"Dion yang terbaik Luna, pikirkan baik-baik sebelum kau menyesal" ucap jess .

••••

sekarang Luna berada di kamar apartemennnya memandang langit-langit kamar sambil mengelus perutnya, memikirkan perkataan jessica tadi.

Dion adalah teman jessica yang sekarang juga sudah menjadi teman luna, Dion cukup dewasa umurnya 35 beda 10 tahun dengan Luna yang baru berusia 25 tahun.
Dion orang sangat ramah menurut Luna, Dion cukup mapan dengan posisinya sekarang sebagai direktur utama di perusahanaan ayahnya.

Luna tidak pernah mempermasalahkan perbedaan usia tapi Luna masih takut untuk memulai takut kesalahan yang dulu datang lagi. Luna takut di tinggal lagi apalagi Dion lelaki yang berasal dari keluarga yang terbilang kaya, dan culture yang berbeda membuat luna lagi-lagi berfikir 1000 kali.

Baru saja luna ingin memejamkan matanya, dering hp nya mengagetkannya, dengan cepat diambilnya terlihat nama Dion tertera di layar hp panggilan Video call.

"sorry ganggu kamu malam-malam" ucap Dion saat Luna mengangkat telfonnya

"yah sangat mengganggu, aku udah mau tidur tadinya" ucap luna jujur sedikit tertawa

"cantik" ucap dion tiba-tiba

"apanya?" tanya luna heran

"rambut baru kamu sayang" ucap dion menggunakan kata sayang membuat Luna sedikit merinding, bahkan Ale' jarang memanggilnya sayang

"oh makasi" ucap luna santai tidak ingin membahas panggilan sayang dari dion

"kamu tidak marah?" tanya dion membuat luna kembali bingung

"marah??" tanya luna

"aku manggil kamu sayang, kamu tidak marah?" ucap dion

"kalau kita nanti ketemu akan ku jambak rambut mu karena berani-beraninya memanggilku sayang haha" ucap luna bercanda

"kamu ngajak aku ketemu?" Goda dion

"NGGA! aku cuma bilang kalau kita ketemu nanti" ucap luna malu, entah kenapa dia malu

"besok aku ke apartemenmu kalau begitu" ucap Dion

"untuk apa?" tanya luna

"ada rindu yang harus di selesaikan Luna!" ucap Dion, sedangkan Luna terdiam

"sudah 1 minggu tidak pernah ketemu" sambung dion

"aku ngantuk, aku matiin ya bye" ucap Luna

"sweet dream bebii" ucap dion kemudian VC mati.

Luna langsung memegang dadanya yang berdegup kencang sambil memukul-mukulnya.

"stopp luna stopppp!!" ucap luna pada dirinya

"ngga boleh jatuh cintaaa!!" teriak luna lagi menutup wajahnya dengan bantal.

••••

Luna lagi-lagi bangun karena suara bel apartemennya, Luna mengeluh kenapa tidurnya selalu terganggu oleh suara bel.

"Arrrrrghhh" teriak luna bangkit dari tidurnya.

Luna mengikat asal rambutnya, sambil berjalan menuju pintu apartemen. baru saja membuka pintu apartemen Luna langsung menutupnya lagi karena Malu.

"Lunaaa? are u okay?" tanya dion mengetuk pintu

"wait waitttt" ucap Luna berteriak kemudian berlari menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan kembali ke membukakan pintu untuk dion

"baru bangun?" tanya dion mengacak rambut Luna

"aku begadang ngedit ceritaku" alibi Luna

"aku mandi dulu, kalau kamu haus ambil saja sendiri di dapur" ucap luna buru-buru  kemudian berlari menuju kamarnya. Dion hanya tertawa melihat Luna berlari seperti anak kecil.

dikamar mandi Luna kembali memukul-mukul dadanya karena terus berdegup, Luna langsung menyalakan shower membasahi seluruh tubuhnya.

Setelah mandi Luna kembali ke ruang tamu masih dengan handuk di kepalanya karena malas mengeringkannya dengan hairdryer. Disana luna melihat Dion sibuk memainkan handphone nya.

"mau minum apa? Biar kuambilkan?" ucap Luna membuat dion menatap luna.

"apa saja asal jangan kopi" ucap Dion

"kamu ngga suka kopi?" tanya luna berjalan menuju dapur di ikuti oleh dion

"iyaa rasanya pahit" ucap dion memandangi Luna yang sibuk membuatkanya jus

"kamu suka mimuman manis?" tanya luna

"yang normal saja, tidak terlu manis tapi jangan yang pahit juga" ucap Dion, luna mengangguk

"kalau teh aku sukanya 1 sendok gula saja" sambung Dion, luna kembali mengangguk

"kalau jus aku suka jus yang kamu buat sekarang, melon" ucap Dion lagi

"aku tidak bertanya tuan dion hahaha" ucap luna bercanda

"istri harus tau kesukaan suaminya Luna" ucap Dion menggoda Luna

"sayangnya aku tidak mau jadi istrimu dion haha" ucap luna tertawa

"astagaa kamu nolak aku tanpa basa basi Luna, itu tidak sopan hahaha" ucap dion ikut tertawa.

Obrolan mereka pun berlanjut hingga sore menjelang malam, sampai Luna dan dion tidak sadar waktu karena asik dengan obrolan di selingi dengan candaan satu sama lain.


"aku pulang dulu" ucap dion pamit

"tidak mau makan malam dulu?" ajak luna

"maaf luna tapi aku ada janji makan malam dengan clien" ucap dion menyesal

"ohh it's okey, hati-hati di perjalanan" ucap luna

"jangan lupa makan malam" ucap dion kemudian mengecup kening Luna, membuat Luan diam menatap dion berjalan meninggalkannya.



Kira-kira nasib luna gimana??? Kalau aku siiii hahaha rahasiaa dong, stay terus yaaaa♥♥♥

yuk vote, coment dan share ya luv, tengkyuu♥

luhyuhh♥✨



Help Me Please! (COMPLETED)Where stories live. Discover now