Glommy Sunday Pt 2

1.5K 329 17
                                    

Sabtu selalu menjadi saat paling ramai di Remi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu selalu menjadi saat paling ramai di Remi. Banyak yang datang secara bergerombol baik itu satu keluarga atau rombongan teman-teman. Mereka membaur dalam keriangan di tengah ruangan yang memancarkan aroma kopi.

Maka dari itu ketika Taehyung masuk sendirian, atensi Yeji sontak terdistorsi. Netranya refleks tertuju memerhatikan pria yang tampak mencolok itu.

Dalam pandangan Yeji pria dengan rambut hitam tebal, hidung mancung, mata bulat seperti rusa dan rahang tegas itu terlalu tampan untuk berjalan tanpa pendamping.

Yeji mengedikkan bahu halus. Apa pun yang membuat lelaki itu berjalan ke mari  tanpa teman seharusnya tidak masuk ke dalam daftar yang ia pusingkan.

Yang Yeji perlu lakukan ialah mempersiapkan senyum teramah dan menawarkan produk promo. Jadi kebetulan salah satu staff dapur mereka, Beomgyu, baru saja menciptakan menu minuman baru.

Menu itu tercipta dari percampuran juz stroberry segar, yakult dan kopi arabika dalam kadar yang pas. Konon dia dapat ide itu setelah melihat cewek yang dia taksir ternyata tergila-gila pada buah merah itu.

Jangan tanyakan pada Yeji bagaimana rasanya. Dia tidak minum kopi. Bekerja magang di kedai kopi membuatnya terbiasa dengan harumnya aroma kopi, tetapi tetap saja dia lidahnya anti mencecap cairan pahit tersebut. Tidak peduli bila kopi sudah dicampur dengan seton gula atau sebotol sirup cokelat kesukaan Yeji.

Nah, lihat itu si pria tampan itu akhirnya menghampiri konter.
Wangi parfum maskulin Taehyung impuls menyerang hidung Yeji. Gadis itu jadi tersenyum grogi dibuatnya. Apalagi dari jarak sedekat sekarang, Taehyung terlihat jauh lebih tampan.

"Selamat sore. Coffeeshop kami baru saja mengeluarkan menu baru. Kopi buah menyegarkan bernama lovebird. Apa Tuan mau mencoba?"

Taehyung mengernyit mendengar nama minuman baru itu. Matanya menyipit, menelisik wajah Yeji seakan dia memastikan kalau gadis itu tidak salah sebut.

"Uhm, apa ada yang aneh?" tanya Yeji dengan kernyitan heran. Dadanya bergemuruh karena Taehyung menatap ya tajam.

Bukan, dadanya tidak bergemuruh karena Yeji diserang virus "cinta pada pandangan pertama", tetapi lebih pada tatapan Taehyung meninggalkan rasa tidak nyaman sampai ke perut.

"Ah, tidak. Hanya saja nama minuman itu terdengar menggelikan di kupingku," ungkap Taehyung jujur.

Tawanya terrerupsi, memenuhi udara tidak lama kemudian. Menyaksikan itu, Yeji mengulum bibir salah tingkah.

Albeit, Yeji gagal menangkap irama bahagia dalam gelak sang adam. Raut wajah Taehyung justru terlihat menegang dan Yeji bersumpah pada  iris cokelat gelap pria itu tergores segurat luka. Kepala Taehyung seakan ditutupi awan gelap, membuatnya tampak jauh dan tak tergapai.

"Maaf. Apa Tuan mau pesan yang lain saja?"

Pertanyaan Yeji menghentikan derap tawa Taehyung. Pria itu mengangguk setuju. "Lovebird tidak cocok untuk pria loveless sepertiku."

Lalu tanpa diminta, Taehyung membocorkan kisah pilu. Yeji mendengarkan dengan sabar. Sesekali ia mengangguk, tetapi lebih sering ia melayangkan pandangan penuh simpati. Bila saja Taehyung sosok familiar, Yeji tidak akan segan memberi pelukan hangat penuh empati.

Taehyung menyudahi celotehannya dengan sebuah pertanyaan. "Jadi menurutmu menu apa yang harus kupesan?"

"Tunggu sebentar di sini," pinta Yeji.

Sang dara kembali tidak lama kemudian. Kali ini ada segelas minuman dan seiring kue dalam genggamannya.

"Coklat hangat dan Brownies?"

"Hangatnya cokelat bagus untuk membasuh kerongkongan kering. Selain itu cokelat mengandung sejumlah antioksidan untuk melawan stress dan membuat tubuh relaks. Cokelat punya perpaduan rasa pahit dan manis yang pas. Kurasa itu bisa mengingatkan kita bahwa hidup akan selalu ada dalam notasi bittersweat. Setelah fase pahit, pasti akan ada fase manis 'kan? "

Taehyung tersenyum kikuk sambil menggangguk mengiyakan. Ia mengambil piring dan gelas dari cengkeraman Yeji.

"Terima kasih," ucap Taehyung sebelum berlalu menuju kursi di pojok kiri.

Yeji menatap punggung Taehyung yang menjauh dengan penuh empati. Perempuan bersurai sepunggung itu tahu dia tidak bisa mencampuri  urusan kostumer lebih jauh.  Akan tetapi, Yeji berharap agar kelak Taehyung bisa mendapatkan pengganti lebih baik. Setidaknya hari ini Yeji harap segelas cokelat hangat dan Brownies dari Remi bisa sedikit menyembuhkan lukanya.

#happyngabuburead

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#happyngabuburead

Barista  (Yeji&Jeno) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang