13.KULIAH AGAIN

42.8K 2K 41
                                    

Happy reading guys

"sebentar lagi turunin saya di dekat halte bus ya,pak!"  ujar Amanda sambil membenahi beberapa anak rambutnya keluar dari ikatan. pagi ini mereka sengaja berangkat bersama karna kebetulan memiliki kelas yang sama juga.

singkat cerita Raka memberhentikan mobilnya tepat di halte yang diminta oleh Amanda.

"untuk apa sih?" tanya Raka tanpa repot repot menoleh ke arahnya.

"dari situ saya berangkat naik ojek aja pak, takut ada yang liat soalnya"

"sejak kapan kamu perduli dengan pendapat orang lain?"

"hah?"  Amanda tercengang dengan pertanyaan yang sedikit sulit untuk di cerna oleh otaknya yang mungil. kata "sejak kapan" itu adalah sebuah pertanyaan yang seharusnya di ajukan oleh orang terdekat, mana mungkin Raka bisa mengenalnya hingga sedetail itu dalam kurung waktu yang singkat.

"maksud bapak gimana,ya? dari dulu juga saya emang perduli tentang pendapat orang lain mengenai saya, penilaian itu penting loh pak"

"kalau memang benar kamu perduli tentang penilaian orang lain terhadap dirimu, pasti kamu tidak akan mencoba untuk mempertahankan hubungan yang sejak awal di tentang oleh kedua orangtuamu"

"bapak tau apa tentang hubungan asmara saya?"

"semuanya" jawab Raka dengan tenang.

"semuanya?" 

"apa aja coba?"

"kamu pacaran beda agama sehingga mama-papa tidak merestui hubungan kalian, boneka yang selalu kamu peluk saat tidur itu adalah hadiah  pemberiannya, kalian putus tepat menjelang pernikahaan kita,cukup?"

Amanda mengangguk kaku, ada sedikit rasa canggung saat Raka mengetahui bahwa boneka yang selalu di gunakannya adalah pemberian dari Yesaya, pria itu bahkan tidak pernah protes sama sekali.


singkat cerita Raka langsung menepikan mobilnya di dekat halte bis di depan persimpangan jalan, jarak antara halte dengan kampus memang tidak terlalu jauh, jadi Raka merasa tenang untuk meninggalkan istrinya disini.

sebelum benar benar keluar dari mobil, Amanda menyodorkan tangan kanannya ke depan dada bidang milik Raka, bukan untuk salam melainkan meminta jajan.

"pak,mwheheheh"

"kamu kenapa?" tanya Raka ketika melihat Amanda cengengesan seperti orang stres.

"saya perlu uang buat jajan, kata papa minta sama kamu"

"kamu minta sama papa?"

"iya,emang kenapa?"

"ya ampun mandaaa" pria itu menutup matanya rapat rapat, berusaha untuk mengontrol emosi yang sedikit lagi pasti akan meledak.

"emangnya kenapa sih pak? dia kan papa saya, jadi wajar wajar aja sih"

"kamu jangan pernah ngelakuin itu lagi ya, bisa bisa papa kamu ngira bahwa saya tidak sanggup untuk menafkahi kamu"

"yaudah kalau gitu kasi saya duit"

Raka menganguk sambil mengeluarkan dompet dari saku celananya. "segini cukup?" tanya Raka  memastikan bahwa dua lembar uang seratus itu memenuhi kebutuhan istrinya.

DOSENKU GALAK (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang