O15

551 106 2
                                    

Umji melengos liat chatannya Seonghwa. Sinbi yang asik nyeruput milk tea boba didepannya mengernyit bingung.

"Kenapa?"

"Gue pulang sore, lagi. Gegara Seonghwa mau latian musik."

"Kerumah gue aja, kosong. Emak bapak gue pada kerumah Nenek di seberang."

Umji nggeleng. "Nggak ah. Ntar kebablasan, gue nunggu disini aja."

Sinbi yang ngambil biskuit coklatnya mendelik. "Sama aja bambang. Sendirian lu nanti."

"Nggak, Yunho sama San selesai latian sebelum Ashar kok."

Sinbi akhirnya ngangguk-ngangguk sambil nyemilin biskuit dan minum milk tea bobanya. Umji matiin hpnya dan mulai ngobrol sama Sinbi dan minum milk brown sugar bobanya sambil nyemilin keripik kentang. Mereka berdua lagi di kafe seberang sekolah. Udah pulangan sejak sepuluh menit yang lalu. Karena kata Seonghwa dia masih sibuk eskul, jadi Umji ngajak Sinbi buat ngopi sekalian habisin duit.

Seungkwan masih sama Moonbin yang lanjut latihan basket bareng timnya dan dekelnya termasuk Yunho dan San. Otomatis Umji nggak bisa maksa Seonghwa buat balik karena dua orang itu nggak bakal belain dia.

"Sumpah si San kece banget parah. Krempeng gitu ada absnya, anjir," Sinbi mulai nunjukkin foto-fotonya San dan anak basket lain yang dia potret pas permainan berlangsung. "Sebelas duabelas sama Kak Taeyong, alumni kita dulu."

Umji ngangguk ogah-ogahan. "Kerennya bentar. Nyebelinnya parah. Kalo dirumah tingkahnya bikin emosi terus." Umji gedek denger sahabatnya muji-muji San.

"Enak punya sodara cowok. Apalah daya anak tunggal."

"Nggak enak, Bi. Kamu nggak akan kuat. Biar aku aja."

"Lah malah niruin Dilan." Sinbi ketawa. "Sumpah dah, auto tenar dia. Ngalahin Vernon."

Umji cepat-cepat menggeleng, nggak setuju. "Kagak. Vernon tetep nomor satu."

"Iyain aja nih yang belain doinya." Sinbi ketawa-ketawa sambil ngaduk minumannya. Dia ngeliat hp Umji yang ada diatas meja geter. "Ada yang nelpon tuh. Emak lu kali."

"Eh iya," Umji ngangkat panggilan itu. "Assalammualaikum-"

"Waalaikumsalam, beliin geprek dong kak,"

Umji reflek ngeliat layar hpnya yang nampilin kontak Yunho. Dia kembali masang hp kedekat telinganya.

"Males dah, gue lagi gak disekolah"

"Justru itu," Yunho yang lagi rebahan ditengah ruangan olahraga ngomong. "Kantin tutup kak. Sumpah laper banget kita."

"Kita? Yang mesen banyak dong?"

"Iyalah, jiwa kwarsa ini. Makanya beliin ya?" Kasian Umji lama-lama denger suaranya Yunho yang lemes karena kelaperan. "Nanti gue ganti deh, habis dikasih uang mama."

Cewek berponi itu akhirnya ngeiyain permintaan adeknya itu. Dia melongok kearah kedai ayam geprek yang untungnya nggak rame. "Berapa bungkus?"

"Kalo baik beliin dua belas, kalo jahat beliin lima," Yunho terkekeh disebrang sana. "Kalo pelit, beliin satu."

"Iya. Tunggu, gue beliin."

"Sip."

Sinbi yang ngeliat temennya mau beranjak pergi langsung nanya mau ngapain. Dijawab sama Umji kalo mau beli ayam geprek. Sinbi pingin ikut, jadilah mereka berdua beli geprek barengan.

"Makan dimana?" Tanya Sinbi ke Umji yang habis nyebutin pesenannya.

"Ruang olgar. Ini Yunho yang minta beliin," jawab Umji. Sinbi ngangguk-ngangguk. "Mau nggak? Biar sekalian makan disana. Laper gue."

Sepupu « San-Umji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang