Kayla juga baru menyadari satu hal setelah Raina bertanya tentang perasaan Kenan pada nya, ia saja tidak yakin jika Kenan benar benar menyukainya.

Jika dilihat memang sangat aneh, dulu Kayla sempat mengejar ngejar Kenan tapi apa respon orang itu malah menolaknya mentah mentah dan sekarang Kenan memintanya menjadi pacarnya. Kayla merasa ada yang janggal dari semua ini.

Setelah sampai ditenda Fika, Kayla bingung selanjutnya ia harus melakukan apa, langsung membuka tendanya atau menunggu orang itu keluar. Kayla memutuskan untuk menunggu sebentar di luar tenda Fika.

“Kay lo ngapain di sini?” tanya Raina yang dari tadi sudah mengikuti Kayla. Kayla menaruh telujuknya di bibirnya tanda pada Raina untuk mengecilkan suaranya. Raina mengerti petunjuk dari Kayla dan mendekat ke arahnya.

“Lo ngapain?” tanya Raina lagi.

“Gue lagi ngecek aja. Lo jangan berisik deh.” Ujar Kayla, Raina hanya mengangguk mengerti.

Kayla menunggu di luar tenda Fika. Ia tau Kenan ada di dalam hanya saja ia ingin lebih tau apa yang mereka bicarakan.

“Lo masih suka kan Nan sama gue, bilang lo gak ada hubungan apa apakan sama dia?” suara Fika dengan jelas terdengar, dari suara nya Kayla bisa menetahui jika Fika sedang menangis sekarang.

“Dia memang pacar gue, tapi gue sama sekali nggak ada perasaan apa apa sama dia.” kini sura Kenan dengan jelas terdengar,sebenarnya siapa kah ‘dia’ yang sedang mereka bicarakan, apakah Kayla. Dan apakah sungguh Kenan hanya mempermainkan perasaannya kini.

“Tapi kenapa lo pacarin dia setelah lo putusin gue?” tanya Fika.

“Karena nyokap gue.” ujar Kenan dengan nada lirih.

“Maksud lo?” Fika tak mengerti dengan apa yang kenan ucapkan.

“Nyokap dia udah buat nyokap gue meninggal, dan sekarang gue mau dia menderita gue bakalan balas kematian nyokap gue. Dengan dia menderita gue yakin nyokap nya pun akan menderita.” jelas Kenan. Telihat ada duka dari setiap apa yang ia ucapkan tapi ada juga hasrat untuk membalas kan dendam yang lebih jelas terlihat.

“Jadi sekarang apa yang lo mau?” tanya Fika.

“Gue mau dia hancur.” ujar Kenan penuh penekanan.

Tepat saat itu Kayla melihat Fika sedang memeluk Kenan dan dengan jelas Kenan juga membalas pelukan dari Fika.

Jika memang benar niat Kenan adalah untuk menghancurkannya, ia benar benar berhasil, saat ini Kayla hancur benar benar sangat hancur orang yang menjadi cinta pertamanya orang itu juga yang menghancurkan cinta nya.

Orang yang Kayla percaya orang itu juga yang merusak kepercayaan nya, orang yang Kayla ingin buat bahagia justru orang itu yang merusak kebahagiaannya, dan orang yang berhasil mengukir senyum di wajahnya kini orang itu juga yang menghapus senyum itu.

Pikiran Kayla sangat kacau saat ini, apa yang harus ia lakukan, menghampiri ke dua orang itu dan melampiaskan kemarahannya atau pergi menenangkan dirinya. Kayla hanya mampu berdiri di tempat saat ini di hantui beribu pertanyaan yang ia pikiran sekarang.

Raina bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, ia sendiri sama terkejutnya dengan Kayla. Andai saja ia tak megatakan semua itu tadi Kayla pasti tak akan menjadi seperti ini tapi ia juga tak rela jika sahabatnya semakin lama terjebak dengan perasaan sepihak seperti ini.

Raina berusaha menenangkan Kayla, ia mengusap lembut pundak Kayla.
Kayla hanya melihat raina sebentar lalu pergi berlari tak tentu arah, Raina terkejut melihat reaksi Kayla ia memutuskan untuk mengejar Kayla ia tak akan membiarkan sahabatnya dalam keadaan seperti ini sendirian.

Kayla terus berlari entah kemana, saat ini sakit dikaki nya pun sudah tidak terasa karena ada luka yang jauh lebih sakit dari pada itu. Raina terus mengejar Kayla sesekali ia juga memanggilnya dan menyuruhnya untuk berhenti.

Raina sungguh tidak sanggup lagi untuk berlari kakinya terasa begitu nyeri tapi jika ia berhenti bagaimana dengan Kayla. Raina mencoba memanggil Kayla sekali lagi, dan untung lah kali ini Kayla mendengarkannya dan mengehentikan langkahnya.

Raina langsung mendekat ke arah Kayla dan tanpa ia sangka Kayla langsung memeluknya dan menangis begitu keras.

“Gue mau pulang Rain.” pinta Kayla di sela tangisannya.

“Kita baru pulang lusa Kay.” Jelas Raina.

Kayla tak lagi menaggapi perkataan Raina ia hanya ingin menangis sekarang.

“Kay, lo jangan nagis lagi dong kalo lo kaya gini terus gue juga sedih Kay.” Pinta Raina sambil menahan tangisnya.

“Gue harus kaya mana Rain, apa ia gue harus bahagia setelah tau semua itu.”

“Gue juga nggak tau Kay. Gue tau lo sedih tapi plis jangan kaya gini lo buat gue khawatir.” Kini raina juga ikut menangis melihat tangisan kayla semakin pecah.

“Gimana gue.....hiks....harus jela.....hiks sin semuanya..... hiks ke kak Kenan .....hiks Rain?” tanya Kayla berusaha menjernihkan pikirannya.

“Lo tenang dulu Kay sekarang. Kita balik ke tenda aja ya sekarang, takutnya pada nyariin.” saran Raina. Kayla tak menjawab apapun hanya saja Kayla mengikuti langkah Raina yang menuntunnya.

Raina membawa Kayla kembali ke area cham, dari tadi Kayla tak mengatakan apapun hingga mereka sampai ditendanya. Raina mengambilkan Kayla air mineral agar ia sedikit tenang.

“Minum dulu Kay.” tawar Raina.

Kayla mengambil gelas yang raina berikan dan meminum sedikit air di gelas itu. Tepat saat itu juga ada yang membuka tenda mereka dan masuk.

“Rain.” Kelvin menghentikan kalimat nya kala ia melihat dua gadis di depannya dengan mata sedikit membengkak.

“Kalian kenapa?” Kelvin bertanya dengan nada yang sangat pelan.
Raina hanya menggeleng menjawab pertanyaan Kelvin, sedangkan Kayla ia hanya diam  dengan tatapan kosong.

“Bisa tinggalin gue sendiri dulu nggak?” pinta Kayla dengan nada lirih. Raina mengangguk dan berjalan keluar dari tenda.

“Kalo butuh apa apa panggil gue aja Kay.” ujar Raina sebelum benar-benar pergi meninggalkan Kayla sendiri yang di susul oleh Kelvin.

Setelah Raina dan Kelvin sudah benar-benar pergi, Kayla memutuskan untuk pergi mencari udara diluar sebentar, ia harus menetralkan pikirannya sekarang. 

Kayla sengaja meminta Raina untuk pergi bersama Kelvin jika tidak sahabatnya itu pasti akan mengikutinya kemanapun ia pergi sedangkan Kayla benar-benar ingin sendiri untuk saat ini.

Hari sudah semakin sore tapi Kayla tetap berjalan menyusuri hutan yang tak ia kenal sekarang. 

persetandengan tersesat atau bertemu binatang buas itu menjadi urusan nanti yang jelas sendiri menjadi solusi nya saat ini.



Tbc.

Maaf ya kalo cerita nya makin nggak jelas, maklumilah aku hanya penulis amatiran. 😁

Jangan lupa vote and comment 👍👍

Your Presence_ENDWhere stories live. Discover now