"Baiklah, Bibi." Jaehee tersenyum. Nyonya Jeon melototi Jaehee karena mendengar kata "bibi".

"Ibu, panggil aku Ibu. Aku ini calon mertuamu, jangan panggil aku Bibi lagi."

"Baiklah ... Ibu," jawab Jaehee ragu.

Nyonya Jeon memeluk tubuh Jaehee erat. Dia tidak menyangka bahwa impiannya akan segera terwujud, menjadikan Jaehee sebagai menantunya.

***

"Kak Seyong!" Hyejin melambaikan tangannya kearah Seyong, lalu menghampiri Seyong di bawah pohon itu.

"Kak Seyong sudah mau pulang? aku membawakan bekal untukmu," ucap Hyejin heran, setelah melihat Seyong membawa barang-barangnya.

"Iya, aku akan berhenti menjadi atlet."

"K-Kak Seyong serius?" balas Hyejin terkejut. "Bukankah ini impianmu?"

"Aku lebih baik mengorbakan impianku dibanding aku harus mengorbankan adikku. Lagipula, dengan aku bekerja di perusahaan Ayahku, aku tidak perlu merasa lelah latihan berjam-jam lagi."

Mendengar ucapan itu, sontak Hyejin langsung memeluk tubuh milik Seyong. Dia tahu bahwa saat ini Seyong sedang tidak baik-baik saja. Harus meninggalkan impiannya bahkan merelakan wanita yang dia cintai sekaligus.

"Aku akan mendukungmu, apapun yang akan kau lakukan," ucap Hyejin, Seyong sama sekali tidak melepas pelukan itu. Rasanya nyaman, bahkan dia tersenyum.

"Terimakasih," ucap Seyong.

Hyejin melepaskan pelukannya. Lalu memberikan bekal yang dia buat pada Seyong. "Sebelum pulang, lebih baik dimakan dulu. Aku membuatkan ini untukmu."

Seyong mengambil bekal itu, lalu tersenyum lagi. Lagi-lagi Hyejin tidak fokus dengan senyuman itu. Seyong langsung membuka bekal itu lalu memakannya dengan lahap.

"Aku sangat suka masakanmu, terimakasih." Seyong mengelus rambut Hyejin dengan lembut sebagai tanda ucapan terimakasih.

Detak jantung Hyejin sedang berperang di dalam. Mukanya memerah saat Seyong menyentuh rambutnya. Seyong pun gemas dengan tingkah Hyejin tersebut.

"Ouh jantungku." Hyejin memegang dadanya. Seyong pun hanya tertawa renyah.

"Aku jadi bisa merasakan yang namanya dicintai seseorang, pantas saja lama kelamaan Jungkook mencintai Jaehee juga."

"Jadi Kak Seyong akan mencintaiku juga?"

"Hmm." Seyong mengangguk lalu tersenyum. Hyejin tidak bisa lagi menyembunyikan rasa bahagianya itu.

"Aku akan terus berjuang!" teriak Hyejin. Seyong pun tertawa gemas dengan tingkah polos Hyejin.

***

Hari yang ditunggu pun datang, besok adalah hari pernikahan Jaehee dan Jungkook. Jaehee terdiam duduk di sofa dengan jantung yang terus berdetak kencang, pasalnya besok dia akan menikah dengan pria idamannya.

Jaehee memegang dadanya mengatur nafasnya, lalu melihat Ayahnya menghampirinya itu.

"Jaehee, kenapa kau belum tidur?" tanya Tuan Song lalu duduk di sebelah anaknya itu.

"Hanya saja aku tidak sabar besok."

"Kau harus tidur, aku tidak ingin kau mengantuk di acara pernikahanmu."

"Kau benar, Ayah. Aku ini selalu saja ceroboh."

Tuan Song menatap wajah Jaehee dalam-dalam, menatap anaknya itu dengan mata yang berbinar-binar. Dia tidak menyangka bahwa anak satu-satunya itu akan menikah.

Jaehee pun yang melihatnya langsung menggenggam tangan ayahnya itu. "Ayah, ada apa?"

" Aku hanya tidak percaya, besok aku akan melepaskanmu untuk suamimu."

" Ayah, terima kasih sudah menjagaku dari kecil hingga sekarang." Jaehee tersenyum untuk Ayahnya itu. Lalu dia memeluk erat tubuh Ayahnya itu.

Setelah mengobrol lama dengan Ayahnya, Tuan Song pun pergi tidur. Dan masih sama, Jaehee tidak dapat tidur. Dia hanya memikirkan hari besok, besok hari yang paling bahagia untuknya.

"Kak Seyong?" tegor Jaehee setelah melihat Seyong menuruni tangga. Seyong pun langsung menghampiri Jaehee lalu duduk di sebelahnya.

"Kau kenapa belum tidur? besok hari pernikahanmu."

"Aku tidak bisa tidur. Kalau Kak Seyong sendiri? kenapa belum tidur?"

"Ah, aku terbangun tadi."

Seketika hening. Jaehee masih terlihat canggung dan perasaan bercampur aduk jika bertemu dengan Seyong. Mengingat saat itu, lamaran Seyong dia tolak.

"Kak Seyong-"

"Jaehee-"

Ucap mereka serempak, lalu mereka tiba-tiba hening lagi. Merasa benar-benar canggung dan Jaehee pun mencoba mencairkan suasananya.

"Kak Seyong duluan, ada apa?"

"Kau duluan saja."

"Aku ... aku hanya ingin meminta maaf soal dulu, aku-"

"Ssstt!" Seyong mencoba menghetikan pembicaraan itu. "Jangan dibahas dan tidak usah meminta maaf, itu salahku. Aku baik-baik saja, dan lupakan kejadian itu, mengerti?"

Jaehee mengangguk mengerti. "Sekarang, Kak Seyong ingin bicara apa?"

"Semoga kau bahagia dengan Jungkook, selamat atas pernikahanmu."

.

.

.

hai hai hai!!
maaf ya aku gantung ff ini berbulan-bulan huhuhu sibuk banget, tp aku usahain update cepet ya dan bikin NK 2, kalian mau kan?

okey, see youu~

Naughty Kiss Where stories live. Discover now