Chapter 32 : Masa Lalu Naila

Start from the beginning
                                    

"Kita, The Rich Girl pantang ditolak orang lain! Dan dengan gampangnya dia nolak tawaran kita?!" lanjut Dara geram.

Mereka adalah sekumpulan siswi yang menamakan dirinya The Rich Girl.

Sesuai namanya, mereka adalah anak-anak dari orang kaya. Dan Dara sendiri adalah anak dari donatur sekolah yang ia tempati sekarang.

"Bener-bener tuh orang, harus kita kasih pelajaran kayaknya!" timpal seorang siswi bername-tag Nanda.

"Gue setuju! Tapi apa yang harus kita lakuin buat bales dendam ke dia?" tanya yang lainnya.

"Nah, itu dia gue juga gak tau Vi," balas Nanda.

Siswi bernama Via itu memutar bola matanya malas. Lalu ia menoleh ke arah lapangan sekolah.

"Eh gaes, liat tuh si Naila lagi pulang naik sepedanya."

Mereka menoleh ke arah yang sama. Dan benar, tampak Naila yang sedang menjalankan sepedanya keluar gerbang.

Dara tersenyum miring. "Ayo kita ikutin dia."

Mereka langsung menuju ke depan sekolah untuk menaiki mobil Dara.

"Ayo, Pak. Ikutin anak yang naik sepeda itu!" perintah Dara.

"Siap, Non," balas sang supir lalu mulai mengikuti Naila dari belakang.

"Kok dia masuk ke persawahan gini, sih?" tanya Nanda.

"Tau ya, aneh bener pulang sekolah malah masuk ke sawah begini." balas Sherin.

"Udah, kita liatin dulu aja," ujar Via.

Sepeda Naila terhenti di pinggir jalan, ia segera turun dan menghampiri sang Ayah.

"Eh, itu dia nyamperin siapa? Bokapnya?" tanya Dara.

"Mungkin," jawab Nanda.

Tak lama, Naila mengambil sabit dari tangan Ayahnya dan mulai menyiangi rumput-rumput liar disana.

Dara tersenyum miring. "Wah-wah, jadi selama ini dia cuma anak buruh tani doang?"

Yang lainnya membalasnya dengan tertawa.

"Tau, gue kira dia minimal anak pegawai. Atau seenggaknya petani yang punya lahan, ternyata cuma buruh tani. Kasian amat," timpal Via.

"Dan dengan lagaknya, dia nolak tawaran kita. Bener-bener," geram Sherin.

Dara tiba-tiba menyeringai. "Tenang aja gaes, gue ada rencana."

Nanda mengangkat salah satu alisnya. "Rencana apa?"

"Sini," ajak Dara agar mereka mendekat.

"Jadi gini ...."

Mereka mengangguk paham dan sesekali tertawa mendengar rencana Dara.

"Gimana? Bagus, kan?" tanya Dara.

"Wah, gila sih! Lu bener-bener jahat. Tapi gue suka, haha," balas Sherin.

"Iya, Dar. Mantep banget, dah!" timpal Via.

Dara tersenyum miring melihat Naila yang sedang berbahagia membantu sang Ayah.

"Kita tunjukkin ke dia, kalo dia udah ngelakuin kesalahan besar dengan main-main sama The Rich Girl."

Yang lainnya tertawa jahat mendengar hal itu.

***

Hari yang dinantikan sudah tiba (mungkin juga tidak), yakni hari pertama ujian bagi siswa-siswi di SMP Subang 3.

Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH TERBIT] ✔Where stories live. Discover now