayak gimana?," jawab Gisel dan Ririn hanya memasangkan wajah malasnya

"Udah kan Rin. Gisel udah cerita, jadi mendingan lo habisin tuh makanan lo." Pinta Kesya sembari menunjuk makanan Ririn menggunakan dagunya

"Nggak deh, gue nggak mau makan lagi, baksonya udah dingin." Jawab Ririn

"Serah lo aja deh."

"Eh, balik ke kelas aja yuk." Ajak Gisel

"Ayo."
Dan mereka bertiga kembali ke kelas.

€ € €

Di sisi lain ada Revan dan kedua sahabatnya sedang duduk berbincang di Kantin

RevGis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang