Chapter 9 : Kepanikan Salma

951 73 6
                                    

Kayla POV

"Tumben pagi ini mama sama papa di rumah. Biasanya kan masih di kantor." ujar gue sambil menyuap sesendok nasi goreng.

"Iya, mama seminggu kedepan cuti. Tapi papa tetep kerja." sahut mama.

"Gimana sekolah kamu? Kok dari kemaren gak cerita apa-apa ke papa sih?" tanya papa.

"Gimana Kayla mau cerita? Papa sama mama kan sibuk luar biasa."

"Ya, pokoknya gitu deh, Kayla udah dapet sahabat baru. Namanya Naila sama Salma pah. Mereka lumayan baik, juga ramah."

"Bagus lah, kalo kamu udah punya temen baru. Maafin papa ya kalo papa sama mama terlalu sibuk belakangan ini." ucap papa kemudian diangguki mama.

Kayla tersenyum paksa. "Gak apa-apa pah, Kayla ngerti kok. Lagian kan udah ada bi Inah yang selalu nemenin Kayla."

"Yaudah, pah, mah, Kayla berangkat dulu. Udah siang, keburu telat. Assalamualaikum." pamit gue lalu gue pun berangkat sekolah dianter mang Ojo, supir gue.

Kayla POV End

***

Sejak tadi Salma sibuk mencari buku materi kimia, karena ia lupa membawa bukunya hari ini. Sudah hampir setengah jam ia berkutat di perpustakaan.

"Haduh, bukunya mana ya? Katanya ada disini, kalo aku gak bawa bisa-bisa diomelin bu Sri." cemas Salma.

"Apa aku tanya pak Kris aja? Kali aja dia tau buku kimia ditaro dimana." Pak Kris itu penjaga perpustakaan di SMA Nusa Jaya.

"Assalamualaikum, pak. Bapak tau gak buku kimia ditaro dimana?" Salma menghampiri bapak itu.

"Waalaikumsalam, buku kimia kemaren udah abis nak. Soalnya kemaren banyak anak murid yang minjem bukunya." tutur pak Kris.

"Yah, udah abis semua? Gak ada sisa lagi?" tanya Salma memastikan.

"Gak ada nak, udah beneran abis semua."

"Oh gitu ya, yaudah pak makasih ya. Permisi, Assalamualaikum." Salma pun pergi kembali ke kelasnya dengan khawatir.

Duh, gimana nih? Mana Kimia pelajaran pertama lagi. Batinnya cemas sambil berlari menuju ke kelasnya.

***

Naila POV

"Assalamualaikum," salamku ketika masuk ke kelas.

"Loh, kok tasnya Salma ada tapi orangnya gak ada?" Aku langsung duduk dan menaruh tasku.

"Eh, Naila kok sendiri? Salma mana?" Tanya Kayla yang tiba-tiba sudah datang dihadapanku.

"Gak tau, nih tasnya ada tapi orangnya gak ada." Kebetulan yang diomongin sudah dateng.

Salma datang dengan napas terengah-engah. "Hhhh, k-kalian udah dateng?"

"Kok kamu kayak abis dikejar hantu sih?" tanyaku iseng.

"Bukan dikejar, tapi bakal ketemu hantu." jawabnya bikin aku sama Kayla kebingungan.

"Hantu? Emang di sekolah kita ada hantu?" Kayla mulai merinding.

"Ya, bu Sri hantunya." ucapnya kesal namun terdengar seperti lelucon bagi kami.

"Hahahaha, serius lu? Bu Sri? Tobat lu, ketauan ngomong gitu abis masuk ke BK." Kayla tertawa terbahak-bahak.

"Ish, aku serius. Masalahnya aku lupa bawa buku Kimia, dan di perpustakaan bukunya udah abis. Gimana ini?" cemasnya.

Naila POV End

***

Kring....Kring....Kringg

Bel masuk berbunyi menandakan dimulainya kegiatan jam belajar.

Tapi bagi Salma itu seperti bel maut baginya, pasalnya jam pertama adalah Kimia dan ia lupa membawa bukunya.

"Yah, tuh kan. Udah bel, gimana nih?" Salma semakin takut.

"Udah, tenang dulu. Kali aja bu Sri jinak kali ini." Ternyata Kayla pandai melawak.

"Assalamualaikum, anak-anak." Seketika kelas yang berisik langsung hening ketika bu Sri datang. Mereka langsung duduk di bangku masing-masing.

"Waalaikumsalam, bu."

"Sebelum memulai pelajaran hari ini ada baiknya kita berdoa dahulu, berdoa mulai." pimpin sang ketua kelas.

"Berdoa selesai." tutupnya.

"Oke, ada tugas kan? Kalian pasti gak lupa dong bawa bukunya?" tanya bu Sri. Dan Salma semakin takut disini.

"Kumpulkan didepan sekarang." Semuanya mulai mengumpulkan bukunya tapi tidak dengan Salma.

"Loh kok cuma 29? Kan muridnya ada 30? Siapa yang gak bawa?!" tqanyanya dengan tegas.

"S-saya bu." Mau gak mau Salma ngangkat tangannya.

"Oh kamu, yaudah gak apa-apa lain kali dibawa ya jangan sampe lupa." Diluar dugaan bu Sri gak marah sama sekali. Membuat Salma melongo seperti orang bodoh.

"S-serius bu? Saya gak dihukum kan?" tanya Salma.

"Kamu mau saya hukum?"

"Gak kok bu, hehe. Makasih ya bu." Dasarnya Salma malah cengengesan tadi aja panik setengah mati.

"Oke, kita lanjutkan pelajaran minggu kemaren. Buka buku LKS halaman 45." Semua pun melanjutkan kegiatan belajar.

Alhamdulillah bener kata Kayla bu Sri lagi jinak hari ini. Untung gak dihukum. Batin Salma lega.

Apa gue bilang bu Sri lagi jinak hari ini. Dasar si Salma malah cengengesan. Batin Kayla.

***

Jadikan Al-Quran sebagai teman terbaikmu, maka ia juga akan menjadi teman terbaikmu kelak di akhirat.











Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH TERBIT] ✔Where stories live. Discover now