17. HOSPITAL

40.2K 2.1K 19
                                    

Happy reading guys 📚

hari ini Raka pulang lebih awal usai mendapatkan pesan dari satpam rumah mereka, bahwa Amanda di larikan ke rumah sakit dalam keadaan yang tidak sadarkan diri. jadi, dia langsung ikut pergi menyusul ke rumah sakit untuk menemani istrinya. 

*sesampainya di rumah sakit

Raka langsung berlari menuju pintu IGD karna katanya Amanda masih belum di periksa oleh dokter, jadi emosi  pria itu sedikit membuncah waktu mendengar tentang hal tersebut. sesampainya disana, ia mendapati bahwa Anna tengah mengecek keadaan istrinya yang masih belum sadarkan diri 

"gimana keadaanya sekarang, tan?"

"Tadi tante lihat bahwa ada ruam kemerahan di sekitar tangan istrimu, kemudian dia juga mengalami demam dan sakit di sekitar kepala. jika semua kondisi itu di gabungkan, bisa kita ambil kesimpulan bahwa dia terkena gejala penyakit demam berdarah"

Raka mengangguk paham, dia sadar bahwa akhir akhir ini terjadi hujan di indonesia, jadi tidak heran mengapa amanda bisa mengalami demam berdarah. 

"jadi gimana tan?apa Manda perlu rawat inap?"

"itu semua tergantung sama kamu, tapi menurut tante lebih baik jika dia menjalani rawat inap sementara agar tante lebih mudah untuk mengontrol kondisinya"

"yaudah tan, rawat inap aja, aku ambil kelas VIP"

Anna mengangguk paham, "baiklah kalau begitu, sebentar lagi akan ada suster yang mindahkan amanda ke ruangannya"

"baik tan, terima kasih"

🍁🍁🍁

Amanda menerjapkan matanya berulang kali untuk mencoba menyeimbangkan cahaya yang menerobos masuk. dia berusaha mengenali tempat ini walau masih dalam keadaan sakit kepala, "gu-gue dimana anjay?"

"ahh, pala gue juga masih sakit banget lagi" gumam amanda sambil memegang bagian yang terasa nyeri.

dia melihat jam yang bertengger di atas dinding, "ternyata udah malam, ta-tapi siapa yang bawa gue ke rumah sakit? perasaan tadi gue lagi ada di dapur buat masak deh"

"loh, pak raka?" pekik amanda dengan raut wajah yang benar benar terkejut. Ia melihat Raka tidur di samping nya dan masih dalam keadaan mengenakan kemeja berwarna cream. 

matanya terus saja memandang raut wajah Raka yang benar benar tampan, "andai aja gue tau kalau calon suami gue itu ternyata pak Raka, pasti ga bakalan ada drama drama kabur kaya hari itu. setelah puas mengamati setiap lekuk dari wajah Raka,barulah Amanda berniat untuk membangunkannya.

"Pak" panggil Amanda dengan suara yang pelan karna bibirnya kering dan tidak mampu mengomel seperti kemarin.

dalam satu panggilan saja Raka langsung bangun dan membenahi posisi duduknya dengan benar.
"kamu butuh sesuatu?"

Amanda menggeleng pelan, "kalau bapak capek, pulang aja ke rumah. aku gapapa kok disini sendirian"

Raka menghela nafas seperti orang kelelahan. "Stop manggil saya bapak Manda,saya ini bukan bapak kamu!"

"Trus Manda panggil apa?"

"Terserah kamu"

"Om?"

"gak"

"Opa?"

"apa menurutmu pantas?"

"Jadi apaaa?" tanya amanda frustasi.

"Mas kek, apa kek pokok nya jangan bapak! saya ga suka"

seketika bulu-bulu yang berada di tangan Amanda langsung berdiri secara bersamaan. "ampunn deh, merinding banget kalau harus manggil dosen sendiri pak embel embel mas"

DOSENKU GALAK (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang