Ch 63: Showtime.3

9.7K 486 72
                                    

"Ini diluar dari dugaanku Bos, Putra pertama Bos, dia sudah lepas keperjakaan. Tuan muda Willem sudah memperkosa agen wanita yang mengusik ketenangannya dan kini ia menyuruh anak buahnya melakukan hal serupa" kata pria berjaket ala gangster menelpon Bosnya.

"Hahaha....Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Putraku sudah 'dewasa' sekarang........... Hmmm, bagaimana Albert, bagaimana tanah seluas 5000 m2 yang kubeli di Karawaci, Serpong?"

"Ini kami bangun mansion bertipe 3000/5000 Bos. Mansion ini kami bangun dengan dibanderol 4 triliyun rupiah dengan fasilitas mewah seperti yang dipesan Bos" kata Albert memberi penjelasan.

"Aku akan pindah sekarang! Aku tinggal menunggu waktu untuk mempertemukan diriku dengan anak anak kesayanganku. Pantau pergerakan anak anakku"

"Alright Sir"

Sementara itu, di New York, pria Belanda berkisar 40 tahunan itu, menatap lurus pemandangan kota industri Amerika Serikat  dibalik jendela ruang pribadinya.

Pria bernama Harold Van Der Wijk itu tersenyum kecil mendengar putranya melakukan itu. Dia ingat dirinya sering tidur dengan banyak wanita yang terpesona dengan ketampanannya, dan juga sering menyiksa targetnya sebelum dibunuh sewaktu masih menjadi pembunuh bayaran. Seperti yang dilakukan Willem saat ini.

Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.

Like father, like son....

Dan pria yang tadi menelpon tadi, dia adalah Albert Van Velden, seorang tangan kanan Harold yang dipercaya Bosnya dalam segala hal, termasuk mengawasi anak anaknya.

🔓🔓🔓

Kakak beradik berdarah Belanda itu memarkirkan mobil mereka di sebuah mall mewah di Kelapa Gading dan berjalan memasuki lobby.

"Kak, aku lapar. Makan siang dulu boleh gak kak?"

"Boleh, kakak juga lapar. Ayo, mau makan dimana?"

"Di sana aja" tunjuk Anne kearah restoran khas Indonesia.

"Yaudah, ayo"

Mereka duduk di meja nomor 23.

"Waiters" panggil Willem.

Sang Waiters menghampiri meja yang diduduki kakak beradik Van Der Wijk itu.

"Silahkan dilihat buku menunya"

"Terima kasih" kata Willem yang mengambil buku menu itu.

Beberapa menit kemudian.

"Saya mau nasi yang refill dengan sayur kangkung dan gurame bakarnya satu serta kepiting bakarnya satu. Minumannya jus jeruk" pesannya.

"Saya mau nasi goreng kambing sama cemilannya singkong keju ya. Minumannya es kelapa" pesan Anne.

"Baik, saya ulangi ya. Nasi refill dengan sayur kangkung satu, gurame bakarnya satu, kepiting bakarnya satu, nasi goreng kambing satu porsi, cemilannya singkong keju dan minumannya es jeruk dan es kelapa. Ada yang mau ditambah?" tanya Si Waiters.

"Tape gorengnya dua deh. Saya pake saus cokelat dan meses, dan adik saya ini pake susu kental sama ditabur keju. Bisa?" pesan Willem.

"Baik. Ditunggu 30 menit" Waiters itu pergi membawa catatan pesan Willem dan Anne.

💧💧💧

Varo, kamu serius pacaran sama anak sialan itu?" tanya Ardian.

Duo Sisters Mafia (SEGERA DIHAPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang