18. The Truth Untold

942 93 4
                                    

99% chap ini isinya penjelasan biar pada paham masalahnya. Ini entah dah dibilang cheesy atau cringe atau apaan dah, sumpah flat dan bosenin. Maaf2 nih title cerita Changlix, tapi belom ada moment Changlix >~<.



Siang ini Felix ada janji dengan Jisung. Sejak kemarin Felix mencoba terus menghubungi jisung. Meneleponnya berulang-ulang, mengirimkan banyak pesan, bahkan Felix nekat membeli beberapa nomor untuk menelepon dan mengirimi jisung pesan

Dan yah usaha Felix membuahkan hasil, jisung membalas salah satu pesannya di nomor Felix yang kesekian berapa entah ia lupa berapa banyak nomor yang ia pakai untuk menghubungi Jisung

Jisung pun akhirnya mau membicarakan masalah ini, dan mereka membuat janji di sebuah cafe dekat rumah jisung. Yah, atas permintaan Jisung tentunya.

"Felix?"

"Eh Jeongin? Kenapa?"

"A-aku ikut ya?"

"Hah? Kamu yakin?"

"I-iya.. a-aku gak enak udah buat pertemanan kalian merenggang" Jeongin paham jika Felix akan pergi menemui Jisung siang ini. Ia tak sengaja membaca pesan jisung yang masuk semalam.

"Eum, yaudah ayo kalo kamu mau"

"Bentar, aku ganti baju dulu"

Tak sampai lima belas menit, jeongin turun dengan sweatshirt berwarna pastel, celana denim selutut, dan tak lupa mengenakan kasut-nya

"Udah?"

"Udah, ayo"

Keduanya masuk ke dalam mobil Felix, tentunya diantar sang supir setia, Pak Jinyoung. Padahal baru selesai dicuci mobilnya.

Setibanya di cafe yang dibicarakan Felix dan Jisung kemarin, keduanya turun dari mobil, sedang pak Jinyoung pergi memarkirkan mobil

Felix membuka kembali roomchatnya dengan Jisung, ada satu pesan baru disana

TupaiChu♥

| Kalo udah sampe,
| duduk aja di meja 15
| yang deket kasir

Felix mengedarkan pandangannya, dan menemukan meja yang dimaksud Jisung. Tapi ternyata belum ada keberadaan si pengirim pesan disana. Felix memutuskan untuk memesan minum duluan, untuknya, Jeongin, dan tentunya Jisung.

"Strawberry Milkshake dua, sama.. jeongin mau minum apa?"

"Eum, samain aja deh"

"Ah, okay. Strawberry Milkshakenya tiga"

Setelah memesan, keduanya duduk di meja dengan angka 15 itu. Menunggu Jisung datang. Jeongin tampak gelisah, pandangannya teduh, tatapannya juga nanar. Felix yang menyadari hal itu, perlahan meremat tangan jeongin

"Hey, jangan gitu dong. Kalo kamu gamau, ke mobil aja"

Jeongin yang merasakan hangatnya tangan Felix mengangkat wajahnya

"B-bukan itu Lix.. ini, soal papa"

"Eum.. papa kamu? Memangnya kenapa?"

Huff n Puff • [ChangLix + Straykids]Where stories live. Discover now