Part.4

71 45 1
                                    

Sebelum kembali ke rumahnya, Revan menyempatkan waktu untuk singgah di tempat  service hp, untuk memperbaiki handphonenya Gisel

Revan pun melangkahkan kakinya masuk kedalam toko itu.

"Bang, handphonenya bisa selesai sekarang nggak?," tanya Revan setelah memberikan handphone itu pada tukang service.

"Kayaknya besok baru bisa diambil, soalnya saya belum bisa memperbaikinya sekarang." Jelas tukang service itu.

"Ya sudah, kalau gitu besok pagi saya kesini lagi."

"Baik, saya tunggu besok."

Revan hanya merespon dengan anggukan kepala

setelah itu ia langsung pergi
dan melajukan motornya menuju ke rumahnya.

Setelah mengantarkan handphone Gisel ke tukang service, kini Revan sudah sampai di rumahnya, ia segera memarkirkan motornya di garasi dan berjalan masuk kedalam rumah.

"Eh...abang udah pulang,mabar yuk bang," sambut Gerald pada Revan yang sudah pulang.

"Abang capek, besok aja ya." Ujar Revan mengelus pucuk kepala Gerald.

"Eh...van udah pulang?," seru Shinta saat mendapati anaknya yang sudah pulang

"Iya mah, Revan ke kamar dulu mau mandi."

"Ya udah, abis itu turun kebawah terus makan."

Revan merespon ucapan mamanya dengan anggukan kepala.
Setelah itu Revan melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.
Sampai di kamarnya ia langsung merebahkan diri di atas kasur king size miliknya. Menit berikutnya, entah apa yang di pikirkan oleh Revan sampai ia tersenyum sendiri. Dan Ia tidak menyadari kalau adiknya sedang mengintipnya dari balik pintu.

"Cie...cie...bang Revan senyum-senyum sendiri nih yee...," ledek Gerald dari balik pintu

"Ngapain kamu disitu?, ganggu aja." Omel Revan

"Biasa aja kali bang. Disuruh mama tuh, katanya mau makan."

"Ya udah sana, nanti abang nyusul"

"Mah..bang Revan lagi mikirin cewek!!!." Pekik Gerald dari kamar Revan, dan langsung  berlari keluar dari kamar Revan.

"Dasar bocah," guman Revan sembari meraih handuk di atas kursi dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

                         € € €

Setelah menunggu beberapa menit, Gisel belum juga datang, akhirnya Salsa sendiri yang harus pergi memanggilnya

"Gisel ayo makan," seru salsa sembari mengetuk pintu kamar gisel.

"Wait mah, Gisel masih mandi." Sahut Gisel dari dalam kamar mandi.

"Ya udah habis mandi turun ke bawah ya."

"Iya mah!!"

Setelah beberapa menit membersihkan tubuhnya kini Gisel sudah mengenakan pakaian santainya, setelah itu ia langsung turun ke lantai 1 untuk makan malam.

"Cieee....masih anak baru udah ada yang gebetin," sindir Rangga saat Gisel menghampiri mereka.

"Bang Rangga kalau do not know anything, nggak usah ngomong." Decak Gisel

"Udah ayo makan jangan berantem." Tegur mama salsa

"Liat tuh mah kelakuan anak mama ini."

"Emangnya Gisel kenapa ??"

"Udah punya gebetan mah." Bisik Rangga dan dibalas gelengan kepala dari salsa

"Mah jangan dengerin kata bang Rangga, everything is not true. Bang Rangga aja yang nggak mau jemput aku." Adu Gisel ke mamanya

"Yee..orang kamu sendiri kok yang nggak ngasih kabar, gimana mau dijemput." Protes Rangga

"Yaudah, nggak paapa kalian kan udah dewasa Udah masa-masanya kalian, jadi terserah kalian mau pacaran,asalkan pacarannya jangan aneh-aneh." Ucap salsa menasehati kedua anaknya sambil menyodorkan makanan kepada Rangga dan Gisel

"Ok mah." Sahut Rangga bersemangat sembari mengangkat kedua jempol nya

"Huuu...giliran mama ngomong gitu semangat banget.." Timpal  Gisel dan Rangga hanya cengengesan.

"Ayo makan, jangan saling meledek terus." Perintah salsa

Gisel dan Rangga pun langsung melahap makanan mereka.

"Mah, papa kemana? kok dari tadi nggak kelihatan?," tanya Gisel di sela-sela makanannya.

"Tadi papa keluar sebentar, katanya ada urusan mendadak." Jawab salsa

Maklumlah papanya Gisel kan punya banyak bisnis dimana-mana, jadinya selalu sibuk di luar.

Dan Gisel hanya menjawab dengan anggukan kepala

Setelah selesai makan malam Gisel langsung kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

                        € € €
   
Selesai makan malam Revan bersama keluarganya sekarang berkumpul di ruang tamu dan sedang mengobrol-ngobrol.

"Revan, lusa papa sama mama mau pergi ke california, ada urusan sedikit, jadi kamu tinggal sama adik kamu ya..," cetus Shinta

Revan yang tadinya fokus pada handphone nya kini mendongkak menatap mamanya.

"Terus, mama sama papa kapan pulangnya?, jangan lama-lama di sana soalnya aku nggak betah tinggal berdua sama bang Revan." Keluh Gerald

"Mama sama papa nggak lama kok disana,palingan 5 hari aja di sana." Jelas Bagas

"Udah, mama sama papa pergi aja nanti aku yang jagain Gerald." Sambung Revan seaadanya

"Bang Revan bohong, palingan nanti aku ditinggal sendirian di rumah." Rajuk Gerald dengan wajah cemberut

"Ya udah nanti kalau abang pergi kamu juga ikut." Kilah Revan

"Bener ya bang, kalau abang pergi aku juga ikut." Ucap Gerald
"Janji?," lanjutnya sembari mengangkat jari kelingkingnya agar Revan mau berjanji.

"Iya."

"Ya udah besok aja kita lanjut ngobrolnya,sekarang balik ke kamar kalian trus istirahat ini udah jam setengah 9 nanti kalian telat kesekolahnya besok." Pungkas Shinta dan dibalas anggukan kepala oleh kedua anaknya.

"Good night mah,pah." Ucap Gerald sembari mencium pipi kedua orang tuanya

"Good night too sayang." Ucap shinta sembari membalas ciuman Gerald.

Setelah itu ia langsung menuju ke kamarnya dan Revan, ia sudah pergi duluan ke kamarnya.

                        "TBC"

                      🍒🍒🍒

Hay guys, semoga kalian suka dengan ceritanya🤗

Maaf kalau ceritanya kurang jelas dan masih ada typo

"Jangan lupa di votment ya⭐💬

"Don't be a Silent Readers😒

"See you in the next story"🙌🤗

RevGis Where stories live. Discover now