Part 24 : Second Kiss

1.1K 107 18
                                    

Author POV

Jaehee mulai melangkahkan kakinya untuk tidur disamping Jungkook. Jungkook tidur membelakangi Jaehee, dan Jaehee menatap punggung Jungkook dengan perasaan senang dan juga gugup. Karena yang diketahui adalah, Jaehee sangat menyukai pria tersebut.

"Aku tidak akan macam-macam padamu, jadi kau tidur saja," ucap Jungkook tiba-tiba.

Jaehee tersenyum. "Aku belum bisa tidur." Jaehee masih saja menatap belakang punggung Jungkook.

"Aku ... tidak mau melakukan apa yang Ibuku harapkan. Dia pasti tahu kau akan menginap disini."

"Eh?" ucap Jaehee kebingungan, dia tidak mengerti maksud Jungkook.

"Ibu pasti mengharapkan sesuatu terjadi."

"Aku rasa, aku mengerti," ucap Jaehee mulai mengerti. "Aku sudah membayangkannya."

"Itulah kenapa aku tidak memberitahu alamat ini."

"Jadi, karena itu alasannya." Jaehee mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Kini, dia bisa memahami isi hati Jungkook.

"Kau tahu Ibuku. Jika kuberitahu, dia akan membuat kunci cadangan dan datang kemari setiap hari." Jungkook menghela nafasnya. "Jika itu terjadi, aku tidak akan bisa merasakan hidup sendiri," ucap Jungkook dengan datar.

"Hidup sendiri?" tanya Jaehee mulai penasaran.

"Alasanku hanya ingin mencari jati diriku, apa yang aku inginkan."

"Kau akan meneruskan perusahaan Ayahmu, benar?"

"Aku tidak tahu, aku belum yakin dengan itu. Aku tidak mau mengikuti jejak orang tuaku."

"Sekarang yang kau katakan ini ... berarti kau hidup sendiri bukan untuk menghindariku?" Jaehee tersenyum senang. Rasa penasaran dia selama ini kini terjawab.

"Kenapa aku harus melakukan yang seperti itu? cukup sulit untuk hidup sendiri. Aku hanya menyadari bahwa aku dimanjakan jika aku dirumah."

"Ternyata begitu, aku hanya salah paham." Jaehee mengerutkan bibirnya mengerti, dia menyadari betapa bodohnya dia.

"Kau selalu salah paham padaku. Kau memang selalu menjadi orang yang menyebabkan aku dalam masalah, tapi sekarang aku membuatmu kesulitan."

"Itu tidak benar, ini adalah satu-satunya yang bisa aku lakukan."

"Karena kau memang bodoh."

Jaehee mendesis kesal. "Ngomong-ngomong, aku tadi melihat dokter itu, dia dapat membuatmu lebih baik sekarang. Aku berpikir kau bisa menjadi dokter itu."

"Aku pikir tidak bisa."

"Tapi aku merasakan kau bisa. Kau bisa membuat obat baru. Dan kau bisa jadi dokter yang menyembuhkan penyakit dalam satu detik."

Jungkook tak menjawab. Dia hanya memikirkan apa yang diucapkan Jaehee sekarang ini. Mendengar Jaehee seperti itu rasanya menghangatkan hatinya.

"Kau punya peluang untuk menjadi dokter karena kau pintar. Sebenarnya kalau aku pintar, aku akan menjadi dokter untuk menyembuhkanmu," ucap Jaehee lagi. Dan sekarang Jaehee mulai merasa mengantuk.

"Aku bisa melakukan apapun selama ini, dengan kata lain aku ini sedang bosan. Sekarang hidupku berubah, sedikit demi sedikit aku akan mencari hal baru."

Tak ada jawaban dari Jaehee. Yang di dengar Jungkook hanya dengkuran keras dari Jaehee, bertanda dia sudah tertidur pulas.

Jungkook langsung menoleh kearah Jaehee, dan membalikan badannya. Dia menatap wajah Jaehee yang sedang tertidur pulas.

Naughty Kiss Where stories live. Discover now