6. The Golden Boy

1.2K 148 6
                                    

Insomnia.

Ya, gejala yang kerap dialami orang banyak itu, kembali menyerang Felix. Semalam batinnya terus bertengkar, tak tenang seiras dengan pikirannya.

Berpuluh rangkaian kata dari guru di depan tak lagi diacuhkan Felix. Sekarang pikirannya sedang terbang melayang menyelami lautan panjang ingatannya.

Namun, sejak tadi tatapannya terkunci pada sesosok disana. Di bangku paling kiri deret pertama. Iris matanya menatap setiap pergerakkannya yang seakan membuai

Begitu lembut, terlihat sangat nyaman?

"Lix? Lix? Lamunin apa sih?"

Tak ada jawaban. Felix masih setia memandangi sesosok insan di depan sana. Jisung pun mengikuti arah pandang Felix, dan begitu terkejutnya ketika mendapati siapa yang tengah ditatap Felix

"Lixㅡ"

"Itu siapa Sung?"

"Y-yang mana?"

"Itu yang duduk di bangku depan"

"Oh yang itu.. kenapa?"

"Ngga nanya aja. Dia siapa?"

"Siapa gimana?"

"Namanya siapa Jisung"

"Oh, hehe" Jisung menunjukkan sederet gigi rapihnya. Felix justru semakin dongkol, teman sebangkunya ini kadang bertindak diluar ekspetasi. Ditanya gitu aja lemot banget

"Itu Kim Seungmin. Our Golden Boy"

"Golden Boy?"

"Dia pinter Felix"

"Oh" Kata Pinter dari Jisung sudah cukup membuat Felix sepenuhnya paham dengan julukan Golden Boy itu. Sudah pasti, anak pintar menjadi kesayangan semua guru

"Sebelum mengakhiri kelas siang ini, tolong kumpulkan tugas yang minggu lalu di depan"

Mendengar hal itu, Felix dan Jisung langsung berbalik menghadap tas mereka. Dengan raut wajah yang seratus delapan puluh derajat berbeda

Felix? Tentu dengan santainya membuka tasnya sedang Jisung sudah kocar-kacir

"Jisung kenapa?"

"LㅡLix.. gue lupa kalo tugasnya dikumpul hari ini.."

"Terus? Ketinggalan?"

"Bukan.. belum bikin"

Felix memutar kedua bola matanya malas. Kebiasaan Jisung, bukan lupa itumah. Sengaja

"Mampus, karma karena ngunciin gue di kamar mandi, sekarang siap-siap dihukum Bu Sunmi, hahahahah" ujar Felix, sambil menirukan tawa khas peran antagonis di serial film kartun

"Yaㅡya Felix jangan gitu. Takut nih Lix, bilangin dong"

"Enak aja, bilang sendiri sono" Felix membuka resleting tasnya dan segera menarik keluar sebuah map hijau berisi satu buah jilid makalah miliknya

"Daa Jisungㅡ eh? Lho ini kanㅡ"

Jisung yang ikut melihat isi map Felixㅡ

Pfftt..

"HAHA MAMPUS LU NGATAIN ORANG KAN!"

"Jisung!? Mana tugasnya? Cepat dikumpul, Felix juga belum ada" itu suara Bu Sunmi

"Lo sih Sung, duh"

"Mampus. Karma ngatain gue, nuduh gue yang ngunciin juga. Emang sekurang kerjaan itukah gue sampe ngunciin lo"

"Halah bullshit, ngeles mulu kaya bajaj. Duh, terus kita gimana?"

"Gimana apanya?"

"Tugasnya goblok"

"Ya gimana gimana? Yaudah begini. Lagian yaa mending saya tidak membuat, anda? Masa ke sekolah bawa buku resep awoakwokawok"

"Jisung bego"

~•°•°•~

"Jisung laper"

Jadi sekarang Felix dan Jisung lagi disuruh bersihin ruangnya Bu Sunmi. Percaya deh, kebon sapi kalah kotornya

Kebon sapi? Seluas kebun, tapi ditempati sapi, itusih katanya Jisungㅡ eh?

"Sama Felix juga laper. Yaudah makanya cepetan, ambil pel sana"

"Ogah ah, Felix aja yang ambil Jisung capek"

"Enak kali gigi kau, sama-sama capek makanya cepetan biar cepet kelar"

Jisung melangkah keluar dengan ogah-ogahan. Serasa hidupnya sudah tak berarti lagi hingga untuk menggerakkan sepasang tungkai kaki saja rasa-rasanya seperti mindahin tanah abang ke kalimantan.

Tapi, sepertinya hari ini bukan hari keberuntungan Felix

Tak lama Jisung keluar, seseorang masuk sambil membawa setumpukan map-map berisi tugas-tugas makalah di kelasnya tadi.

Lho, dia kan...

"S-seungmin?" Pelan. Sangat pelan, bahkan mungkin sang empunya nama tak mendengar jika namanya disebut

Setelah menaruh setumpukan map itu di atas meja Bu Sunmi, ia melenggang keluar. Namun saat di ambang pintu, Seungmin berucapㅡ pada Felix? Entah. Ia bahkan tak berbalik, ataupun menyebutkan nama

"Oh iya. Semangat ya bersih-bersihnya"

Setelahnya ia pergi menghilang di ujung koridor. Felix cepat-cepat pergi mengintip di pintu, tak ada bayangan seorang Seungmin disana. Tapi alangkah terkejutnya Felix ketika mendapati sesuatu di depan pintu.

"Ini kan mapㅡ INI MAKALAH GUE!"

Diatas map hijau itu, tersampir sebuah note kecil, dengan tulisan tangan yang rapih dan cantik,

" BOO! GOTCHA :p "

~•°•°•~

ㄴ  to be continued  ㄱ





- a/n -

hi:)

entah, pendek banget. Maaf:(

Next chap panjaaaaang:v

Kalo mau bilang apa-apa, langsung comment :)

Oh iya, jadi nanti semua peran utama, dan masing-masing pair bakal ada konfliknya masing-masing. Udah aku susun kok, agak rumit sih.. semoga feelnya sampai ke pembaca hehe..

Okay? See you on the next chap :')


i Seungmin you :)

Mind to leave a vote?





- created at 11st January '2020 -
- 14:00 -

- posted at 13rd January '2020-
- 20:15 -

Huff n Puff • [ChangLix + Straykids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang